01. AWAL YANG BURUK.

1.4K 39 0
                                    


🍁🍁🍁

Happy Reading.



Malam yang sunyi dengan angin sepoi-sepoi dan hujan turun rintik-rintik seakan menemani rapuhnya jiwa seorang gadis yang menangis dalam diam.

Dirinya tak tau harus berbuat apa sekarang, tubuhnya yang sudah berantakan tak karuan dan air mata yang tak berhenti mengalir.

Ia hanya bisa pasrah saat seseorang menyetubuhi dirinya, melawan? Jika memang ia mampu mungkin sekarang dia tak mungkin seperti ini, perbandingan antara wanita dan pria yang jelas wanita akan kalah.

Ingin menjerit? Percuma, mulutnya seakan tertutup begitu rapat tak mau mengeluarkan sepatah katapun.

Analaya Aldebaran, kerap kali di panggil Alaya. Gadis yang sudah di renggut kehormatannya oleh adik kandung ibunya, mengambil dengan begitu keji tak ada seorang pun tau.

Dan bahkan saat sudah puas menggunakan tubuhnya, pria itu pergi meninggalkan Alaya sendiri di gudang belakang rumahnya dengan kondisi yang begitu berantakan.

Ia harus apa sekarang? Mengadu pada ibunya? Percuma, ibunya tak akan percaya.

Alaya mencoba bangkit dengan tubuh yang bergetar, menahan rasa sakit di bawah selangkangan miliknya.

Kotor. Satu kata itu muncul di benak Alaya untuk dirinya, sekarang ia bukan lagi seorang gadis. Perjuangan dirinya yang begitu mati-matian menjaga kehormatannya, lalu di renggut begitu saja oleh om nya sendiri.

Dia menarik-narik bajunya untuk menutupi tubuhnya, suara rintik hujan itu menyamarkan suara tangisan Alaya di malam ini. Seakan ikut sakit melihat jiwa Alaya.

"Sakit..." Suara lirih nan parau milik Alaya terdengar.

Sungguh dirinya tak tau harus bagaimana, apakah ia akan terus seperti ini sampai ada orang yang menemukan dirinya? Atau dia harus keluar dari sini dan bersikap seakan-akan tak terjadi apapun pada dirinya? Tolong siapapun berikan Alaya jawaban.

"Ayah... Tubuh Alaya sakit..." Isak tangis Alaya begitu memilukan.

Semenjak kepergian ayah kandungnya, hidupnya berubah drastis. Dia yang dulunya adalah manusia paling bahagia, kini ia menjadi manusia dengan sejuta luka di luar maupun di dalam.

"Alaya!" Suara itu... Itu suara ibunya.

Dengan cepat Alaya memakai bajunya dan merapikan dirinya seperti tak ada yang terjadi, menghapus air matanya, merapikan rambut urakan miliknya.

Di rasa sudah cukup baik, lalu ia keluar dengan wajah seperti tak terjadi apa-apa.

"Iya ma." Sahut Alaya.

Melihat Alaya yang berada di gudang, ibunya menghampiri dengan satu payung yang melindungi dirinya.

"Ngapain kamu disitu?!" Tanya ibunya dengan nada ketus.

"B-beresin gudang.." jawabnya.

"Cepet masuk, buatkan saya makan malam. Awas kalo kamu tidak membuatkan saya makan malam, kamu akan saya usir dari sini!" Titah ibu Alaya sekaligus memperingati Alaya.

DARAH TERAKHIR.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang