6. Magic island.

26 4 0
                                    

Untuk menghargai karya dari para penulis, tolong sempatkan untuk memberi vote dan komen, karena itu bisa menjadi sebuah motivasi dan semangat untuk penulis itu sendiri, thankyou.

**
Bhuk!

"Akh!" Seperti sebelum-sebelumnya, mereka kembali terlempar dari portal itu lalu berguling beberapa meter di tanah, lebih tepatnya pasir.

"Awhh, maaf Soobin, aku tidak bermaksud menimpa mu." Yeonjun dengan cepat bangkit dari atas tubuh Soobin. Ah, dia benar-benar tidak sengaja, ia menimpa tubuh Soobin karena terguling dari portal tadi.

Bisa dilihat jika seragam Yeonjun maupun Soobin terdapat noda darah yang banyak, dan tentu saja itu berasal dari luka sobekan diperut Soobin.

Soobin sendiri saat ini hanya bisa berbaring di atas pasir putih itu, wajahnya terlihat menahan sakit sementara tangannya mencoba menutupi luka sobekan nya yang masih menganga lebar.

"Bagaimana caranya agar luka ini mau menutup? Kita saja tidak memiliki peralatan medis apapun." Yeonjun terlihat sedikit frustasi sembari menyibak seragam milik Soobin dan menampakkan luka yang dimaksud.

"Aah! Jangan terlalu kencang menyibaknya, itu sakit," ujar Soobin sambil menggerakkan kakinya untuk menendang tangan Yeonjun pelan. Sementara Yeonjun sendiri hanya menggumamkan kata 'maaf' sambil terkekeh pelan.

"Hmm, sebenarnya aku memiliki ide, tapi entah ini bagus atau tidak." Tiba-tiba saja Hueningkai bersuara dan itu membuat keempat temannya menoleh ke arahnya dengan maksud untuk memberitahu ide yang dimiliki pemuda itu.

"Bagaimana jika kita bungkus saja Soobin Hyung dengan daun? Siapa tahu darah nya akan berhenti keluar kan?" Ucapan Hueningkai itu mendapat respon yang beragam, entah tatapan heran dari Soobin dan Yeonjun, tatapan tak meyakinkan dari Taehyun, dan wajah Beomgyu yang berubah karena menahan tawa.

"Itu ide yang bagus, lalu setelah dibungkus, Soobin Hyung bisa dimasak untuk kita makan," balas Beomgyu dengan nada jenaka dan suara tertawaan nya yang khas.

Itu membuat semua temannya tertawa dengan suara yang berbeda-beda, terkecuali Soobin, ia hanya terkekeh kecil lalu menatap Beomgyu sangat tajam seolah matanya bisa mengeluarkan laser yang bisa membunuh anak itu.

Tangan kanan yang tadinya Soobin gunakan untuk memegang perutnya itu terangkat dengan jari tengah yang mengacung tepat ke wajah Beomgyu, Beomgyu sendiri hanya tertawa sampai tubuhnya limbung kebelakang dan akhirnya ia berguling-guling di atas pasir itu.

Yang lainnya juga ikut tertawa karena melihat tingkah Soobin yang sepertinya sudah ingin mengumpat namun ia tahan.

Lalu ketika Yeonjun berhasil menghentikan tawanya, ia langsung saja berucap, "yasudah kalian cari saja daun nya, dan juga makanan, siapa tahu ada buah-buahan yang bisa dimakan." Ketiga pemuda yang diperintah itu akhirnya berdiri, menepuk-nepuk pasir yang masih melekat di celana masing-masing.

"Ah, Taehyun! Berikan buku itu! Aku ingin mencari tahu tentang tempat ini." Taehyun lantas langsung memberikan buku itu ke tangan Yeonjun, lalu setelahnya ia berjalan mengikuti Beomgyu dan Hueningkai yang sudah lebih dulu pergi.

Yeonjun membuka buku itu sembari memainkan pasir dengan tangannya yang lain. Setelah ia menemukan lembaran yang dicari, langsung saja ia membaca nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fight or Escape [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang