Jeff menepuk bahu Woozy lucu, "Nah.. kita mulai dari mana?" Tanyanya.
Woozy diam sejenak, lalu mengelus belakang kepalanya. "Masalahnya... aku tidak tau harus menulis lagu seperti apa.." ucapnya jujur.
Jeff mengangguk mengerti, "Hmm.." gumamnya, "Kau sedang memikirkan apa akhir-akhir ini?"
Woozy berpikir sejenak, "Karirku.." jawabnya.
Jeff menahan senyuman, "Lagu-lagumu sebelumnya tentang apa?"
"Sebelumnya aku menulis tentang perundunganku di sekolah.." jawab Woozy sedikit malu.
Jeff diam sejenak, "Itu sebelum kau bergabung dengan agensi ini kan?"
Woozy mengangguk membenarkan.
"Setelah berada disini, kau ingin menulis tentang apa?" Tanya Jeff.
Woozy berpikir sejenak, "Mmm... senior ketika memulai menulis lagumu, apa yang kau pikirkan?" Tanyanya.
Jeff berpikir sejenak, "Kim Kwan." Jawabnya.
Woozy mengedip-kedipkan matanya bingung, "Kak Kim Kwan?"
Jeff mengangguk membenarkan, "Kau tidak tau julukanku apa?" Tanyanya, "Pria bucin yang hanya bisa menulis tentang kekasihnya." Jelasnya dengan senyuman mengembang.
Woozy diam sejenak, "Kau memang ingin di kenal begitu?"
"Pffftt.. siapa yang ingin dikenal manja seperti itu?" Tanya Jeff lucu, "Tapi semuanya terjadi begitu saja." Ia menghela nafas dalam, "Awalnya aku menulis tentang Kwan karena menyadari perasaanku padanya, lalu tanpa sadar aku terus terinspirasi darinya. Dari caranya merapikan tempat tidurku, melihatnya makan di depanku, caranya memberitauku sesuatu, kemampuan baru yang ia pelajari dan dia tunjukkan padaku, hal aneh yang bisa membuatnya tertawa..." ia tersenyum lebar mengingat Kwan, "Semua yang ia lakukan berubah menjadi lirik di kepalaku. Tentu saja yang kulakukan adalah menulisnya dan membuat melodinya. Benarkan?"
Woozy ikut tersenyum dan mengangguk setuju.
"Walaupun aku mendapat julukan itu, juga banyak orang yang berkata musikku monoton karena tentang Kim Kwan terus." Jeff mengangkat kedua bahunya, "Tapi laguku selalu memuncaki chart dan trending dimana-mana. Albumku terjual banyak, konserku terselenggara dengan baik. Berkat lagu-lagu tentang Kim Kwan itu." Ia tersenyum bangga, "Musik itu bukan tentang hal keren apa yang kau ciptakan. Tapi apa yang ingin kau buat dan menjadikannya keren."
Woozy menatap Jeff kagum, "Senior juga sudah mendapat penghargaan untuk lagumu."
Jeff melirik dinding diatas keyboard tempat ia memajang penghargaan-penghargaan yang sudah ia dapatkan dari karyanya.
Woozy mendongak dan tersenyum semakin lebar, lalu memandang Jeff. "Sepertimu sangat keren.." ucapnya pelan, "Tapi... aku tidak ingin menulis tentang perundunganku terus-terusan."
Jeff mengangguk mengerti, "Kau bisa memilih apa pun untuk kau tulis, tentang mantan pacarmu, tentang mantan temanmu, bahkan tentang orang yang kau taksir."
Woozy diam sejenak, "Aku... belum pernah pacaran dan sepertinya belum pernah jatuh cinta."
Jeff menahan tawa, "Jangan sedih begitu, kau masih muda. Nanti juga akan merasakannya." Candanya.
Woozy mengulum bibirnya malu.
"Begini saja.." Jeff mengambil ponselnya, "Sembari berpikir kita butuh penyemangat." Ia memanggil sebuah nomor dan menempelkannya ke telinga.
Woozy menatap Jeff menunggu apa yang akan pria itu lakukan.
Jeff langsung menghela nafas dalam dan memasang wajah sedih, "Kwan~" ucapnya setengah merengek.
Woozy tertegun melihat perubahan sikap Jeff.
"Aku sudah membantu anak baru membuat lagu, aku tidak dapat hadiah apa pun?" Tanya Jeff dan membuat suara isakan palsu. "Aku tidak bisa berpikir jernih, tidak mungkin minum alkohol kan.."
Woozy garuk-garuk kepala bingung.
Jeff menahan senyuman, "Hmmm.. terima kasih.." ucapnya berusaha terdengar menderita, lalu menarik ponsel dari telinganya. "Kwan akan membawakan kita kopi.." ucapnya memberitau dengan nada bicara normalnya.
Woozy tertegun, "Senior, jika kau ingin kopi. Aku bisa membelikannya.." ucapnya cepat.
Jeff menatap Woozy lucu, "Bukan tentang kopinya.." jawabnya, "Tapi orang yang akan membawanya."
Woozy menghela nafas dalam dan tersenyum lucu, "Hmm.. kau ingin bertemu Kak Kim Kwan.." ucapnya mengerti.
Jeff mengangguk membenarkan, "Jadi.. kau ingin menulis lagu tentang apa?"
Woozy menahan senyuman, ia memutar tubuhnya ke keyboard dan mulai menekan beberapa kunci.
Jeff mendengarkan dengan saksama.
Woozy memandang Jeff, "Bagaimana?"
Jeff tersenyum dan mengangguk setuju, "Keren.." jawabnya, "Apa yang muncul di kepalamu?"
Woozy menatap Jeff lucu, "Kisah cintamu dan Kak Kim Kwan." Jawabnya.
Jeff tertegun, "Benarkah?"
Woozy mengangguk, lalu kembali memainkan beberapa melodi.
Jeff melirik Woozy lucu.
—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————
YOU ARE READING
The Song I Wrote about you
RomansaBagi seorang musisi, sumber inspirasi bisa datang darimana saja. Bagi Jeff Lim, pasangan adalah sumber inspirasi favoritnya. Suatu hari, setelah pindah ke Asrama kampus, ia jadi bersahabat dengan teman sekamarnya. Setelah berpisah dari kekasihnya...