"Woi, bangun gak lo!" teriak vino membangunkan teman-temannya. Ia melihat sesuatu, Vino beranjak dari tempatnya menuju kertas yang menempel didinding.
"Liat, muncul tanggal di kertas""Tanggal apaan?" tanya jun dengan mengucek-ucek matanya.
"Ya tanggal lah bego, makannya sini" jawab vino sedikit berteriak.
Yohan yang baru bangun pun memilih untuk melihat apa yang dilihat vino. "Jadi ini tanggal perjalanan kita?" yohan bertanya yang kemudian diangguki vino.
"Kita ditanggal ini, hari ke satu" ucap yohan dengan menyentuh tanggal itu. Tiba-tiba ditanggalan yang yohan sentuh terdapat titik merah seperti darah, yohan memperhatikan jarinya tetapi tidak ada darah sedikitpun. Ia mencoba melingkari tanggal itu dengan jarinya, lingkaran yang seperti ditulis menggunakan darah pun muncul.
"Wehh ajaib" ucap askha yang memperhatikan dari tadi.
Semua tanggal yang ada dikertas itu mendadak hilang dan berubah menjadi tulisan.
"𝑳𝒐𝒓𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒖𝒎𝒖𝒋𝒖 𝒑𝒆𝒓𝒑𝒖𝒔"
Mereka semua memperhatikan tulisan yang muncul dikertas tersebut.
"Lorong menuju perpustakaan" ucap vino yang mengartikan tulisan itu.
"Wih, orang Jawa lo" ucap jaenal bertanya ke vino.
"Iyo no, mbahku asli wong jowo" jawab vino, tetapi keduabelas saudara itu tidak mengerti apa yang diucapkan vino.
"Nenek gue juga orang Jawa, tapi dari kecil kita udah tinggal diJakarta, jadi kagak terbiasa pake bahasa jawa." ucap yudis yang kemudian diangguki vino.
Tulisan yang tadi muncul kembali berubah menjadi tulisan baru. "𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒊𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒄𝒆𝒌𝒆𝒍 𝒅𝒆𝒎𝒊𝒕"
Vino terkejut setelah membaca tulisan itu. "Artinya apaan vin?" tanya siho kepada vino.
"Kita harus nemuin sesuatu yang dipegang makhluk halus disini" ucap vino menjelaskan.
"Anjirr, ini kita kudu nemuin demit gitu?" tanya Haden.
"Dimana anjir!" ucap jun kemudian menoleh kearah kertas.
Tiba-tiba tulisan dikertas kembali muncul dan, "𝒚𝒐 𝒏𝒅𝒂𝒌 𝒕𝒂𝒖". Vino yang membaca itu tertawa lepas, keduabelas saudara itu hanya memutar bola matanya malas.
"Serius anjing! Bisa-bisanya ngajak gelud di situasi beginian ni kertas!" ucap jun yang sudah kehilangan kesabarannya.
Tulisan kembali muncul, "𝒑𝒊𝒕𝒖𝒏𝒋𝒖𝒌 𝒎𝒖𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒑𝒊𝒔𝒂𝒏"
(Petunjuk hanya sekali)Vino terlihat bingung sejenak "maksudnya apa ya?", ia ingat bahwa pentunjuk sebelumnya sudah menunjukkan lokasi.
"Oiya, lorong menuju perpustakaan" seru Vino yang kemudian diangguki serius oleh teman-temannya.---0---
Semuanya kini sudah di luar ruangan yang dianggapnya ruang paling nyaman. Seperti sebelumnya semua tempat disana gelap dan berantakan, ketigabelas anak itu berbaris sambil berjalan pelan untuk berjaga-jaga.
"Ini perpustakaan nya sebelah mana anjir" tanya Vino karena galap sampai tidak terlihat dimana arah jalan yang benar.Wajar mereka dialam yang berbeda, walau waktu sama tetapi keadaan berbeda. Disana seperti tidak ada siang, semua gelap seperti malam hari.
"Gelap banget njir" ucap askha.
"Yaiyalah, kalo mau terang noh diruang BK, terang bet keknya tuh, udah kek ruang introgasi" sahut jaenal yang sedikit emosi kepada askha.
"Iya anjirr, lima belas lampu tuh ada keknya" jawab askha polos, dan jaenal hanya memutar bola matanya malas.

KAMU SEDANG MEMBACA
The High School [TREASURE]
FantasíaSebuah sekolah asrama yang bernama ANTAREZ NATIONAL SCHOOL (ANS). Terdapat 12 bersaudara yang merupakan murid pindahan dan memulai misi disekolah barunya.... "Itu pingsan goblokk" Askha "Woiiiii anjiirr loooo, balikin gakkkkkk" teriak Jofan. "Bisa g...