4. Blue hour place.

38 6 2
                                    

Untuk menghargai karya dari para penulis, tolong sempatkan untuk memberi vote dan komen, karena itu bisa menjadi sebuah motivasi dan semangat untuk penulis itu sendiri, thankyou.

**
Mereka terus berjalan menyusuri tempat yang tidak mereka ketahui sama sekali ini. Dan saat ini, mereka menemukan sebuah tempat yang mirip seperti sebuah hutan. Pepohonan yang menjulang tinggi dan tanaman liar yang tumbuh dengan sedikit lebat dan tidak pernah mereka lihat menjadi pemandangan lima pemuda ini.

Semuanya langsung menoleh ke arah Yeonjun, seakan bertanya 'apakah kita harus masuk?'

"Apa?" Namun sepertinya Yeonjun tidak menyadari arti dari tatapan teman-teman nya itu.

"Kita harus masuk? Jika di lihat-lihat tempat ini seperti sebuah hutan," Tanya Taehyun mewakili tiga orang lainnya.

"Yah.. Tempat ini memang seperti hutan, tapi lihat! Ada jalan setapak disana." Yeonjun lantas menunjuk sebuah jalan setapak yang ia lihat, hal itu membuat yang lainnya merasa sedikit lega.

Akhirnya, dengan di pimpin oleh Yeonjun, kelima pemuda yang masih menggunakan seragam sekolah itu berjalan memasuki hutan melalui jalan setapak yang mereka temukan tadi.

Dengan formasi dari depan sampai belakang, Yeonjun - Beomgyu - Taehyun - Hueningkai - Soobin.

Tempat ini entah bisa di sebut sebuah hutan atau tidak, karena jarak antara pohon satu dengan pohon yang lain itu berjauhan, dan juga tanaman liar yang tumbuh itu tidak terlalu lebat, hanya saja sedikit lebih besar dari yang sering mereka lihat.

Mereka terus berjalan mengikuti jalan setapak itu sembari bercerita, masing-masing dari mereka harus mengeluarkan sebuah cerita agar keheningan tidak melanda.

"Wahh, untung saja aku tidak menjadi dirimu Taehyun, jika aku menjadi dirimu mungkin aku sudah bunuh diri sejak dulu." Yeonjun merespon dengan gelengan kepala dan sedikit mengerucut kan bibirnya ketika mendengar cerita Taehyun tentang kehidupannya.

Tentu saja ia berekspresi seperti itu, karena Yeonjun pun tahu apa yang dirasakan Taehyun. Tapi bedanya ia merasa pantas karena nilainya memang sangat rendah, sementara Taehyun yang nilainya tinggi dan hanya turun satu angka saja langsung diperlakukan seperti itu. 'Aku masih beruntung.' Batin Yeonjun.

"Awalnya aku memang ingin bunuh diri sejak dulu Hyung, tapi manusia di depan ku ini mencegahku," Kata Taehyun sembari memberi kode kearah depan yang mana terdapat Beomgyu disana.

"Cih, aku mencegahmu karena peluang sukses mu itu sangat besar, bagaimana bisa kau tidak merasakan nikmat dunia sama sekali, sementara kau pernah tinggal di dunia. Itu rugi namanya." Beomgyu langsung menjawab perkataan Taehyun karena ia tahu yang sedang disindir oleh pemuda di belakangnya itu adalah dia sendiri.

"Iyakan saja," Jawab Taehyun sembari memutarkan bola mata nya malas.

"Nah, jadi? Siapa yang ingin cerita lagi?" Tanya Soobin dari belakang karena keheningan mulai menyelimuti mereka berlima.

"Hueningkai saja, aku penasaran dengan ceritanya," Balas Taehyun.

"Apa yang harus aku ceritakan? Aku tidak punya cerita," Jawab Hueningkai langsung.

"Ya tentu saja tentang-" Ucapan Taehyun terpotong ketika kepalanya serasa seperti ditimpa sesuatu.

"-Waa!!!" Taehyun berteriak karena terkejut, membuat dua orang yang berada di depannya ikut berteriak karena terkejut.

"Waa!! Yeonjun Hyung! Cepat lari!!" Beomgyu langsung berlari mengikuti Yeonjun yang sudah berlari tunggang-langgang terlebih dahulu.

"Yaa!! Beomgyu! Yeonjun Hyung! Ini hanya tupai!!" Hueningkai berusaha memanggil dua orang yang sudah semakin jauh dari mereka itu dengan suara khas lumba-lumba nya.

Fight or Escape [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang