C³² (Tuhan itu ngga adil)

265 19 3
                                    


*****


1 bulan setelah kemudian, dimana kantor ZR Group benar-benar di landa kritis, semuanya sudah berjuang untuk membangkitkan kembali perusahaan itu tapi semuanya sia-sia. Begitu juga dengan kondisi Chika, kondisinya kembali down saat artikel mengungkapkan kembali masa lalunya tapi dia selalu di semangati oleh bintang yang selalu ada di sampingnya. ZBRN COMPANIES maupun MVO COMPANY keduanya juga sama-sama kehilangan banyak kerja sama entah mereka sampai sekarang tidak bisa mengungkapkan hal itu.

Teror? Terus berjalan sampai saat ini dan semakin parah. Seperti sebuah kotak hitam kecil yang berisi sebuah potongan kecil dengan darah segar yang mengalir ya itu adalah potongan kulit dan tertulis Binnenkort zul je sterven (sebentar lagi Anda akan mati). Teror itu membuat nayya stres dia trauma dan ashalia, dia juga tak kalah down di saat tau kondisi kantornya semakin memburuk.

R team dan C team pun sudah berusaha sebisa mereka untuk membantu tapi semuanya sia-sia, mereka lelah mereka merasa ada yang kurang tidak ada yang memimpin mereka saat ini. Lalu bagaimana dengan arhaz? Dia juga stres membuat semuanya tambah berantakan. Tidak ada yang bisa mereka persiapkan sekarang, mereka sudah menyerah mungkin.

Arhaz sering bertemu dengan Zayran, dia yakin kalau Zayran adalah kakaknya tapi mereka tidak mau menyimpulkan itu dengan cepat karena belum ada tes yang menyatakan mereka adalah saudara.

Suatu hari mereka bertemu dimana arhaz mengajak Zayran untuk menjelaskan semuanya. Dengan senang hati Zayran menerima itu dan dia menjelaskan semuanya ke arhaz, arhaz juga menunjukkan makam Ara.

* Flashback on:

Dimana mereka sedang berada di makam Ara, arhaz dan zayran menatap ke arah makam itu.

"Itu makam kak ara" Ucap arhaz dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.

Zayran pun mendekati makam itu dan berjongkok lalu menatap makam itu dengan seksama.

"Kita belum mati Ra" Ucap Zayran dengan menatap foto itu.

"Gue adalah Lo, dan yang di dalam sana bukanlah gue" Lanjut Zayran.

"Dimana Lo ketemu sama jasad ini?" Tanya zayran ke arhaz tanpa menoleh kearahnya.

"Di pesisir laut, lokasi jatuhnya pesawat. Gue ngga ikut papa dan om Adrian menelusuri laut, gue milih untuk menelusuri daerah pesisir itu dan gue ketemu sama jasad" Jelas arhaz yang menghentikan ucapannya.

"Jasad seorang perempuan dengan wajah yang udah ngga berbentuk lagi, pakaian yang sama dan sebuah kalung berliontin matahari dia pakai" Lanjut arhaz dan Zayran merasakan sesak di dadanya.

"Arghhh" Ringis zayran, merasa nafasnya terhenti sejenak.

Sebuah ingatan kembali muncul dan Zayran pun menutup matanya.

Memperlihatkan kondisi pesawat yang sudah mengeluarkan asap, seorang perempuan sudah siap dengan pelampung karena dia yakin akan jatuh di area laut.

Duarr

Pesawat meledak, sebelum meledak dia sudah terlebih dahulu loncat dan jatuh ke laut. Semuanya gelap untuk dirinya dia tidak tau siapa yang ada di ujung pesisir dengan pakaian formal, yang dia pikirkan adalah mungkin orang itu bisa membantunya.

I'm staying here S2 [CHIKARAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang