VIII / IX

38 9 0
                                    

"Gue gak nyangka lu pergi secepet ini." gumam yohan yang melamun kearah jasad ajun.

"Woi." kemudian pundak yohan ditepuk oleh seseorang dari belakang, yohan menoleh keatas dan ternyata itu adalah Vino.

"Nyoh..." Vino menyodorkan sesuatu kearah yohan dan kemudian diambil olehnya. "Kunci?" tanya yohan yang kemudian diangguki oleh Vino.

"Tadi gue yang ambil pas makhluknya lenyap..." lanjut Vino kemudian diangguki cepat oleh yohan.

"Gue mau ke anak-anak yang lain dulu." ucap Vino dan beranjak pergi dari hadapan yohan.

"Vin!" teriak yohan yang membuat langkah kaki Vino terhenti, ia menoleh dan menganggukkan kepalanya sebagai tanda tanya.

"Sini."
"Ini punya lo kan?" sebuah benda yang tidak asing bagi Vino berada ditangan yohan.

Vino mengangguki pertanyaan yohan, "kok ada di elo?".

"Jatuh." jawab yohan singkat.

"Makasih..." ucap Vino setelah mengambil benda yang berada ditangan yohan.

"Eh, gue mau nanya. Itu kalung apaan sih?" ucap yohan yang membuat Vino kebingungan untuk menjawabnya.

"Ini kalung pemberian ibu gue sebelum dia meninggal." ucap Vino sembari memandangi kalung yang berada ditangannya.

"Oh maaf udah bikin lu sedih." ucap yohan dengan nada yang datar.

"Aiss, gwenchana..." jawab Vino kemudian tersenyum lebar yang membuat yohan bergidik ngeri saat melihatnya.

---0---

"Gimana ka?" tanya juhan yang bertanya kepada yudis.

"Luka goresan di perutnya cukup dalem, jadi biarin dia istirahat dulu." jawab Yudis setelah mengobati luka siho yang didapatkan akibat serangan dari makhluk.

"Nal, lu ama Yandi disini aja, jagain siho. Kalo dia bangun ambilin minumnya." ucap yudis kepada Jaenal dan kemudian diangguki oleh Jaenal.

"Ayo, kita udah masuk hari kedelapan dan kesembilan, jadi tetep hati-hati. Dan jangan sampe ada korban lagi hari ini!" ucap Vino kemudian diangguki serius oleh semuanya.

Semuanya beranjak keluar untuk menuju tempat selanjutnya yaitu lab IPA, tempatnya cukup jauh dari tempat peristirahatan mereka, untuk sampai ke lab IPA mereka harus melewati sebuah lorong panjang dan 1 tangga untuk turun kearah ruangannya.

"Hati-hati, jangan sampe berpencar." bisik Vino tetapi masih bisa didengar semuanya.

"Tunggu!!" seru jun yang membuat mereka semua berhenti.

"Liat..." tunjuk jun kearah depan sembari menyipitkan matanya, semua pun melakukan hal sama seperti yang dilakukan oleh jun. Dan makhluk tinggi besar pun tepat dihadapan mereka.

"Mundur..." ucap Vino yang membuat mereka mundur perlahan.

"Pas makhluknya udah deket, kalian harus cepet baca mantranya..." lanjutnya yang kemudian diangguki semuanya.

Makhluk terus berjalan maju mendekati mereka semua, semuanya mundur perlahan. Tiba-tiba saja makhluk berlari cepat. "Baca!!" teriak Vino menyuruh salah satu temannya untuk membaca mantranya.

"NGLURUK TANPA BALA, MENA.....mmpp....emmpp." semua mulut mereka seperti terkunci oleh sesuatu, dua orang yang melihat kejadian itu juga panik dan tidak bisa melakukan sesuatu, "vin, mereka kenapa vin?!!" tanya dony sedikit berteriak. Vino menggeleng perlahan, ia tak tau apa yang harus mereka lakukan.

The High School [TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang