27

1.8K 219 9
                                    

29 Januari
1086 words
.
.
.

Sementara itu di Yunmeng.

Wei Wuxian termenung di meja kerjanya, kedua tangannya berada di pipi. Pikirannya penuh dengan bayang-bayang peristiwa kemarin bersama dengan si tampan di tempat itu, di sofa yang tepat berada di depannya.

Wajah Wei Wuxian merah padam.

Ngomong-ngomong tentang Lan Wangji, ia menghindari si tampan itu sejak bangun pagi. Wei Wuxian terlalu malu untuk sekedar menampakkan wajah di depan orang lain apalagi Lan Wangji.

Akhirnya apa yang ia inginkan tercapai juga.

Dan perlu kalian ketahui, itu pengalaman pertamanya. Dan ia berikan hanya untuk Lan Wangji, Wei Wuxian ikhlas, sumpah.

Bahkan dengan mantan pacarnya dulu, Wei Wuxian berciuman saja tidak. Ia selalu menolak untuk itu.

Jam di dinding menunjukan pukul sepuluh pagi, tidak terasa sudah dua jam dirinya melamun. Wei Wuxian pun bangkit dari kursinya dan berjalan menuju kaca satu arah dengan ukuran sangat besar yang menjadi dinding ruangannya. Dimana ia bisa melihat keluar dari sana, tapi dari luar tidak.

Wei Wuxian berdiri di depan kaca itu, kedua tangannya ia masukan kedalam saku celana, pandangan jatuh menatap kendaraan yang berlalu lalang di bawah sana. Terlihat sangat kecil sekali.

TOOOKK...

TOOOKK...

TOOOOKK...

"Wei Ying?".

Wei Wuxian menoleh dengan patah-patah, ia bisa melihat Lan Wangji yang perlahan masuk ke dalam ruangannya lalu kemudian menutup kembali pintunya.

Suasana menjadi canggung seketika, setidaknya itu bagi Wei Wuxian. Lan Wangji sih biasa-biasa saja.

Pasalnya sejak tadi pagi si cantik dengan sengaja menghindari dirinya, membuat Lan Wangji menjadi kesal, terlebih lagi Wei Wuxian yang pergi ke kantor bersama Wen Ning membuat si tampan tambah minum cuka. Dan sejak ia sampai di kantor, Wei Wuxian membiarkan dirinya berdiam mematung di depan ruangannya. Tidak ada yang bisa ia kerjakan, jadi dirinya hanya bisa berkeliling dan berakhir dirinya di kerumuni wanita-wanita gatal yang haus belaian.

Sampai staf keamanan yang bernama Xue Chengmei membantunya, dan memberikan para karyawan wanita itu peringatan karena telah berani menggoda calon suami bos mereka. Kenapa Chengmei atau yang lebih akrab biasa di panggil Xue Yang itu bisa tahu?

Karena Wen Ning memberitahunya.

Kembali lagi ke TKP.

Wei Wuxian tertunduk, tangannya yang tadi ia masukkan kedalam saku celananya sekarang tengah memilin ujung kemeja yang ia kenakan entah kapan kemeja rapi itu sudah keluar.

"Wei Ying". Panggil Lan Wangji sekali lagi sembari berjalan menghampiri si cantik yang tertunduk gugup.

Dapat Wei Wuxian lihat ujung sepatu mereka bersentuhan.

"Kenapa menghindari ku?". Tanya Lan Wangji.

Wei Wuxian tetap diam tidak menjawab pertanyaan Lan Wangji.

"Wei Ying?". Panggil Lan Wangji sekali lagi.

Si tampan gemas jadinya dengan kelakuan si cantik. Tangan Lan Wangji terulur menyentuh dagu Wei Wuxian, membuat si empunya tersentak. Wajah Wei Wuxian terangkat membuatnya mau tak mau bertatapan dengan Lan Wangji.

Lan Wangji menatap datar Wei Wuxian, masih tetap dengan tangannya yang memegang dagu Wei Wuxian supaya pria cantik itu mendongak.

"La- Lan Zhan". Wei Wuxian tercicit.

Oh, my Lan Zhan!! [WangXian] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang