Haii sayang!
Capek nunggunya?
Capek nunggu Gemi up or capek nunggu kepastian dia? EaaHappy reading💘
---
---"Kalau gak bisa mengobati, minimal jangan nyakitin."
---
---Menyesal, seharusnya Dhira menerima tawaran Agatta untuk mengantarnya tadi. Sialnya, gawainya kini mati daya akibat kehabisan daya. Aih, Dhira ingin mengulang waktu!
Hujan sudah melanda Jakarta sejak siang tadi, kini jam sudah hampir menunjukkan angka empat sore. Kalau dilihat, hujan ini akan awet sampai malam bahkan sampai besok.
"Duh, mampus gue. Mana Bunda udah balik pagi tadi. Hueee tau gitu minta beliin pesawat aja biar gak kehujanan." ujarnya sambil mengusap usap lengannya.
Semakin sore hujan semakin deras, hal ini membuat badannya ikut merasakan dingin.Dari arah kejauhan terlihat sebuah motor melaju dengan kencang. Apa banget deh pikir Dhira, sudah tau hujan malah mengebut, kalau jatuh kan sayang motornya lecet, ehh? Tapi kenapa arahnya mengarah ke halte tempat Dhira berpijak?
Motor itu berhenti tepat di depan Dhira berdiri. Orang itu tidak melepaskan helm nya, membuat Dhira waspada seketika. Dhira sudah memasang ancang-ancang jikalau orang ini akan berbuat macam-macam.
"Naik." ujar orang itu. Dhira terbengong heran.
"Mau sampai besok disini?" tanya orang itu.
"Lo siapa?" tanya Dhira bingung.
"Ini gue." orang itu melepaskan helmnya. Membuat Dhira terkejut setengah mati.
---
"Saya tutup rapat rutin kali ini, wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatu."
Shaka membereskan beberapa barang di mejanya. Rapat rutin OSIS sudah selesai untuk bulan ini. Untungnya tak banyak yang harus dibicarakan. Mereka hanya membahas kinerja para pengurus dan sedikit membahas mengenai lomba antarkelas yang akan datang.
Shaka terlihat agak lelah. Entah tiba-tiba, ia teringat akan senyum dan tawa lebar dari anak baru yang siang tadi ia lihat. Mengingat itu membuat rasa lelahnya sedikit hilang. Pundaknya yang berat akan tugas-tugas yang menumpuk seketika lenyap begitu saja. Hiperbola memang.
"Sha, gak balik?" tanya Julian, Sekretaris OSIS disana.
"Balik. Tunggu hujan agak reda dulu."
Julian mengangguk. Ia membuka mulutnya lagi, berniat bertanya sesuatu pada Shaka, namun...
"SHAKA, PINJEM MOTOR LO DONG BENTARRR." teriak Alaska tiba-tiba, ia menyelonong masuk ke-ruangan itu sendirian.
"Buat apa?" tanya Shaka.
"Buat antar cewek baru tadi, dia ada di halte depa-" belum selesai Alaska berbicara, Shaka sudah berlalu melewatinya.
"HEH, SHAKA!! MAU KEMANA LO?!" teriak Alaska, Julian yang ada disana menatap bingung kedua kenalannya ini. Ia menggeleng pelan.
Shaka bergegas menghidupkan motornya, melaju kencang untuk menemui seseorang yang ada di halte.
Shaka juga tidak mengerti apa yang ia lakukan. Lelaki itu hanya mengikuti respon yang tubuhnya berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAKADHIRA [#1SERIES GARDAPATI]
Roman pour Adolescents"Emang HTS bisa awet?" Shaka dan Dhira, dua remaja yang terjebak dalam hubungan tanpa status. Hubungan rumit mereka berjalan dengan baik. Tapi apa HTS memang bisa berakhir bahagia? "Mari ikut aku! Kuantar kau dalam imajinasi tak terbatas yang ku p...