"Lepaskan dia tolong" memohon Laut dengan tangisnya yang sedang berusaha untuk melepas ikatan ditangannya.
Di ruangan minim cahaya, suasana mencekam Laut yang berteriak minta tolong dan memohon berkali-kali, Laut dan Langit di sekap oleh beberapa orang berseragam, Langit sudah babak belur karena dia sempat melawan.
DORR *suara tembakan pistol.
Langit terjatuh, terkapar tertembak di dadanya. "Lari Laut lari" ucap Langit di kata terakhirnya sebelum dia tidak sadarkan diri.
"LANGIT!!! ENGGAK ENGGAK, TOLONGHH" teriak Laut yang terus berusaha melepaskan diri.
Orang yang menembak Langit pun mendekat ke Laut dan mengarahkan pistolnya ke arah Laut.
Laut berdiri dan memukul selangkangan orang tersebut dan dengan teknik bela dirinya dia bisa mengambil pistol yang dia bawa dan menyandera orang yang dia pukul tadi agar bisa keluar.
"TURUNKAN SENJATAN KALIAN ATAU AKU BUNUH DIA" ujar Laut mengancam karena dia tau yang dia sandera itu salah satu pemimpinnya.
Laut dengan sangat berat hati dan penuh akan rasa penyesalan dan kekesalan. Singkat cerita dia pergi membawa salah satu pemimpin itu ketika sudah jauh dari tempat sandera. Dia membunuh orang itu dengan pistol yang dia bawa.
Para orang berseragam lainnya sudah mengikuti tetapi, saat mereka tiba hanya melihat jasad laki-laki yaitu teman mereka, tidak melihat Laut dimana pun.
PresentDay
Sudah hampir 6 bulan aku bersamanya, gak kerasa bisa selama ini bersama Langit. Aku bisa menemani dia berjuang hingga bisa melihatnya hari ini untuk yudisium. Tanpa gangguan mereka dan semoga juga kedepannya aku terus bersamanya.
"Langit!!!" panggil Laut yang sedang berlari menuju ke arah Langit yang sedang menunggunya di halte bus.
"Astaga, jangan lari lari nanti kamu jatoh" ujar Langit melihat Laut yang ngos-ngosan.
"Maaf, aku takut telat untuk nemenin kamu Yudisium"
"Santai aja sayang, masih jam 7 mulainya jam 8"
Setelah beberapa saat mereka menunggu bus, akhirnya datang dan menaikinya. Sampai di kampus dan akhirnya Langit melakukan Yudisiumnya. Berjalan dengan sukses mereka berdua berbagi momen dengan teman teman Langit sekaligus.
Waktu makan siang mereka memutuskan untuk makan di tempat mie ayam pertama kali mereka berdua makan berdua.
"Inget gak pas kita pertama kali ke sini, kamu di ajak anak kecil main?" tanya Langit.
"Hahaha iyaa inget, kangen deh sama anak itu gemoy banget" jawab Laut.
"Kamu udah cocok jadi ibu" ucap Langit tersenyum.
"Eh engga, aku belum berpengalaman tau"
"Iya makanya jadi ibu dari anak kita biar pengalaman" ujar Langit tertawa kecil.
Laut hanya bisa pura pura tersenyum dan tertawa, karena dua orang Doppelganger kalau mereka memiliki hubungan tidak akan bisa memiliki anak. Reproduksi tidak berfungsi untuk kedua doppelganger yang berhubungan.
"Btw, aku mau ngajak kamu ke mall nanti malem, mau gak?" tanya Langit.
"Mau mau, tapi kamu tidur di rumah ku ya malem ini?" ujar Laut.
"Hah? ngapain?"
"Udah lama kamu gak nginep di rumah aku" ujar Laut memohon sambil memegang tangan Langit.
"O-oke, iyaa aku tidur di rumah mu"
Setelah selesai jalan jalan, having fun dari mall mereka pun pulang ke rumah Laut berdua, sesampainya di depan rumah Langit sedikit heran, kenapa rumah Laut berubah dan terlihat lebih indah.
"Wow, ini kamu yang sendirian yang melakukannya?" tanya Langit melihat sekeliling halaman rumah.
"Hehe, aku dibantu juga sama Yana dan anak tetangga sebelah ini namanya Jeni"
"Yana??, ternyata kalian diem diem ya, jadi ini alasannya kamu kekeh banget bawa aku ke sini" ujar Langit.
"Iya benar hehe, aku lakuin untuk kamu"
"Untuk aku?"
"Iyaa sini" tarik tangan Langit oleh Laut menuju ke dalam rumah.
Saat di dalam keadaan gelap, Laut mengunci pintu dan menghidupkan lampu nya. Langit terkesan dan kaget melihat ruangan penuh dengan dekorasi dan hiasan. Dia pun bertanya "Untuk apa semua ini?" tanya Langit bingung.
"Untuk memperingati kelulusan kamu" jawab Laut tersenyum.
Langit yang mendengar hal itu langsung memeluk Laut erat erat dan menangis, serta berterima kasih atas semua effortnya untuk dirinya. "Apapun untuk orang yang aku sayang" jawab Laut.
"Eh iya aku ada kueh juga di kulkas, aku ambil ya kita potong sebagai perayaan dan makanya aku beli beli makanan ini juga untuk perayaan kita malam ini" ujar Laut yang berjalan ke dapur menyiapkan semuanya.
Langit pun ikut membantunya, momen momen kecil seperti ini adalah momen yang berharga bagi Laut, sekecil apapun itu dia selalu menghargai waktu dan momen. Momen pertama kali bertemu, momen masak bersama, momen dimana dia di selamatkan oleh Langit, bahkan sekedar ucapan "Kamu orang yang sangat peduli sekitar ya" sudah menjadi kalimat yang sangat bermakna bagi dirinya.
Langit pun menyiapkan film untuk mereka tonton dan sambil memakan makanan yang mereka sediakan tadi, mereka pun menonton bersama merayakan hari spesial bagi mereka.
Waktu berlalu, semakin malam semakin gelap karena lampu dimatikan oleh Laut, film sudah tertonton berganti dua film dan beberapa makanan tersisa. Laut yang bersender dan memeluk Langit, menatap Langit yang masih fokus pada tv yang Ia tonton.
"Fokus amat sih kamu" ujar Laut.
"Seru filmnya sayang" jawab Langit.
"Gamau ngelakuin hal lain apa?" tanya Laut sambil mengelus elus dada Langit.
"Hal lain?, apa?"
"Like this"
Laut mencium, mendorong Langit hingga terlentang
To Be Continued
Jangan lupa bintang nya ya, makasih yang udah baca sampai akhir
KAMU SEDANG MEMBACA
Doppelgänger
Roman d'amourKisah remaja laki-laki yang bertemu perempuan cantik yang mirip dengannya seperti layaknya kembar namun yang berwujud perempuan itu bukanlah kembarannya ataupun saudara nya, jadi siapa kah dia? Disclaimer!! Ini adalah spin off dari "Me in The Multiv...