34🔞

13K 453 29
                                    

Berbijaklah dalam membaca, mungkin cerita ini mengandung unsur dewasa, seperti sex dan sebagian lainya, bukan untuk anak di bawah umur.

12:09

Jaemin hanya berguling kesana kemari di atas ranjangnya, dia terus terbayang ciuman mereka di rooftop sore tadi. Jaemin berpikir apa Jeno Juga masih terjaga karena kegiatan itu.

Lampu kamarnya dia nyalakan yang sebelumnya redup sekarang menjadi terang, lalu Jaemin turun dari ranjangnya seraya memakai sandal. Dia berjalan keluar kamar.

Lalu dia tatap pintu kamar ibunya yang ketaknya di samping kamarnya, tertutup. Lalu Jaemin menyungging senyum.

Dia menelusuri tangga untuk sampai di lantai bawah. Pandanganya tertuju pada pintu kamar tamu yang sudah tertutup. Lalu dia berjalan kesana.

Tok Tok Tok

Dia ketuk menunggu pintu itu terbuka. "Apa Jeno sudah tidur?" Gumanya merasa tidak ada tanda pintu itu terbuka.

Saat Jaemin hendak berbalik arah, pintu itu terbuka.

Cklek

Disana Jeno terlihat baru saja bangun dari tidurnya, ptia itu mengusap mata seraya menatap kearah Jaemin dengan wajah sayu dan bingung.

"Kau belum tidur?" Tanya Jeno.

Wajah Jaemin memerah melihat wajah khas bangun tidur dan suara rendahnya. Lalu Jaemin dengan wajah lucunya menatap Jeno dengan mata berbinar.

"Eum, aku ingin tidur denganmu..." lirih seraya menatap Jeno dengan malu-malu.

Jeno terkekeh pelan, lalu dia mengusak rambut Jaemin dengan gemas. "Masuklah"

Mereka berdua pun masuk kedalam kamar tamu, Jeno pun tak lupa untuk mengunci pintu kamar tersebut. Jaemin berdiri di samping Jeno yang barusaja mengunci pintu.

"Ayo tidur, ini sudah tengah malam" Ujar Jeno seraya beranjak, naik ke atas ranjang. Lalu pria itu menatap Jaemin yang masih berdiri di sana.

Jeno mengerutkan alisnya bingung menatap gestur sang kekasih seperti menginginkan sesuatu. "Ayo tidur sayang" Ajaknya lagi, tapi tidak ada respon.

Jaemin tak menjawab, tapi dia turut naik ke atas ranjang. Bukan merebahkan tubuh di samping Jeno, Jaemin malah duduk di perut pria yang kini lebih rendah darinya.

Yang di bawah mengerutkan alisnya bingung, mencoba membaca ekspresi Jaemin yang sedikit ambigu. Lalu Jeno menyungging seringai setelah mengetahui bahwa mungkin Jaemin sedang membutuhkanya.

"Jeno..." rengek si manis seraya membelai dada bidang Jeno yang masih terbalut kaos berwarna putih.

"What do you want baby?"

"Jeno...I want Jeno" lirihnya seraya menatap ke bawah dengan wajah sayu.

"Pimpinlah sayang" godanya dengan suara beratnya.

Jeno melepas menarik kaosnya hingga terlepas, lalu dia langsung memegangi pinggang si manis agar tidak jatuh dari perutnya. Jaemin yang sudah tidak sabar langsung mencondongkan dadanya dan wajahnya terus mendekat.

Dia mencium bibir Jeno dengan jilatan kecil, dua tanganya tergenggam di atas dada Jeno seraya menikmati setiap inci bibir kekasihnya.

Tangan kekar yang kini merengkuh pinggang naik ke atas, kedalam kaos besar yang Jaemin kenakan untuk membelai halus permukaan kulitnya.

Jaemin memejamkan mata saat lidah Jeno masuk kedalam mulutnya. Lidah mereka saling berperang untuk bertukar saliva, melilit satu sama lain hingga berbunyi kecipak ciuman.

Love With Boss | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang