00. Prolog

46 6 0
                                    

Bismillah...
Hai! Kembali lagi dengan para pembaca, ini adalah cerita kedua saya. Bagi para pmbaca, jangan bosan baca cerita saya ya heheh walaupun banyak berantakn.

Yaudah itu aja, selamat menikmati kawan!!

Typo bertebaran!

Typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°📚°

Adhiba menampilkan wajah cemberutnya, sekarang ia tengah berada didepan toko donat favoritnya. Menjinjing satu kresek yang berisi donat berbagai macam rasa, gadis itu menatap dirinya kemudian menatap salah satu wanita disamping yang berdiri beberapa meter darinya.

Ia kembali memasukkan donat kedalam mulutnya dengan bibir yang terus mencebik, merasa tidak percaya diri pada dirinya sendiri yang mempunyai tubuh sependek ini

"Gue pendek banget sih!" menolognya sendiri dengan pipi yang mengembung

"Huaaa, umma Dhiba pengen tinggi juga!" rengek gadis itu seraya menghentak-hentakkan kedua kakinya.

Tanpa ia sadari sesosok kedua mata elang menatap tingkah lakunya dari belakang, pemuda memakai topi itu tersenyum gemas melihat berbagai tingkah yang dilakukan gadis di depannya.

"Nggak papa kamu pendek, yang penting hidup!" sahut laki-laki itu.

Tanpa permisi laki-laki itu mengambil donat dari tangan Adhiba yang masih utuh lalu memakannya dengan santai. Sementara gadis itu, menatap cengo pemuda disampingnya tanpa menyadari donat ditangannya telah beralih ke tangan laki-laki itu.

Cekrek

"EEH!"

Adhiba mengerjapkan kedua matanya lucu saat laki-laki disampingnya memotret dirinya menggunakan kamera yang tergantung dileher.

Laki-laki itu terkekeh menatap kameranya yang menampilkan wajah lucu gadis di sampingnya,"kamu lucu, saya suka," ucapnya setelahnya berlalu dari hadapan Adhiba.

Belum jauh dari posisi Adhiba, tiba-tiba laki-laki itu berbalik dan menampilkan senyumannya dengan gingsul yang terlihat.

"Saya Geandra Mahenata...." ucapnya,"sampai jumpa kembali gadis donat!" lanjutnya kemudian kembali berbalik melanjutkan langkahnya.

Sepanjang perjalanan, pemuda yang bernama Geandra itu tak henti-hentinya menatap kameranya yang menampilkan wajah cengo Adhiba yang terlihat lucu dimatanya.

"Gemes gue Adhiba sama lo! Ah nggak! Nama lo cocok gadis donat aja," ucap Geandra saraya terkekeh.

Sedangkan Adhiba seperti orang bodoh yang menatap laki-laki tak di kenalnya yang sudah jauh dari sana, laki-laki itu seperti jalangkung datang tiba-tiba dan pergi tanpa pamit.

Sedetik kemudian ia baru menyadari jika donat ditangannya sudah hilang,"donat gue mana!" ucapnya histeris dan kedua mata yang membola.

Adhiba menatap kedepan bersamaan laki-laki itu yang sudah hilang dibalik gedung tinggi.

Ia berdecak kesal,"dasar pencuri donat!"








To be continue-


Gimana nih prolognya?

Jangan lupa vote, komen ya...

Papayy! Sampai jumpa dipart selanjutnya.....

Gadis Donat [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang