Dalam waktu beberapa bulan Jeff mulai terkenal melalui video menyanyinya di Youtube dan menjadi bintang di media sosial, membuatnya jadi lebih sering tampil dan tawaran dari agensi banyak berdatangan.
Jeff memandang kontrak yang ditawarkan sebuah agensi besar padanya.
"Kau bisa mendiskusikan apa pun tentang kontrak itu lagi, juga tentang harganya, kau bisa bernegosiasi lagi." Ucap manajer dari agensi itu.
Jeff diam sejenak, "Aku... mempunyai kekasih." Ucapnya.
Pria itu berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Banyak idola yang berkencan diam-diam sekarang, juga fans saat ini lebih suka idolanya lebih terbuka tentang hal itu." Komentarnya, "Tidak masalah.."
Jeff memandang pria itu, "Kekasihku... seorang pria."
Pria itu terdiam, tak lama wajahnya berubah bingung. "Ha? Kau gay?"
Jeff menggerakkan alisnya membenarkan.
Pria itu berpikir sejenak, "Mmmm.. tentang itu. Pasti ada cara untuk menutupinya. Jika berita tentang hubunganmu menyebar, kita bisa membuat berita palsu kau berkencan dengan seorang wanita atau membuat seolah-olah kau sedang berkencan dengan seorang idola wanita." Jelasnya.
Jeff menahan senyuman mendengarnya, "Aku tidak ingin melakukannya.." ucapnya.
Pria itu tertegun, "Apa maksudmu?"
"Terima kasih atas tawaranmu.." Jeff bergerak bangkit dan membungkuk sopan, lalu berjalan pergi.
Sebuah bar.
Jaeyoung menatap Jeff serius, "Kau yakin dengan keputusanmu untuk tidak bergabung dengan agensi mana pun?"
Jeff mengelus gelas birnya, lalu mengangguk pelan. "Sepertinya musik indie lebih cocok untukku."
Jaeyoung menahan senyuman, "Tidak perlu sok keren, kau tidak ingin mereka memaksamu menyembunyikan tentang Kim Kwan tersayangmu itu kan?"
Jeff berusaha keras menahan senyumannya, tangannya mengambil gelas bir dan meneguknya.
Jaeyoung geleng-geleng kepala, lalu menepuk bahu Jeff. "Bagaimanapun... jika kau butuh bantuanku, katakan saja."
Jeff mengangguk mengerti, "Terima kasih."
Beberapa saat kemudian.
Jeff duduk di sofa dengan gitar di tangannya, jari-jarinya memetik beberapa kunci tanpa menjadi nada dari musik.
Kwan memasuki kamar studio dengan bahan makanan, senyuman mengembang di wajahnya. "Kau sudah pulang?" Sapanya.
Jeff tersenyum, "Hmm..."
"Tunggu sebentar ya, aku akan menyiapkan makan malam." Ucap Kwan dan berjalan menghampiri area dapur.
Jeff memperhatikan Kwan yang mulai sibuk di dapur. Jarinya memetik beberapa kunci gitar, tanpa sadar ia mulai menggumamkan harmoni. Setelah beberapa saat ia tertegun sendiri, lalu menggumamkan harmoni tadi sembari memainkan kunci yang ia petik tadi. Tangannya menyambar pena dan mulai menuliskan kunci yang ia mainkan tadi. "Hmmm..." ia menggumamkan harmoni yang sama, bibirnya membentuk senyuman senang. Matanya melirik ke arah Kwan yang sibuk menyiapkan makanan.
Malamnya.
Kwan tersenyum sembari memeluk Jeff yang memeluknya dengan kepala bersandar ke dadanya. Tangannya mengelus rambut kekasihnya lembut, "Bagaimana lagumu?"
Jeff tersenyum, dahinya bersandar ke bawah dagu Kwan. "Aku menulis lagu tentangmu hari ini.."
"Oh ya? Tentang apa lagunya?" Tanya Kwan ingin tau.
Jeff menghela nafas di dalam di kulit dada Kwan, "Aroma tubuhmu..."
Kwan meringis mendengarnya, "Kau serius?" Tanyanya tidak yakin.
Jeff tertawa kecil dan mulai menyanyikan bait lagunya, "Ada yang hilang, terasa tidak nyaman.. Apa ini? Kenapa seperti ini? Pikiranku kosong dan aku masuk ke kamar... Melihatmu berbaring di tempat tidur, aku berbaring disisimu. Mencium aroma tubuhmu. Memeluk tubuhmu.. dan semuanya terasa lengkap..."
Kwan tersenyum mendengar lirik itu, tangannya mengelus rambut Jeff gemas. "Kau menulisnya seperti itu?"
"Hm-hm..." jawab Jeff membenarkan. Ia mendongakkan kepalanya memandang wajah Kwan.
Kwan memandang ke bawah dengan senyuman di bibirnya, ia menunduk sedikit untuk mengecup batang hidung Jeff.
Jeff mengerutkan hidungnya gemas, ia mengecup bagian bawah dagu Kwan.
Kwan tertawa kecil.
Jeff menaiki tubuh Kwan dan menatap pria itu dalam.
Kwan menyentuh pipi Jeff dengan jari-jarinya.
Jeff tersenyum, "Aku mencintaimu.." ucapnya lembut.
Senyuman Kwan semakin hangat, "Aku mencintaimu..." bisiknya.
Jeff menundukkan wajahnya, menyentuh bibir Kwan dengan bibirnya.
—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————
YOU ARE READING
The Song I Wrote about you
RomanceBagi seorang musisi, sumber inspirasi bisa datang darimana saja. Bagi Jeff Lim, pasangan adalah sumber inspirasi favoritnya. Suatu hari, setelah pindah ke Asrama kampus, ia jadi bersahabat dengan teman sekamarnya. Setelah berpisah dari kekasihnya...