Bab 2

595 85 13
                                        

Akhirnya Yuni bercerita singkat tentang perselingkuhan Emi dan Nelly.

Nelly berselingkuh karena suaminya bekerja di luar pulau. 
Bermula saat mereka mengunjungi teman SMP nya yang sakit parah.
Lalu dengan berani, Nelly bermain gila dengan salah satu di antara mereka.
Tentu saja alasan Nelly karena kurang perhatian, kurang belaian, kesepian dan masih banyak lainnya.

Sedangkan Emi, suaminya memang berada di kota yang sama. Tapi karena kesibukannya, mereka jarang bertemu.
Saat weekend, kadang suami Emi masih mencari penghasilan tambahan. Jadi kadang Emi merasa terabaikan. Bagaimana awalnya, Yuni tidak bercerita.

Gaby mendengarkan sambil menyantap makan siangnya.

"Mereka cuma makan siang aja kan?" Tanya Gaby setelah Yuni bercerita singkat.

"Ya nggak lah, Gab! Mereka lebih dari itu... "

"Masak sich?!" Gaby tidak percaya. Karena wajah temannya ini sangat lugu, terlihat keibuan.

"Nah! Uda datang .... " Bisik Yuni seolah memberi kode kepada Gaby agar tak membahas lagi.

Gaby melihat Emi berjalan dengan wajah yang sumringah.

"Kayaknya nggak bakal mengeluh lagi nih!" Ejek Yuni.

Emi tertawa dan memukul pelan pundak Yuni. Gaby sebenarnya ingin mengejek, tapi dia ragu.

"Ya maklum, haus belaian..." Emi mengakui enteng dengan sisa tawanya.

"Apalagi siang ini dia bisa buat aku puas sampe 3 kali." Lanjut Emi dengan semangat.

"Kamu nggak takut kena penyakit menular, Em?" Akhirnya Gaby memberanikam diri untuk beratnya. Toh hal ini uda menjadi rahasia umum untuk mereka berempat. Selain itu, memang sangat beresiko jika gonta ganti pasangan.

"Aku uda ngomong masalah ini sama baby ku. Dia nggak bakal main sama yang lain. Cukup aku dan istrinya. Begitu juga aku, aku cuma main sama dia dan suamiku."

Jantung Gaby seakan lepas saat mendengar kata istrinya.
'Jadi selingkuhan nya punya istri?' batin Gaby terkejut, tapi dia berusaha untuk menutupi.

"Kamu nggak takut ketahuan suamimu?" Tanya Gaby dengan memandang Emi dengan lekat.
Karena wajah temannya ini terlihat santai seperti tak melakukan kesalahan. Selain itu, suami Emi masih di kota yang sama. Jadi tidak menutup kemungkinan mereka bisa terpergok kan? 
Akhirnya Yuni bicara sekilas jika Gaby baru tau tentang hobby baru mereka ini.

"Kok Emi uda datang duluan!" Suara Nelly memotong pembicaraan mereka.

Gaby melihat wajah Nelly tak jauh beda dengan Emi, berseri-seri.

"Ngobrolin apa nih?! Kok kayaknya seru..." Nelly menyela.

"Ini lho, Nel....Gaby katanya baru tau kalo aku sama kamu punya mainan." Emi yang menjawab.

"Bukan cuma aku sama kamu!
Si Yuni juga punya. Tapi dia ga berani eksekusi." Nelly mengingatkan.

"Eh iya! Yuni juga punya!" Seru Emi.

"Tapi aku kan virtual doank, cuma chat...." Yuni memberikan pembelaan. 

"Ya sama aja, Yun! Apapun yang kamu sembunyikan dari pasangan, bisa disebut selingkuh.
Waktu kamu pulang, kamu clear chat dari dia kan? Kamu takut ketahuan suamimu kan?" desak Nelly.

"Nanggung amat, Yun. Sama-sama selingkuh, lebih baik langsung totalitas aja." kata Emi.

"Dia itu sebenarnya pengen, Gab. Tapi dia terlalu takut dengan resiko nya.
Padahal kita banyak waktu, ya pinter-pinternya kita kan?" Nelly masih mengompori Yuni.

BUKAN TAKUT MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang