Kwan tersenyum mendengar musik yang terputar, lalu memandang Jeff yang duduk di sebelah panel pengaturan.
Jeff mematikan musik dan menggeser kursinya ke arah Kwan di sofa, "Bagaimana?"
Kwan mengerutkan hidungnya gemas, "Kau akan merilisnya seperti itu?"
Jeff tertawa kecil, "Ada lirik yang tidak kau suka?"
"Liriknya bagus.." jawab Kwan, "Hanya saja... kenapa menyebutkan anak anjing?"
Jeff menggigit bibir bawahnya dan mengelus rambut Kwan gemas, "Aku ingin mendengar suara anak anjingku lagi.." ucapnya.
Kwan tertawa lucu, "Disini?"
"Kita bisa mengunci pintu.." bisik Jeff sembari bangkit dari kursinya dan mendorong Kwan berbaring ke sofa. Hidungnya sudah terlebih dulu menempel ke sudut leher kekasihnya.
Kwan menahan tawa dan mengelus rambut Jeff, "Jeff~~"
Jeff menahan tawa dan mengecup kulit leher Kwan, naik ke bagian bawah dagunya dan naik ke wajah pria itu.
Kwan menatap kedua mata Jeff dengan senyuman mengembang di wajahnya.
Jeff menatap Kwan dalam, ia menjulurkan lidah ke mulut kekasihnya.
Kwan membuka mulut dan melumat lidah Jeff.
"Jeff, bagaimana—" Jaeyoung dan Brian muncul di balik pintu, mereka langsung terpaku menyaksikan pertunjukkan erotis itu.
Brian memalingkan wajahnya dan berpura-pura tidak lihat.
Jaeyoung menghela nafas dalam, "Ehhem!" Dehemnya lantang.
Jeff menarik wajahnya dan memandang ke pintu.
Kwan menggigit bibir bawahnya sembari berpaling malu.
Jaeyoung menaikkan sebelah alisnya menatap Jeff.
"Aku sibuk, kembali saja nanti." Ucap Jeff mengusir.
"Jeff~" bisik Kwan, lalu hendak bangkit namun Jeff menahannya tetap berbaring.
"Jae... aku sedang berusaha menyelesaikan albumku..." ucap Jeff pada Jaeyoung.
"Jeff~" bisik Kwan malu.
Jaeyoung menghembuskan nafas panjang, lalu berbalik sembari kembali menutup pintu.
Jeff tersenyum lebar pada Kwan dan mengerutkan hidungnya gemas. "Hanya kita sekarang.." bisiknya.
Kwan menahan senyumannya dengan kedua pipi terasa panas, "Kau ingin memberitau semua orang kita melakukan apa di dalam sini?"
Jeff tertawa kecil mendengar ucapan Kwan, sedetik kemudian ia tertegun. "Oh... katakan lagi.."
Kwan mengedip-kedipkan matanya bingung, lalu merengut manja. "Kau tidak akan memasukannya ke lagumu kan?" Tanyanya malu.
Jeff kembali tertawa, "Aku suka kata-kata itu!!" Ia bergerak bangkit dan bergegas mengambil buku liriknya.
Kwan bergerak duduk dengan wajah malu, "Jeff~~" rengeknya manja.
Jeff tertawa gemas mendengar rengekan Kwan sembari menulis sesuatu di buku liriknya.
Meskipun terlihat sebal, Kwan tersenyum melihat binar di mata Jeff dalam menyelesaikan Album terbarunya.
+++
Kau bertanya,
"Kau ingin memberitau semua orang kita melakukan apa di dalam sini?"
Aku menciummu,
Kau menciumku..
Aku mencintaimu..
Kwan tidak bisa menahan senyuman mendengar lagu baru Jeff yang terputar di sebuah coffeeshop ketika ia menunggu pesanan kopinya.
"Kau dengar? Lagu baru Jeff Lim." Ucap suara gadis di belakang Kwan.
Kwan membuka pendengarannya.
"Ya, lagunya manis sekali.." komentar suara gadis lain.
Kwan mengulum bibir menahan senyuman.
"Manis? Liriknya menggelikan sekali!" Komentar gadis pertama.
Senyum Kwan langsung hilang.
"Kenapa seperti itu? Dia masih konsisten dengan cintanya pada kekasihnya." Komentar gadis kedua.
"Pffft.. kau bercanda? Mereka berdua itu pria!" Gadis pertama kembali bersuara, "Memangnya dua pria bisa semanis itu? Pria dan pria?"
Dahi Kwan berkerut mendengar ucapan gadis pertama.
"Memangnya kenapa? Pria dan pria juga bisa menjadi manis ketika bersama." Jelas gadis kedua.
"Jeff Lim itu tidak semanis yang fansnya pikirkan. Kau lupa videonya yang tersebar itu? Jika dia pria baik-baik dan memang semanis itu pada kekasihnya, apakah dia akan melakukan itu?" Komentar gadis pertama.
Kwan memutar bola matanya kesal, ia tertegun melihat karyawan yang meletakkan pesanannya.
Gadis itu mengedip-kedipkan matanya bingung karena wajah kesal Kwan.
Kwan tersenyum canggung, "Terima kasih..." ucapnya dan mengambil dua kopi pesanannya. Lalu berjalan ke samping untuk pergi.
"Juga... orang-orang yang masih mendengarkan musiknya sama sekali tidak punya selera yang baik. Hanya karena kata-kata menggelikan itu mereka merasa lagunya bagus." Gadis itu tetap melanjutkan.
Langkah Kwan berhenti, ia menghela nafas dalam dan berbalik menghadap kedua gadis tadi. Matanya memperhatikan dari atas ke bawah, kedua gadis itu mengenakan pakaian seragam SMA.
Gadis kedua orang pertama yang menyadari Kwan di samping temannya.
Gadis pertama menoleh ke samping dan menatap Kwan aneh.
Kwan menatap gadis pertama tegas, "Perkenalkan, namaku Kim Kwan." Ucapnya memperkenalkan diri.
Gadis kedua berpikir sejenak, lalu tertegun dengan mata membesar menatap Kwan.
Gadis pertama mengerutkan dahi, "Lalu?"
"Jeff tidak menulis lirik yang menggelikan.." ucap Kwan, "Dia menulis tentangku." Lanjutnya, bibirnya membentuk senyuman palsu. "Terima kasih komentar jujurmu, tapi jangan katakan sesuatu yang kau sendiri tidak mengerti."
Gadis pertama tertegun dan memandang ke bawah.
Kwan memandang gadis kedua yang menatapnya dengan mata berbinar, senyumannya semakin tulus. "Aslinya Jeff benar-benar manis.." ucapnya memberitau, "Maaf karena video tidak bertanggung jawabnya waktu itu." Ia mengangguk sopan dan berjalan pergi.
"Ya ampun! Kau dengar itu?! Dia berkata Jeff benar-benar manis!" Ucap gadis kedua girang.
—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————
YOU ARE READING
The Song I Wrote about you
RomanceBagi seorang musisi, sumber inspirasi bisa datang darimana saja. Bagi Jeff Lim, pasangan adalah sumber inspirasi favoritnya. Suatu hari, setelah pindah ke Asrama kampus, ia jadi bersahabat dengan teman sekamarnya. Setelah berpisah dari kekasihnya...