Jk beranjak dari rumah keluarga kim, ciuman dari taemin membuat jk merasa harus menjauh darinya. JK adalah bodyguard dan tak akan pernah lebih. Teamin adalah ukur cantik, namun tak nemarik untuk JK.
Jk memacu motornya ke apartmennya. Apartemen jk tergolong bagus namun bukan apartmen mewahh. Namun kali ini dia tak langsung k rumahnya, dia pergi menemui sahabatnya yongi yang tinggal disebuah apartmen kecil jauh dari kemewahan seoul.
Laju motor JK melambat saat masuk k gang kecil yang sangat gelap karena ada karung yang menghadang jalannya. Bukan, itu bukan karung. Itu tubuh seseorang yang ditutupi kain. Jk awalnya acuh dan ingin putar balik saja. Namun dia melihat lengan dari tubuh seseorang tersebut. Jari jari tangan yang indah namun penuh luka, jk sangat familiar dengan tangan itu.
Jk langsung bergeges turun saat mwnyadari cincin dan gelang silwngan tersebut sangat mirip dengan milik tuan mudanya.
.
.
.
."Ngggnnnhh", lenguh seseorang yang baru sadarkan diri.
"Tuan muda,anda butuh sesuatu"
"Ka-kau... a-aku dimana?"
"Anda dirumah sakit tuan, saya menemunakn anda tergeletak di gang ujung kota"
"Orang tuaku...?"
"Ah itu saya sudah menghubungi mereka, mereka...",
"Tak apa.. aku paham, terimakasih sudah mengantarku, kau pergilah bekerja",
"Tapi tuan muda, saya.."
"Pergilah jung, kau akan kena maslaah kalau terus disini"
"Maafkan saya tuan muda, saya akan kembali setelah selesai bekerja, jaga diri anda"
Tae hanya mengangguk. Dan jk beranjak pergi. Air mata tae menggenang.
Jk sudah mengabari orang tua tae saat tae sampai di RS, namun respon orang tuanya diluar dugaan. Mereka meminta jk meninggalkan tae sendiri disana.
.
.
."Selamat pagi tuan nyonya"
"Kok mamas telat siih...", ucap taemin yang langsung berdiri dari meja makan saat mendengar suara jk
"Maaf tuan muda, saya tak akan memgulanginya lagi"
"Iihhh bikin badmood aj", ucap taemin kesal
"Maaf tuan muda.. mm nyonya, tuan muda taehyung sudah sadar dan sekarang dirawat di seoul internationa hospital"
"Biarkan saja jung"
"Jadi mamas telat gara gara dia, selalu saja menyusahkan, kapan sih dia bergunanya", ucap taemin yang masih mencak mencak, jk tanpa sadar mengepalkan tangannya.
.
.
.Sepanjang perjalanann taemin hanya diam, dia kesal ke mamasnya. Jk pun sibuk dengan pikirannya terhadap tae.
Sampai di kantor, taemin langsung masuk dan membanting pintu, sukses mwmbuat JK terlonjak kaget.Dengan sedikit keberanian, JK mengeluarkan handphonenya dan menghubungi tae
"Kenapa", siara sangat jutek terdengar dari ujung telefon, sukses membuat jk tersenyum
"Bagaimana kondisi anda tuan?"
"Tak berubah dari yang tadi pagi"
"Ah baiklah, apa anda ingin makan sesuatu untuk nanti siang"
"Mmm... aku ingin makan japchai.. tapi yang dimasak sendiri", ucapnya lirih
"Ah baiklah, bagaiman kalau nanti malam saya masakan anda"
"Kau bisa masak?"
"Bisa.."
"Mmm itu jung... mmm aku sudab boleh pulang nanti sore... tapi akuu", tae takut pulang, entah apa yang terjadi dia merasa keluarganya tak peduli
"Apa anda mau menunggu di apartemn saya dulu, untuk makan japcai bersama", jk tau kalau tae tak tentu arah, makanya dia menawarkan apartemennya
"Ah baiklah kalau kau memaksa.. aku tak meminta ya.."
"Iya tuan muda, saya yang memaksa"
"Aah baiklah kalau begitu"
"Saya akan kirimkan alamat dan pin apartemen saya pada anda"
"Mmmm.."
"Sampai jumpa dirumah nanti malam tuan", ucap jk sambil tersenyum
Tae langsung mematikan hp nya dan merasakan jantungnya berdegup kencang. Ah jeon sialan batinnya.
.
.
.
.Pukul 16.00 taemin keluar dari kantornya dan langsung masuk mobil. Dia masih ingin mendiami mamasnya. Jk tentu tak peduli, dia ingin cepat pulang.
.
.
.Tiinng tong..
Pintu apartmen jk terbuka. Dia melihat sang tuan muda tertidur disofa dengan beberapa bungkus snack jk yang sudah berserakan dilantai, hanya bungkusannya yang berserakan, isinya sudah pindah ke perut tuan muda.Jk pun bergegas menata barang belanjaannya, kemudian pelan oelan duduk disamping tae yang sedang tertidur
Cup
Bibir tipis jk menyapa bibir tebal tae. Sanya sebentar dan jk langsung beranjak memunguti sambah dan memberaihakn area tv. Tak lupa menyelimuti tuan mudanya.
JK telah mandi dan memasakan makan untuk tuan muda, tae terbangun karena bau makanan yang sangat wangi
"Kau sudah pulang"..
"Sudah tuan, ayo kita makan saya sudah membuatkan makanan kesukaan anda"
Tae mengangguk dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci mukanya
Tae makan snagat lahap, pipinya menggembung sempurna. Pelan pelan tuan, ingat JK namun tak didengarkan oleh tae.
"Anda mau stowberi?", tanya jk saat mencuci piring
"Mau mauuu", heboh tae yang sudah kembali menonton
"Ambil dikulkas tuan"
"Baiklah"
Tae berjalan ke kulkas dan menumulan buah strawberi yang sudah bersih, dia langsung melahapnya. Jk hanya memperhatikan dari tempatnya berdiri, dan tae menyadarinya
"Kau mau?"
"Boleh"
Tae pun mengggit sebuah stawberi di mulutnya, setengah ujungny masih diluar dan setengah lagi sudah didalam mulutnya, kemudian satu tangannya memberikan starwberi di mulut jk.
Jk malah mengkup pipi tae dan menggigit strawberi yang sednag digigit tae, melumat stwaberi tersebut dan menjilati tetesan cairan stwaberi yang berceceran di bibi dan dagu tae. Tae mamatung, matanya membulat sempurna. Jk gemas melihatnya dan kembali mengecup bibir tae
"Stawberiny sangat manis tuan muda, terimakasih", ucap jk berlalu dan duduk d sofa. Sementara jantung tae sudah tak stabil, pipinya mwrah merona, dia ingin lenyap dari temlat ini sekarang juga

KAMU SEDANG MEMBACA
Pawang si Macan Nakal
Teen Fictioncerita tuan kim menjinakan "peliharaannya", eh anaknya disclaimer kesamaan nama atau tempat demgan dunia jyata hanyalah kebetulan semata