02 - Gold offer

142 17 0
                                    

Ara melepaskan headset-nya dan mematikan layar komputer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ara melepaskan headset-nya dan mematikan layar komputer. Ia mendapat pesan pribadi dari Coach yang menyuruhnya untuk datang ke ruangan jika sudah selesai pertandingan.

“Mau ke mana, Win? Balik?” Vera memandang Ara.

“Nggak. Gue mau ke ruangan Coach,” jawab Ara seraya mengambil ransel dan keluar dari studio.

Ara pergi ke lantai bawah dimana ruangan Coach berada. Sesampainya di sana, ia mengetuk pintu pelan dan segera dipersilakan masuk oleh pemilik ruangan.

“Selamat sore, Coach,” sapa Ara.

“Iya, silahkan duduk, Win,” Coach Farel mempersilakan Ara untuk duduk.

“Ada apa, ya, Coach? Kenapa menyuruh saya datang ke sini?” tanya Ara tanpa basa-basi.

Coach Farel tersenyum. “Selamat untuk kemenangan yang kesekian kalinya dari kamu dan tim Capital Roar. Kami sangat bangga dengan tim kalian, terutama kamu, Win.” ujarnya seraya menautkan kedua tangannya di atas meja.

Ara mengangguk singkat. “Terima kasih, Coach. Ini juga berkat anda, makanya kami bisa jadi seperti ini.”

Coach Farel tersenyum seraya mengangguk pelan. “Hm … Jadi, begini, Win. Kamu tahu, kan, kalau perusahaan Capital yang berbasis di Paris sedang bekerja sama dengan Hybe Star Label?” tanyanya dengan menatap Ara serius.

“Hybe Star Label?” Ara tampak bingung.

“Jadi, kamu belum tahu tentang kabar ini, ya? Baiklah, akan aku jelaskan. Hybe Star Label sedang bekerja sama dengan Capital Corp untuk membentuk E-sport cabang Korea Selatan. Hybe Star Label itu sendiri adalah agensi yang menaungi beberapa grup idola besar, seperti Boys Star dan TXY. Akan tetapi, kali ini mereka sedang mencoba mengembangkan dunia bisnis mereka untuk membentuk tim E-sport. Nah, kamu dan juga Vera direkrut secara resmi oleh mereka untuk masuk di divisi E-sport. Tanpa harus scrim atau yang lainnya,” jelas Coach Farel panjang lebar.

Ara berpikir sejenak. “Bagaimana bisa label dari idola terkenal membentuk tim E-sport? Aneh sekali, Coach.”

Coach Farel mengangguk. “Memang kedengarannya aneh, tapi E-sport sekarang juga tak kalah dengan idola besar. Apalagi ini adalah kamu, Win. Nama Baby Bee itu sudah terkenal di kalangan pro player dunia. Game play yang mahir dan strategi yang kamu mainkan membuat nama Baby Bee menjadi panutan kawula muda dan disegani oleh beberapa pro player.” tuturnya dengan nada bangga.

Ara diam saja mendengar pujian dari Coach Farel.

“Jadi, bagaimana menurutmu? Ini kesempatan baik untuk kamu, loh! Kamu atlet E-sport kebanggaan kami dan Indonesia. Tentunya penawaran ini akan menjadi jenjang karir yang bagus untuk seorang Baby Bee.” Coach Farel tampak bersemangat mempromosikan hal itu kepada Ara.

Ara masih menimbangnya dalam hati. Ada sedikit keraguan dalam hatinya sendiri, meski penawaran itu memang benar-benar bagus untuk karirnya. Ia tahu itu.

DAMN, I Love You || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang