"Kamu Shit?!" Tanya Dana seolah mengenali wajah yang ada di depannya.
"Astaghfirullah, mas Dana. Kalo manggil yang bener donk!" Balas gadis itu, lalu melengos meninggalkan Dana.
"Kan namamu emang ada unsur SH!T nya." Ujar Dana dengan tersenyum setelah memastikan bahwa gadis ini benar yang ia maksud.
Lalu pria ini jalan mengekor masuk ke daycare."Sitaaaaa... S-I-T-A. Nggak pake H.
Mas dana pasti tau, apa arti Sh!t.
Ya kali aku dipanggil SI-A-LAN.... " Gadis ini tak mau kalah. Dia memberi jeda sejenak."Padahal bapak ibuku ngasih nama bagus lho mas, Naomi Sitaresmi.
Tapi mas Dana manggilnya shat sh!t shat sh!t mulu..." Oceh gadis yang biasa dipanggil Naomi.
Iya, dia adalah Naomi, putri tunggal bapak Dito."Aku juga nggak mungkin manggil kamu Om. Om! Om!"
"Naomi, mas....Naomi!" Balas Naomi dengan kesal.
"Tapi antara hati, otak dan mulut ku uda biasa manggil Sh!t gituuuu. Jadi gimana donk?" Dana masih menggoda Naomi.
"Tika! Uda di jemput ayah!" Teriak Naomi. Dia malas berdebat dengan Dana.
"Papi, Sh!t. Tika manggil aku papi." Dana membenarkan.
"Nah kan! Mas aja protes. Padahal panggilan papi dan ayah sama aja." Naomi mengejek Dana. Bibirnya sedikit mencebik.
"Takut si Tika bingung.
Papi....ayah... Besok ada panggilan siapa lagi untuk aku?""Papi, aku nggak mau pulang. Masih mau main sama Kayla." Si bocil Tika menyela. Saat ini, hanya tersisa 2 bocah yang masih ada di daycare.
Yang lain sudah di jemput sejak sore tadi."Assalamu'alaikum.... " Teriak seseorang lagi di pintu.
Dana dan Naomi membalas dengan kompak.
"Nah! Itu papa Kayla uda datang... " Ucap Naomi.
"Ayo bantu bunda!
Mainannya di bereskan!
Tas nya di periksa!
Jangan ada yang ketinggalan ya..." Perintah Naomi.Tak lama kemudian, tinggallah Naomi sendirian membereskan daycare.
"Papi, oma uda datang?" Tanya Tika hendak masuk ke mobil.
"Nggak tau. Mau ke rumah Oma?" Tanya Dana sambil membenarkan duduk anaknya.
"Mau, Pi! Mau!" Ucap Tika dengan girang. Karena jika di rumah Tika merasa kesepian, hanya ada Papi dan Tika.
Karena jarak rumah yang sangat dekat, masih 1 kompleks perumahan, mereka sudah tiba di rumah Arta dengan waktu tidak sampai 5 menit.
Dana melihat mobil papa dan mamanya sudah ada di garasi, pertanda mereka sudah tiba.Tika langsung berlari setelah Dana menurunkan anaknya dari car seat.
"JANGAN LARI!" Teriak Dana.
"OMAAAAAAAA...!" Teriak Tika dan terus berlari hendak memasuki rumah. Dia mengabaikan teriakan papinya.
Dana tersenyum dan menggelengkan kepala. Meskipun Tika berlari tidak terlalu kencang, tapi Dana tetap kuatir jika anaknya jatuh.
Dia memasuki rumah orang tuanya.
Ternyata Tika sudah di pangkuan mamanya."Kamu kangen ya sama Oma?" Tanya Linda dan mengecup Tika secara acak di pipi dan perutnya.
Tentunya Tika merasa geli dan menimbulkan tawanya yang renyah."Papa dimana, ma?" Tanya Dana saat melihat ketidakhadiran papanya.
"Masih mandi. Habis servis mobil." Jawab Linda sambil menurunkan Tika. Karena bocah ini berontak minta turun dari pangkuan.
Tika membuka box container yang berisi mainan lalu asyik dengan dunianya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN TAKUT MENIKAH
RomanceKisah cinta ternyata Dana yang tidak sesuai dengan harapannya