Jeff turun dari mobil dan berjalan menuju pintu bar bersama Brian, "Kwan sudah didalam." Ucapnya sendiri dengan mata pada ponsel di tangannya.
Brian menghembuskan nafas panjang, "Kita kemari untuk memenuhi undangan Presdir Yeom." Ucapnya mengingatkan.
Jeff menatap Brian sebal, "Aku tau." Jawabnya.
Brian menahan senyuman lucu, ia membukakan pintu dan membiarkan Jeff masuk terlebih dahulu.
Jeff langsung disambut dengan ruangan dengan lampu temaram berwarna kuning, merah dan biru. Meskipun begitu masih cukup terang untuk melihat wajah orang disana. Ia melihat orang-orang sedang mengerumuni seseorang di meja bar. Kepalanya memanjang untuk mencari seseorang.
Brian terkagum-kagum dengan interior dalam bar.
Jeff menemukan wajah yang ia cari, bibirnya membentuk senyuman lebar dan bergegas melangkah kesana. Melewati kerumunan itu tanpa ingin tau siapa yang sedang di kerumuni.
Kwan mengangkat wajah melihat seseorang mendekat dari sudut matanya, ekspresinya berubah cerah.
Jeff menghampiri meja dan langsung duduk di sisi Kwan sembari memeluk pinggangnya manja, wajahnya menghampiri wajah pria itu dan mencium bibirnya melepaskan rindu.
Kwan tersenyum dalam ciuman itu, tangannya memegang leher Jeff dan membalas ciuman itu lembut. Tak lama ia menarik wajahnya, namun kekasihnya itu kembali memajukan wajah untuk menciumnya. Ia tertawa lucu dan mendorong bahu pria itu, "Jeff~~"
Jeff tertawa kecil, satu tangannya bersandar ke meja dan menopang dagu untuk menatap wajah Kwan lebih jelas. "Hai.." sapanya hangat.
Kwan tersenyum manis, "Hai..." balasnya.
Tangan Jeff yang lain mencubit pipi Kwan gemas.
Kwan mengerutkan hidungnya gemas.
Jeff memajukan wajahnya perlahan, bibirnya menyentuh bibir Kwan.
Brian segera menyadari Jeff sudah tidak berdiri di sisinya, ia mulai mencari-cari sembari melangkah. Ia berhenti di dekat kerumunan tadi. Sebelah alisnya terangkat melihat pusat perhatian itu adalah seorang aktor muda yang sedang naik daun, orang di sebelah aktor itu adalah Presdir Yeom.
Soho menoleh dan tertegun melihat Brian, "Oh.. Brian.." ucapnya.
Jaeyoung menoleh mendengar nama itu, ia bergerak bangkit.
Presdir Yeom menyadari Jaeyoung di sisi lainnya bangkit, "Ada apa? Jeff sudah tiba?"
Jaeyoung tertegun karena pertanyaan itu, "Oh... sebentar. Maaf.." ia bergegas keluar dari kerumunan itu untuk menghampiri Brian, "Hei... mana Jeff?" Bisiknya.
Soho seperti sudah tau dimana Jeff berada, kepalanya menoleh ke arah Kwan duduk tadi. Mulutnya terbuka melihat artis mereka yang malah sedang mencumbu akunting mereka.
Brian garuk-garuk kepalanya bingung, lalu memperhatikan sekitar.
Jaeyoung ikut memperhatikan sekitar dan langsung menemukan dimana Jeff. Ia menghembuskan nafas kesal, lalu melangkah cepat menuju meja itu.
Karena perhatian Presdir Yeom teralih dari si aktor, semua orang disana juga mengalihkan pandangannya. Memperhatikan kemana Jaeyoung pergi.
Soho menunduk sembari menutup wajahnya dengan satu tangan malu.
"Jeff~~" Kwan mendorong bahu Jeff.
Jeff tertawa kecil dan memberikan kecupan-kecupan lain ke pipi Kwan. Hingga sebuah tangan menarik kerah bajunya dari belakang, membuatnya terpaksa bangkit.
Kwan menahan tawa melihat wajah frustasi Jaeyoung.
Jeff menatap Jaeyoung heran, "Apa?"
Jaeyoung memajukan wajahnya ke telinga Jeff, "Seharusnya kau menyapa Presdir Yeom dulu!" Bisiknya dengan gigi rapat.
Ketika itu matanya mengarah ke kerumunan yang ia lewati tadi, terlihat Presdir Yeom melambai memanggilnya dengan tangan.
"Ck! Segera kesana!" Jaeyoung setengah menyeret Jeff menghampiri pria itu.
Jeff tersenyum canggung sembari melambai pada semua orang yang sedang memandangnya ketika itu.
"Sepertinya gravitasi kekasihmu lebih kuat di sebelah sana." Canda Presdir Yeom.
Jeff tertawa mendengar itu dan mengangguk sopan, "Maafkan saya, Presdir Yeom."
Presdir Yeom mulai membual tentang si aktor muda dan memperkenalkannya dengan banyak informasi pada Jeff.
Walaupun berada di tempat itu, mendengarkan bualan Presdir Yeom, sesekali mata Jeff melirik ke arah Kwan yang tersenyum memperhatikannya.
Si aktor tadi melirik Presdir Yeom yang terlihat tidak lagi tertarik padanya begitu Jeff muncul, lalu memajukan tubuhnya sedikit. "Senior Jeff.." panggilnya.
Presdir Yeom dan Jeff di sisi lainnya memandang si aktor.
Jaeyoung di sisi lain Jeff, sementara Soho sudah kembali ke meja mereka untuk menemani Kwan.
"Aku tau ini pertama kalinya kita bertemu langsung, tapi aku sudah mendengarkan lagu-lagumu sejak awal." Ucap si aktor.
Jeff tersenyum simpul, "Terima kasih.." ucapnya.
Mata si aktor berpindah jauh ke sisi lain ruangan, "Untuk pertama kalinya bertemu langsung kekasihmu, membuatku merasa sedikit gugup."
Presdir Yeom menahan tawa mendengar ucapan si aktor.
Sementara Jeff hanya mempertahankan senyumannya.
Jaeyoung mengangkat gelasnya untuk minum.
"Tapi..." si aktor kembali memandang Jeff.
—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————
YOU ARE READING
The Song I Wrote about you
RomantikBagi seorang musisi, sumber inspirasi bisa datang darimana saja. Bagi Jeff Lim, pasangan adalah sumber inspirasi favoritnya. Suatu hari, setelah pindah ke Asrama kampus, ia jadi bersahabat dengan teman sekamarnya. Setelah berpisah dari kekasihnya...