tak lama setelah nya seolah semesta paham rasa sakit yang di alami oleh Anya, hujan deras dan petir yang bergemuruh pun tiba.
Anya dan dewa langsung duduk di atas ranjang, dan dewa masih saja memegang tangan Anya untuk memastikan semua nya tak apa apa.
"Dewa" lirih Anya
"Kenapa??" Tanya dewa
Anya hanya menunduk dengan penuh penyesalan lalu...
Hanya anggukan yang di terima oleh Anya
"Gak" jawab Sadewa dengan singkat
Petir gemuruh itu sangat kencang kilat yang sangat mencekam membuat Anya ketakutan.
Sadewa menyadari bahwa sahabat nya ketakutan pun memeluk nya dengan posisi duduk.
Dan tak berselang lama Anya pun terlelap di pelukan nya, hujan kini berubah menjadi gerimis yang tak terlalu deras dan tak berhenti.
Akhirnya Sadewa meletakkan pelan pelan Vanya ke bantal dan menyelimuti nya, lalu ia mengelus rambut Vanya, sambil tersenyum kagum kepada nya.
"Jangan nyerah ya Van,I'm always here, even if you have a companion later, I will make sure that you only choose me when you want to go home "
Hampir 10 menit dan akhirnya Sadewa pun tertidur di samping Anya.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 8 Anya terbangun dan tak ada penerangan sama sekali, Anya mengambil ponsel nya yang berada tepat di samping tempat tidur nya.
Lalu melihat jam dan ternyata jam sudah menunjukkan pukul 8, dan betapa kaget nya sudah ada panggilan tak terjawab dari Abang nya rayanka, Anya yang melihat itu langsung terduduk dan hendak menghampiri saklar lampu
Akhirnya Anya mengambil sweater nya dan langsung keluar dari kamar Sadewa, awalnya ia ingin pamit namun Sadewa tidur nya tampak nyenyak.
Dan ternyata bunda dan ayah sudah kembali, alhasil Anya menghampiri bunda dan ayah lalu berpamitan.
"Bun,yah. Anya pamit dulu ya udah malem" izin Anya sambil mencium tangan ayah dan bunda.
"Ehh iyaa, inii buat kamu" bunda memberi sebuah paper bag yang ternyata isi nya adalah jajanan dan beberapa makanan instan.
"Hati hati ya Van" sahut ayah.
"Ehh, makasih ya Bun, iya yah kalau gitu Anya balik dulu, Assalamualaikum" Anya pun menuju garasi lalu memakai sweater nya.
Dan dia pun menghidupkan motor nya, dan langsung bergegas pulang
💐💐💐
Sudah sekitar 20 menit dan Anya pun sampai di rumah tercinta nya, Anya cemas takut kena ulti Abang tercinta nya namun dia berdoa semoga abang Abang nya sedang keluar.
Dan sial... Rayanka sudah berdiri di depan pintu garasi, Anya yang melihat itu cengar cengir.
"Kenapa telat?" Tanya rayanka
"Bang gue ketiduran tadi maaf" kata Anya sambil menunduk.
"Hp Lo rusak? Ga bisa ngangkat telpon gue?" Lanjut Rayan
"Tadi gue tidur jadi hp nya gue silent" jawab Anya.
"Masuk" perintah rayanka.
Alhasil Anya langsung berlari ke kamar nya lalu merebahkan badan di kasur nya, dan tanpa ba-be-bo rayanka masuk ke kamar Anya dan menyuruh dia untuk mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
want to be a butterfly
Teen Fictionhanya fiksi belaka, semua cerita di sini berdasarkan imajinasi dan tak ada kaitan nya dengan dunia nyata. tolong bijak dalam membaca