Kang Tae Hyun

37 8 0
                                    

Untuk menghargai karya dari para penulis, tolong sempatkan untuk memberi vote dan komen, karena itu bisa menjadi sebuah motivasi dan semangat untuk penulis itu sendiri, thankyou.

**
"Hey anak orang kaya, kau melapor pada ayah mu huh? Kemarin ayahku sampai menegurku." Seorang siswa laki-laki ber-nametag 'Na Jiwoon' itu mencengkram kerah seragam milik siswa yang berada di hadapan nya saat ini.

Kang Taehyun, siswa yang di cengkram kerah seragam nya itu lantas mencoba melepaskan cengkraman tersebut, "Memangnya kenapa? Aku juga berhak melaporkan mu, kelakuan mu itu sudah keterlaluan."

Seketika koridor di lantai dua itu penuh dengan para murid yang ingin melihat apa yang sedang terjadi, Jiwoon yang terkenal karena seorang anak kepala sekolah sekaligus pembully itu langsung menjadi perbincangan di antara para murid itu.

Sementara Kang Taehyun, siapa yang tidak tahu anak dari CEO salah satu perusahaan terkenal di Korea Selatan itu? Dengan profesi ibunya yang merupakan seorang model terkenal dari tanah air. Tentu saja sebagian orang tahu siapa Taehyun.

Jiwoon hendak meninju wajah Taehyun, tetapi hal itu tidak terjadi di karenakan seorang guru baru saja melewati koridor tersebut, lalu membubarkan mereka.

Jiwoon pergi dengan mata yang masih setia melototi Taehyun, lima anak buah nya juga ikut pergi dari sana.

~~

Krak!

"Aah!!" Taehyun berteriak ketika tangan kanan nya di pelintir ke belakang oleh anak buah Jiwoon.

Semua nya berlalu begitu cepat, dari Taehyun yang di seret ke sebuah ruangan tak terpakai, lalu wajah nya yang di hantam beberapa kali oleh Jiwoon, sampai sekarang kaki nya di injak dengan kuat sampai terlihat perlahan-lahan mulai membiru.

Ia tidak bisa melawan, karena tubuhnya sudah di kunci terlebih dahulu oleh anak buah Jiwoon. Bahkan dari segi jumlah, Taehyun jelas kalah dalam jumlah. Mereka berenam, sementara ia sendirian.

"Bagaimana? Kau masih ingin bermain-main dengan ku huh? Jangan melapor lagi jika kau tidak ingin tubuhmu cepat berada di dalam peti." Jiwoon dan kelima 'antek-antek nya' langsung saja meninggalkan Taehyun sendirian di ruangan tak terpakai itu.

"Bedebah sialan!"

~~

"Tch, bagaimana bisa nilaimu turun seperti ini Kang Taehyun?! Bukankah sudah papa beritahu untuk terus belajar?!! Apa telinga mu itu tidak berfungsi dengan baik hah?!" Tuan Kang-yang kerap dipanggil Kang Jungkook itu-langsung merobek kertas ujian milik anaknya.

Lalu melemparnya tepat di hadapan wajah Taehyun.

Jungkook lalu mengambil sebuah cambuk, yang tidak lain adalah sabuk miliknya sendiri.

Lalu melayangkannya pada tubuh sang anak.

Splash!

Splash!

Splash!

Tak terhitung sudah berapa banyak cambukan itu diarahkan kepada Taehyun, sementara sang empunya tubuh hanya bisa meringis seraya memohon pada papanya agar cambukan itu diakhiri.

"Papa.. Tolong.. Jangan cambuk aku lagi.. Itu sakit.." Taehyun memohon pada papanya.

"Tidak! Ini salah mu sendiri!! Kenapa kau bisa turun dari peringkat pertama menjadi peringkat kedua?! Apa kau tidak belajar huh?! Selama ini kau melakukan apa saja?!" Jungkook kembali mencambuk Taehyun, ini sudah ke-20 kalinya sabuk yang terbuat dari kulit itu mencambuk tubuh rapuh itu.

Ketika merasa emosinya sudah sedikit mereda, Jungkook lantas keluar dari ruangannya, meninggal kan Taehyun yang merasa sudah berada di ambang kematian.

Taehyun mencoba untuk berdiri, lalu berjalan secara tertatih ke arah kamarnya. Setelah sampai di hadapan pintu kamarnya, ia buka pintu itu, dan badannya langsung tumbang saat itu juga.

Ia menutup pintu kamarnya kembali menggunakan kakinya, lalu merangkak sampai ranjangnya.

Taehyun langsung saja melepaskan pakaian nya, saat itu juga hawa dingin dari pendingin ruangannya itu langsung menyeruak menusuk tubuh bagian atasnya. Dan Menyapu lukanya yang terasa sakit dan juga panas.

Tangannya berusaha meraih kotak P3K yang berada di atas meja nakasnya, seraya meringis, ia mencoba untuk mengobati sendiri luka di punggungnya. Namun yang ia rasakan malah tangannya yang ikut sakit dan nyeri, karena pernah di pelintir oleh para pembullynya beberapa hari yang lalu.

"Hahh.. Ya Tuhan. Aku ingin segera mati saja." Taehyun membanting kapas dan perban di tangannya itu.

"Apa aku terlihat seperti robot? Aku selalu di tuntut menjadi nomor satu, tapi aku bahkan tidak pernah mendapat apresiasi setiap kali hal tersebut tercapai. Namun, jika nilai ku berkurang sedikit saja, aku langsung di cambuk habis-habisan. Apa itu setimpal dengan yang aku lakukan?" Taehyun bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia pernah membuat kesalahan yang sangat fatal hingga ia harus hidup seperti ini? Ia tidak tahu, sungguh.

Matanya yang berair itu menatap langit-langit kamarnya, menerawang ke masa lalu, dimana ia masih dicintai selayaknya seorang anak. Sangat berbanding terbalik dengan saat ini.

Matanya ia kedipkan, setetes air mata meluncur dari mata besarnya. Ia kembali teringat dengan sahabatnya, teman yang ia temukan sedang di palak oleh seorang remaja di gang sempit.

"Jaga dirimu baik-baik, jangan berpikiran untuk bunuh diri lagi."

Taehyun lantas menggelengkan kepalanya dengan keras ketika otaknya seolah menyuruh nya untuk mengambil pisau lalu membunuh dirinya sendiri. Ia teringat dengan pesan Beomgyu, sahabat baiknya itu.

"Pertahankan kewarasan mu Taehyun, hidup mu pasti bisa lebih baik dari ini kedepannya." Kata-kata itu seolah menjadi mantra bagi Taehyun, ia akan mengucapkan kata itu ketika ia kembali berpikiran ingin bunuh diri.

Bagi segelintir orang, pasti menjadi anak dari seorang yang kaya raya akan terjamin dan tentram hidupnya. Namun bagi Taehyun, ia memilih menjadi sederhana seperti dahulu.

Karena harta lah, yang membuat keluarganya menjadi renggang. Karena harta lah, papanya menjadi sangat keras seperti ini. Ia ingin Taehyun menjadi orang yang sukses dengan mengandalkan nilai, namun caranya yang salah.

Karena, mau bagaimanapun Taehyun adalah seorang manusia biasa yang bisa saja membuat kesalahan, yang tidak akan bisa 'sempurna' dalam semua bidang.

Taehyun hanya mau orang tuanya mengerti dengan keadaannya, mengerti jika Taehyun bisa lelah, mengerti jika Taehyun masih butuh dengan kasih sayang mereka, bukan sekedar uang saja yang ia butuhkan.
**

INTRO : KANG TAEHYUN

24-03-2024

Fight or Escape [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang