11.kenapa manusia itu jahat?

302 13 0
                                    


🪐🪐🪐




...

"

Arghhh, mati! Mati!"

"Kamu manusia kotor Alaya, kamu pantas mati!"

"Hewanpun bahkan tak Sudi mengenal manusia seperti Analaya Aldebaran,"

"manusia kotor!"

"ARGHHH! Tuhan, Alaya nggak kuat... Alaya pengen nyerah..."

Sedari tadi Alaya tak berhenti mencaci maki serta memukuli dirinya sendiri, menyalahkan dirinya yang terlalu kotor.

Takdir memang sejahat itu, manusia-manusia seperti Alaya bukanlah manusia yang sekuat baja. Perempuan lemah tetap lemah, ayolah perempuan itu disayang, di jaga, diratukan.

Bukan di kotori seperti ini, bahkan kehadirannya pun tak di anggap di dunia ini.

Lantas kesiapa dia mengadu semua ini?

Sakit mental, sakit fisik, sakit batin, semua jenis rasa sakit di alami oleh Alaya tanpa obat apapun.

Bagaimana dirinya mengobati seluruh sakit-sakit ini, sedangkan obatnya yaitu ibunya tak menganggap Alaya sebagai anaknya.

"Dada ala sakit tuhan... S-sakit banget..."

"Mata, mata ala tinggal satu... Kaki ala udah nggak ada, "

Di ruang yang sunyi gelap dan tak ada siapapun Alaya meringkuk dengan pandangan kosong kedepan.

Setelah ayah tirinya Hugo menggunakan dirinya, Alaya di tinggalkan lagi sendiri disini.

Hugo meninggalkan luka yang amat dalam di diri Alaya, bahkan ibunya pun begitu.

Rumah ini bagaikan neraka, tapi di neraka ini ada orang yang membuat Alaya bertahan namun kehadiran Alaya tak di anggap.

Bagaimana caranya supaya dia di anggap di neraka ini?

"Ayah, kapan ayah jemput Alaya disini? Alaya udah nggak sanggup lagi..."suara lirih sekaligus serak mengisi ruangan sepi ini.

"KALIAN SEMUA JAHAT SAMA ALAYA, ALAYA SALAH APA SAMA KALIAN?!"

"ARGHH, MENDING KAMU MATI ALAYA! MATI!"

Bugh
Bugh
Plak
Plak

Alaya terus menyakiti dirinya sendiri, ia tak peduli jika semua orang menganggapnya lemah.

Karna sungguh ini benar-benar sangat amat menyakitkan di diri Alaya.

Gadis yang seharus butuh kasih sayang dari orang tua itu justru di paksa harus menjadi samsak amarah ibunya dan menjadi budak nafsu oleh ayah tirinya.

Lantas orang seperti apa lagi yang harus Alaya percayakan? Hukum? Bagaimana dia mempercayai hukum sedangkan petugasnya saja telah merusak Alaya.

Luka yang awalnya hanya tergores sedikit, kini menjadi luka yang amat besar bahkan tak ada obatnya.

Brak..

Pintu yang semula tertutup kini terbuka lebar karna di dobrak dengan keras oleh seseorang.

"ALAYA KAMU DIMANA?!"

Alaya tau siapa ini,

"ALAYA!"

Stella mencari saklar lampu, lalu menghidupkannya. Setelah menyala ia mengedarkan pandangan mencari Alaya, saat menemukannya dengan segera Stella menghampirinya.

DARAH TERAKHIR.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang