Perjalanan (10)

33 7 0
                                    




"Lagian, kartu Identitas dibilang KTP!" ucap Jun yang sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Ini juga KTP anjing, KARTU TANDA PELAJAR!!" jelas Vino yang membanggakan dirinya, semua hanya memutar bola matanya malas.

"J-juhan..." semua pandangan mereka kini beralih kearah seseorang yang baru saja tersadar.

"Dek, oi kakak disini..." ucap Yudis lirih dan beranjak mendekati Dony.

"Ka, gue liat juhan, gue liat juhan..." ucap Dony dengan nafasnya yang memburu.

"I-iya, juhan ada disini kok."

"Nggak, juhan a-ada disana..." ucap dony dengan susah payah mengatur nafasnya. Semuanya tau apa yang dimaksud Dony.

"Tenang, ngomongnya pelan-pelan..." ucap Yudis sembari mengusap punggung Dony.

"G-gue liat juhan, t-tapi disana tempatnya aneh. Yang gue liat semuanya warna putih dan banyak asap, gue liat juhan...dia bersih, dia nggak terluka sama sekali, nggak seperti yang terakhir kali gue lihat."

"Gue mau deketin dia, t-tapi dia ngelarang gue buat ikutin dia. D-dan katanya..." ucapan Dony terhenti, ia meneteskan air matanya. Semua yang mendengar cerita Dony pun juga ikut meneteskan air matanya.

"Dia bilang..."
"Belum saatnya kak...pulang, Juhan pesen jaga diri kakak, dan jaga kakak-kakak Juhan yang lain, jangan sampai mereka terluka. Juhan mohon...dan satu lagi, Juhan bangga bisa nyelametin kakak...sampai jumpa dikehidupan selanjutnya..."

Semuanya kembali menangis, andai waktu bisa diulang mereka ingin menyelamatkan adik bungsunya, tetapi semuanya terlambat.

———0———

"Vin, liat tanggalnya." ucap Jun yang menyuruh Vino agar melihat tanggal yang ada dikertas.

"Hari ke 10, hari terakhir..."

"Hari terakhir?...jadi habis ini udah dong?" seru jofan yang mendengar perkataan Vino.

"Dan..." seruan jofan berhenti ketika Vino kembali berucap.

"Hari ini kita keluar dari gedung sekolah ini, dan kita gak mungkin bisa bawa mereka." ucap Vino dengan menunjuk kearah kedua jasad Ajun dan Juhan.

Semuanya tampak berfikir, akankah mereka meninggalkan jasad saudaranya disini?.

"T-tapi..."

"Kita nggak bakal bisa keluar dari sini kalo kita nggak ninggalin mereka." sahut Vino dengan nada yang serius.

Semuanya menghembuskan nafasnya kasar, mau tidak mau mereka harus meninggalkan jasad saudaranya agar misi mereka berhasil.

"Ayo, bawa barang-barang kalian semua." ajak Vino kepada kesepuluh temannya.

"Maaf dek..." ucap Yudis dan Jun lirih sembari menutup jasad kedua adiknya dengan kain besar berwarna putih.

"Askha Haden, lu bawa barang-barang Ajun sama Juhan. Jangan ditinggal disini." ucap Yohan dan kemudian diangguki keduanya



The High School [TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang