07

15.1K 799 1
                                    

Hari ini adalah hari libur yang Jaemin nantikan, ah lebih tepatnya yang menantikan, karena Hyunjin semalam bilang akan berkunjung. Sebenarnya Jaemin bosan di rumah, mengingat sang ibu yang terus mengomel akibat Jaemin salah mematikan kompor.

Yah, dirinya hanya bisa duduk dengan seribu celoteh sembari menonton tv dan menunggu rekan kerjanya datang.

"Jaemin, taruh sepatumu di rak. Kau ini kebiasaan, bisa-bisa baunya melengking kearah dapur" Yoona menasehati dengan seribu kegiatan di tanganya, dari mulai memasak dan mencuci pakaian dia lakukan.

Bukan karena Jaemin tidak mau membantu, tapi Yoona adalah orang yang keras kepala, dia selalu berfikir merepotkan anak sendiri, padahal yang untung di sini adalah Jaemin.

"Ibu, aku bukan anak kecil" rengekanya ketika Yoona memarahinya.

"Lalu apa?! Kau ini" sang ibu yang sedang memasak terpaksa menoleh kesal kearah Jaemin, si empu hanya bisa meringis kecil.

Ting Tong

Suara bel membuat atensi mereka tertuju pada sebuah pintu, dan Jaemin pun memutuskan untuk beranjak dari tempat duduknya untuk membukakan pintu yang tak jauh dari ruang televisi.

Di buka nya pintu, ada sosok seseorang tinggi dengan bibir tebal tak lupa menjinjing sebuah buah kemasan. Hyunjin tidak lupa apa yang dia kirim pesan ke Jaemin, bahwa dirinya akan menjenguk rekan kerjanya atau orang yang dia suka.

"Ah, Kau datang rupanya" ujar Jaemin.

Bukanya merespon, pria tinggi ini malah salah fokus pada pakaian Jaemin. Manusia ini hanya memakai baju oversize dan celana sepaha hampir tidak terlihat membuat kulit putih itu terekspos begitu saja.

Hyunjin menelan ludahnya lalu menggelengkan kepala untuk menetralkan pikiran. "I-Iya, aku kesini untuk menjengukmu. Apa kau sudah lebih baik?" Katanya canggung.

"Aku baik-baik saja, masuklah" Jaemin menggandeng tangan panjang itu untuk masuk kedalam rumahnya.

Mereka berdua kini duduk di ruang tamu, Yoona menyajikan minuman dan camilan kecil, Jaemin sudah duduk pada tempatnya dengan Hyunjin sedangkan Yoona meninggalkan mereka untuk menyelesaikan acara bersih-bersih nya.

"Ini, aku membawakan buah-buahan untukmu" Hyunjin menyodorkan buah kemasan tersebut kearah Jaemin, Jaemin dengan senang hati menerimanya, lalu menaruhnya di dapur dan kembali untuk duduk di posisinya kembali.

"Aku sudah menebak kalau kau akan kesini, kau khawatir ya?" Kata Jaemin dengan alis diangkat menggoda si dominan.

Hyunjin terkekeh melihat ekspresinya, "jelas, aku khawatir, aku bahkan sampai berfikir berkali-kali karena kejadian kemarin setelah kau keluar dari ruangan Presdir. Sebenarnya kalian berdua ada apa?"

Pertanyaan itu membuat Jaemin sedikit tidak nyaman, canggung mulai menguasai, namun sebisanya dia menutupi rasa itu. "Tidak ada, aku memang sering terkena masalah dengan presdir, jadi wajarkan saja"

"Bukan begitu, satu hari yang lalu kau menangis dan entah kenapa kemarin kau seperti bahagia, aku bingung. Aku hanya sempat berfikir, apa rumor kencan mu dan Presdir itu b-benar?" Balas Hyunjin, diakhir kalimatnya dia berlirih.

"T-Tidak, maksudku mana mungkin aku kencan dengan presdir, H-haha" sungguh wajah Jaemin sekarang panas entah kenapa. "Sudahlah, tidak ada gunanya kau bertanya semacam itu. Eumh, bagaimana kalau kita pergi keluar?" Sambungnya girang.

"Ide yang cukup bagus" tak mau ketinggalan kesempatan, Hyunjin dan Jaemin akan pergi ke taman untuk berjalan-jalan. Mungkin ini juga waktunya Hyunjin agar lebih dekat dengan seseorang yang dia sukai.

...

Mereka berdua sudah berada di kesitar taman, cukup luas, banyak pedagang kaki lima yang terparkir di sudut taman. Hyunjin tidak pernah berpaling pandangan kearah manapun, dia terpaku dengan cara jalanya Jaemin yang berada di depanya.

Love With Boss | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang