Choi Beom Gyu

47 8 0
                                    

Untuk menghargai karya dari para penulis, tolong sempatkan untuk memberi vote dan komen, karena itu bisa menjadi sebuah motivasi dan semangat untuk penulis itu sendiri, thankyou.

**
"Sekarang kamu keluar!!! Saya tidak sudi memiliki cucu sepertimu!! Kau hanya pembawa sial dan benalu bagi keluarga saya!!" Seorang kakek terlihat sedang menyeret seorang anak laki-laki yang sekitar berumur 10 tahunan itu.

Choi Beomgyu, nama dari anak itu, ia diseret paksa oleh sang kakek dengan sebuah tas besar yang isinya semua baju-bajunya.

Beomgyu yang umurnya masih belia itu langsung saja menangis, memohon agar kakeknya tidak jadi mengusirnya.

Namun, dewi Fortuna sepertinya sedang tidak berpihak pada anak yang malang itu, sang kakek tetap saja mendorong Beomgyu-bahkan menendangnya karena Beomgyu berusaha menggapai tangannya-ke atas tanah.

"Kau...!! Karena mu saya kehilangan anak saya! Bahkan kematian ayahmu pun kau juga penyebabnya! Sekarang, istriku juga sakit hanya karena kecerobohan mu!! Kau itu pembawa sial Choi Beomgyu!!" Kakek Choi terlihat sangat marah, wajahnya yang sudah sedikit keriput itu terlihat menambah kesan menyeramkan di wajahnya.

Meskipun begitu, Beomgyu tidak menyerah, ia terus mencoba menggapai tangan atau kaki kakeknya itu.

"Kumohon kakek... Jangan usir aku.. Aku.. Aku berjanji akan mengurus nenek... sampai sembuh, dengan baik.." Beomgyu kecil hanya bisa terisak sembari memohon dihadapan kakeknya.

Namun, sang kakek tidak mendengarkan ucapan maupun tangisan anak laki-laki berumur 10 tahun itu.

Beliau berbalik arah hendak masuk kedalam kediamannya setelah berhasil menendang kembali Beomgyu keatas tanah, lalu menutup pintunya dengan cara dibanting yang menimbulkan suara yang sangat besar.

Sementara Beomgyu kecil hanya bisa menangis tersedu-sedu, dan memilih untuk benar-benar pergi dari sana.

Entahlah tujuannya kemana, karena keluarga dari pihak ayahnya pun juga tak ingin menampungnya, disana pun dirinya juga di cap 'pembawa sial.'

~~

"Hey bocah, berikan semua uangmu itu! Jika tidak, kau akan aku buat babak belur disini." Seorang anak berumur 17 tahun itu terlihat meminta uang pada anak yang lebih muda, memalak lebih tepatnya.

Sebuah gang sempit yang menjadi latar, dan Beomgyu-anak yang dimintai uang-segera menyembunyikan uangnya di saku celananya. Dirinya mendapatkan uang ini dengan segala jerih payah nya selama satu bulan ini, 'enak saja dia memintanya dariku, kenal dengan ku saja tidak.' batin Beomgyu.

"Tidak! Ini uangku! Jika kau mau uang mintalah pada orang tuamu! Kenapa kau malah memintanya dariku." Beomgyu lantas membalas perkataan anak yang lebih tua 4 tahun dari dirinya itu dengan lantang.

Tentu saja ia akan mempertahankan hak miliknya ini.

Namun, pemuda 17 tahun yang di teriaki oleh Beomgyu itu terlihat menggeram marah. Wajahnya memerah tanda semakin kesal. Dengan cepat ia menghantam tubuh Beomgyu yang lebih kecil darinya itu.

Tubuh Beomgyu melayang begitu saja sampai menghantam beberapa kardus di belakang tubuhnya.

Ia terbatuk-batuk, pemuda itu menghantam nya tepat di bagian perutnya, dan itu terasa sangat sakit.

Remaja 17 tahun itu terlihat akan menghantam tubuh Beomgyu lagi, namun hal itu tidak terjadi karena tubuh nya tiba-tiba saja terjatuh ke samping kanan akibat sebuah tendangan yang menghantam tubuhnya.

"Hei kau, ayo cepat lari!" Seorang anak yang sepertinya seumuran dengan Beomgyu tiba di hadapan Beomgyu, lalu mengulurkan tangan kanan nya.

Langsung saja Beomgyu menggapai tangan itu, lalu berlari bersama anak yang belum ia kenal itu.

Fight or Escape [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang