Bab 6

527 92 22
                                    

"Dan, Minggu depan mama sama papa berangkat umroh.
Kamu minta tolong tante Nara atau Nesa untuk jemput anakmu." Linda berpesan kepada Dana saat menjemput Tika.

"Nggak usah ma. Biar dia di daycare aja, disana juga ada temannya." Ujar Dana.
Lebih tepatnya pria ini tidak ingin merepotkan saudara-saudaranya.

"Tapi kamu jangan malem-malem banget kalo jemput. Kasian Tika makan malamnya nggak teratur...." Ujar Linda.
Jika Dana pulang malam, maka Linda yang mengurusi makan malamnya Tika.

"Iya ma. Mama sama papa cuma 2 minggu aja kan?" Tanya Dana.

"Mama mu minta extend ke Dubai sama Turkey. Jadi lebih lama lagi..." Jawab Arta.

"Kamu minta doa apa? Nikah lagi ya?" Tanya Linda.

Dana tertawa lirih mendengar pertanyaan mamanya.

"Do'akan aja biar Dana sama Tika sehat. Itu aja ma.... "
Pria ini belum ada niat untuk menikah lagi.

"Nggak. Pokoknya mama tetap do'a kan biar anak mama ketemu jodoh yang baik, yang sayang sama Tika."

"Ya udah. Terserah mama aja lah... " Jawab Dana pasrah.

"Selain do'a, mama juga usaha.
Ntar mama bakal tanya ke semua teman mama, siapa yang punya anak perempuan atau saudara cewek yang masih single." Ujar Linda dengan mata menerawang jauh seolah mengatur rencana.

"Astaghfirullah mama.... " Keluh Dana yang tak jadi pasrah.

"Kenalan doank kan nggak papa, Dan.... " Linda masih kekeh memaksa anaknya.

"Mama, Dana masih pengen fokus besarin Tika dan adaptasi pekerjaan." Ujar Dana dengan sabar memberi pengertian ke mamanya.

"Masak kamu nggak ada keinginan untuk nikah?"

"Untuk sekarang ini, Dana masih malas berhubungan dengan wanita, ma....
Kecuali keluarga...."

"Emang di kantor nggak pernah berhubungan dengan cewek?
Mama nggak percaya!" Ujar Linda dengan mencebikkan bibir.

"Di kantor cuma seperlunya aja. Cuma urusan pekerjaan."

Sebenarnya dia malas menanggapi pertanyaan mama.
Arta yang mendengar drama istrinya hanya bisa menggeleng.

"Tapi kamu nggak alergi wanita kan?" Tanya Linda dengan hati-hati. Dia takut kalo anaknya trauma dengan wanita lalu 'belok'.

"Normal, ma. Aku masih normal.
Cuma sekarang aku memang nggak mau....nggak minat atau menjalin hubungan dengan wanita."

"Udah, Lin... Jangan paksa Dana...
Just let it flow lah!" Arta menengahi.

Sejak memutuskan bercerai, Dana sudah mempersiapkan diri agar bisa melupakan Gaby, wanita yang dulunya sangat ia cintai. Karena ia sadar, pernikahan mereka tidak bisa di pertahankan.
Tapi bukan berarti langsung nikah lagi.

Meskipun sudah memaafkan, tapi potongan-potongan rekaman CCTV tetap membekas di ingatannya.
Dan ia merasakan ada suatu lubang dihatinya.
Tragedi perselingkuhan dan pengkhianatan itu membuat Dana minder, dia merasa tidak di inginkan.

Disisi lain Linda, dia merasa kasian dengan Tika karena orang tuanya tidak lengkap.

Esok harinya, Linda menjemput Tika agak malam. Karena dia ingin bertemu dengan Naomi.

"Omi, Minggu depan tante Linda sama Om Arta mau umroh." Ucap Linda sambil menunggu Tika membereskan bawaannya.

"Alhamdulillah. Moga ibadahnya lancar ya Tan... " Jawab Naomi dengan ramah.

BUKAN TAKUT MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang