Jan lupa coment and vote.
Sore tiba.
Tak pernah Jeno pikirkan saat ini, menikmati pemandangan yang dia lihat dari hazelnya, begitu apik ciptaan tuhan, tawanya begitu manis bak bidadari.
Dia lihat wajah sang kekasih tertawa, sudah seharian mereka melewati waktu bersama. Bercerita, bahkan menghabiskan beberapa kegiatan lainnya.
Saat ini Jaemin berceloteh, bertukar cerita dengan sang kekasih. Tawanya pecah apabila pembicaraan mereka membuat gelitik di perutnya.
"Hahaha, aku tidak menyangka dulu Haechan juga pernah di hukum. Kalau tidak salah saat dia menumpahkan air kopi di tanaman hiasmu, masih kuingat ekspresi wajahnya sungguh membuatku tertawa..."
Jeno duduk di sampingnya, menatap senyuman manis, mendengar cerita dengan wajah berbinarnya. Di temani hembusan angin dari rooftop rumah, membuat suasananya menjadi harmonis.
"Aku ingin kita selalu seperti ini..."
Yang tadinya tersenyum dengan ceria reflek menatap kearah Jeno dengan bingung dan wajah lucunya. Matanya berkedip beberapa kali, menatap wajah tampan itu. Mata keduanya tak berkedip selanjutnya, benar-benar seperti sedang menilai keindahan.
"Kau cantik" ujar Jeno seraya menyeka poni Jaemin, menyibaknya kearah atas telinga.
Yang di perlakukan seperti itu hanya membulatkan pupil matanya, pipinya merona memancarkan rona merah.
"Eum?" Jaemin memalingkan wajahnya yang bersemu merah, dan kenapa Jeno tampak tampan saat sinar lampu menyorot wajah pria itu?
"Katakan kalau kau benar-benar mencintai ku"
Jaemin gugup, saat ini Jeno memasang wajah serius atas menunggu jawabanya. Tapi kenapa suasanya menjadi canggung? Dan kenapa jantung Jaemin berdegup dengan kencang? Tak biasanya.
Kedua tangan Jeno telurur untuk menyentuh pipi merah Jaemin yang membulat gemas. Sedangkan Jaemin menelan ludahnya, dia bisa melihat jelas bahwa netra mata Jeno menatap kearah bibir plumnya.
"A-Aku mencintaimu...sangat...babe?" Akhir kalimatnya melirih, menatap kearah Jeno dengan tanda tanya di atas kepala.
Wajah Jeno mendekat seraya memiring tipis, natanya terus menatap kearah bawah, tepatnya bibir berwarna merah muda yang begitu licin karena sebelumnya di jilat oleh lidah si manis.
Si manis menelan ludahnya, namun matanya terpejam menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Mungkin matahari yang terbenam menjadi saksi kegiatan cinta mereka?
Melihat reaksi Jaemin membuat Jeno tak sabaran, tanganya menekan tenguk Jaemin lalu mengarahkan bibir keduanya berdekatan.
Chup
Sekujur tubuhnya merinding, dinding bibir yang begitu lembab dan basah menyentuh kulit bibirnya. Jeno memyesap kuat bibir bawah Jaemin dengan penuh nafsu, lidahnya menari-nari di atas permukaan bibir.
Si manis tak mau tinggal diam, tanganya yang semula terdiam kini sudah mengalung di leher si dominan. Keduanya menikmati ciuman panas mereka.
Jeno menggigit bibir Jaemin hingga si empu terpaksa membuka mulutnya dengan lenguhan kecil. Tak mau ketinggalan kesempatan, Jeno langsung melesakan lidahnya masuk, menyapa setiap deretan gigi si manis dan melilit lidahnya dengan nafsu.
"Eunghhh" suara erotis itu mengalun dari bibir si manis. Matanya terpejam dengan wajah yang sudah sayu.
Mendengar desahan itu membuat libido Jeno naik saat itu juga. Tanganya pun turun kearah pinggang Jaemin, membelai dengan sensual lalu menyibak kain tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With Boss | Nomin
Romance"Dasar bos sialan" JM Jaemin itu baru saja mulai bekerja, namun sialnya dia harus di hadapkan dengan bos yang super menyebalkan, pria dingin dan tegas itu membuatnya kesal. M_preg no child Jeno top Jaemin bot bxb