8. Land of eternity.

21 4 0
                                    

Untuk menghargai karya dari para penulis, tolong sempatkan untuk memberi vote dan komen, karena itu bisa menjadi sebuah motivasi dan semangat untuk penulis itu sendiri, thankyou.

**
"Sekarang Soobin!!!"

Tak!

"Akh! Pemuda sialan!!" Fatif hendak menyerang Soobin yang baru saja melemparkan sebuah batu tajam dan mengenai matanya itu, namun ketika ia menoleh ke depan, yang ia lihat adalah Soobin yang sudah berdiri dengan seringaian tipis dan tangan yang menggenggam batu berlian berwarna biru itu.

Sementara Yeonjun, ia terlihat tengah digotong menjauh dari arena oleh Beomgyu, Taehyun, dan Hueningkai.

Tyun yang tengah berada di kantong Taehyun tiba-tiba berteriak pada Soobin. "Ingatlah mantranya Soobin!!" Yang diteriaki terlihat menoleh ke belakang.

Soobin yang mendengar itu menganggukkan kepalanya lalu kembali menghadap ke depan, ia bisa melihat raut wajah marah dari si ketua suku ini.

"Mari kita selesaikan sekarang." Setelah ia mengatakan itu, Soobin membaca mantra yang sama dengan mantra yang dibaca oleh Yeonjun beberapa saat lalu.

Namun, belum juga seluruh kekuatan sihir yang diminta oleh Soobin itu masuk ke tubuhnya, ia sudah diserang terlebih dahulu oleh Fatif.

Dengan cekatan ia menghindari serangan itu, lalu memasang mimik wajah kesal ke arah Fatif, tentu ia kesal karena serangan mendadak dan terlihat sekali curang nya itu.

"Cih, asalkan kau tahu, pemain yang sudah maju terlebih dulu tidak bisa digantikan oleh pemain lain. Kecuali jika pemain pertama sudah mati," ujar Fatif dengan seringaian khas nya.

"Dan ini adalah peraturan dariku," sambungnya. Senyuman licik ia tunjukan dihadapan Soobin.

"Jika kau tetap menggantikan nya, pemain pertama itu akan mati dalam hitungan detik." Soobin mendecih, ia menoleh ke arah belakang, lalu memberikan kode untuk menjalankan plan B pada teman-teman nya lewat tatapan mata.

Ketiga orang yang diberikan kode itupun mengerti, mereka dengan cepat kembali mendekat ke arena dengan keadaan Yeonjun yang masih setengah sadar.

"Hyung, kau masih di sana bukan? Kita bisa mengalahkan ketua suku itu," tanya Taehyun.

Yeonjun membuka matanya, bermaksud untuk membalas pertanyaan Taehyun.

"Bagus, kami akan menyalurkan energi kami padamu Hyung. Lalu kau harus mengucapkan mantra ini," ucap Taehyun lalu Tyun memberitahu mantra apa yang harus Yeonjun katakan.

"Soobin Hyung tidak bisa menggantikan mu Hyung, ada peraturan baru yang dibuat si pendek itu, jadi kau harus kembali melawannya," sambung Beomgyu.

"Yah, kita pasti bisa, kami akan selalu di sampingmu Hyung," lanjut Hueningkai.

"Hyung, intinya kau hanya harus menggenggam berlian itu lagi, dan mengucapkan mantra yang pertama, nanti kami akan mengucapkan mantra juga agar bisa menyalurkan energi padamu. Lalu kalahkan ia dengan mantra yang sudah diberitahu Tyun tadi," jelas Taehyun. Ia membantu Yeonjun untuk berdiri dengan tegak, lalu memperhatikan Soobin yang tengah menghindari serangan Fatif itu.

"Hyung! berliannya!!" Ketika Soobin mendengar teriakan lumba-lumba Hueningkai, ia melemparkan berlian itu dengan cepat ke arah ketiga temannya itu. Lalu berlari dengan cepat ke arah mereka.

'Oohh.. Mereka sudah tahu cara itu sepertinya, tidak akan kubiarkan,' batin Fatif. Dengan cepat ia berusaha mengambil berlian yang saat ini masih mengudara, namun usaha nya sia-sia karena seekor tupai terlihat terbang lalu mengambil berlian itu dengan cepat, setelah mendapatkan nya ia berlari secepat kilat lalu memberikan berlian itu pada Taehyun.

Fight or Escape [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang