Buku

80 11 0
                                    

"Asli mereka bukan manusia"

























~



























----------------

Bel sekolah berbunyi yang menandakan waktu istirahat tiba, seluruh siswa-siswi berhamburan keluar kelas dan pastinya menuju ke kantin.

"Fyuhhh, akting gue bagus gak? Baru kali ini jadi cowo cool dikelas" ucap jofan dengan menaik turunkan alisnya.

"Gak" sahut juhan yang memang setiap harinya mereka saling beradu mulut.

"Lo juga anjing, gak usah sok keren"

"Dih"

"Cukup" bentak yohan yang tak tahan dengan kelakuan kedua adiknya yang sangat diluar nurul. Yohan memang dikenal sebagai kakak tersabar, tetapi siapa yang gak tunduk kalau yohan marah?.

Setelah beberapa menit berdiam. Jaenal mencoba membuka suara, "kantin gak nih?".

"Gak, nanti dulu" jawab jun dengan nada datar.

"Lah terus lu mau ngapain?"

"Kayang"
"Ya gak lah, gue mau ke taman belakang"

"Ngapain?" tanya mereka kompak.

"Ck, kepo"
"Kalo mau tau ikut aja" ucap jun kemudian berjalan meninggalkan saudara-saudaranya yang lain.

Untuk menuju ke taman belakang sekolah, mereka perlu melewati kantin 1 yang merupakan kantin utama disekolah mereka, kantin 1 menjadi kantin favorit siswa-siswi disekolah itu. Entah dari makanannya ataupun harganya.

"Buset, udah kek antre sembako aja" ejek askha dengan diiringi tawa kecil.

---0---

ANS memang menyediakan taman yang berlokasi dibelakang sekolah, terkadang anak-anak disekolah ini menggunakan taman sebagai kenyamanan, belajar, bahkan untuk tempat persembunyian ketika bolos pelajaran.

Sesampainya di taman, jun mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya. Mereka semua tampak bertanya tanya benda apa yang dipegang jun?.

"Apaan" tanya yudis.

Jun menyodorkan benda yang ada ditangannya, dan ternyata buku kecil.

"Gue nemu buku ini dilaci"

"Buka" ucap yohan singkat.

Mereka terus memperhatikan buku yang dibuka itu. Lembar per lembar dibuka dan ternyata,
"Yaelah, sampul doang estetik, dalemnya kosong kek hati gue" nyinyir Haden.

"Buku kosong kek gitu lu ambil jun" ucap yudis heran.

"Ya mana gue tau anjay, eh tapi perasaan tadi ni buku ada tulisannya?"

"Perasaan lu doang kali"

"Mungkin".

---0---

Bel masuk berbunyi, semua siswa berlarian menuju kelasnya masing-masing.

"Ayo" ajak yudis kepada adik adiknya.

"Ett tunggu" askha menahan tangan Jaenal agar berhenti.

"Apaan?"

"Busetdah, udah masuk aja. Padahal gue mau beli seblak nal" memang askha ini biasa memanggil Jaenal tanpa sebutan kakak.

Jaenal menonyor kepala askha yang kemauannya mungkin terdengar aneh, "sekolah sebesar, semewah, semahal, se estetik ini mana mungkin nyediain makanan kek begituan.....askhaaa" ucap Jaenal malas.

The High School [TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang