Kunci

32 5 0
                                    




"Kita tinggal tujuh orang, jadi gue mohon kalian jaga diri kalian sendiri. Jangan sampe terperncar."

———0———

"Habis ini kita kemana?"

"Kita istirahat di sini dulu" jawab Vino yang melihat tempat sedikit nyaman untuk mereka istirahat.

Keadaan sekarang masih terang, tidak ada kegelapan seperti sebelumnya. Mereka duduk dibawah pohon besar untuk beristirahat, dan juga memakan makanan sisa-sisa yang mereka bawa.

"Kalo kita ber tigabelas disini mesti lebih seru..." gumam askha yang melamun kedepan. Yohan dan Jun hanya tersenyum kecil saat mendengar perkataan askha.

"Kak" ucap Jaenal cepat dan menoleh kearah kakak-kakaknya.
"Kita bakal pulang dari sini kan?"

"Pasti..." ucap Jun kemudian tersenyum tipis.

"Dan lu kha, lu mau seblak kan. Kita usahain bisa beli seblak lagi dikantin!!" ucap Jaenal yang bersemangat sembari mengepalkan tangannya. Askha tersenyum lebar kemudian mengangguki perkataan Jaenal.

"G-gue mau ngomong..." Vino ingin berbicara tetapi ucapannya berhenti karena sahutan dari Yohan.

"Stt, jangan berisik. Lu istirahat aja dulu."

———0———

"Lanjut, yuk..." ajakan Jun dan Yudis yang diangguki keempat anak lainnya, tetapi disisi lain Vino masih saja terdiam dibelakang mereka.

"Vin!, ayo." lamunan Vino terganggu karena ada seseorang yang memanggilnya. Ia segera berdiri dan beranjak mengikuti teman-temannya yang berada sedikit jauh didepan.

Semuanya berjalan ditengah hutan yang lebat, suara angin dan binatang kecil yang hanya mereka dengar. Mereka berjalan membentuk dua baris yang dipimpin Jun dan Vino didepan.

"Eh, kita pergi kearah mana? Ada dua jalan didepan." Tanya Jun saat melihat dua arah jalan didepannya.

"Kekiri aja." ucap Vino singkat. Yohan menatap Vino tajam dan tidak akan percaya begitu saja dengan perkataan Vino, ia kembali bertanya "lu yakin?, kek pernah kesini aja."

"Y-ya gue nebak aja, mungkin ae bener."

Semuanya beranjak maju kearah yang ditunjuk Vino, mereka mengikuti garis kecil ditanah untuk mengarahkan mereka berjalan.

Waktu demi waktu jam dihandphone mereka menunjukkan pukul 9 malam, tetapi tidak ada kegelapan sama sekali disana.

"Gue baru nyadar anjir disini kagak ada sinyal sama sekali." ucap Dony menggoyang-goyangkan handphonenya.

"Inget tempat Don, kita dialam laen. Bahkan jam dihandphone kita aja berubah." ucap Jun yang menjawab pertanyaan Dony.
"Dan lu kak, ngapain diem aja dari tadi?" lanjutnya kemudian menoleh kearah Yudis yang berada dibelakangnya.

"Ya gue harus gimana Jun Adyatama...lu ngarep gue tantrum gitu?"

"Ya gak tantrum juga...minimal nyanyi kek, serem tau gak kalo lu diem begitu."

"Bacot lu, noh ditinggal Vino, dah jauh." ucap Yudis yang menunjuk menggunakan dagunya, Jun menoleh kearah Vino dan berlari untuk menyusul Vino yang sudah jauh darinya.

"Tungguin napa."

"Banyak bacot sih lu." jawab Vino menyahut perkataan Jun.

"Anjir, udah berani lu." ucap Jun sembari mengepalkan tangannya tepat di depan wajah Vino.

The High School [TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang