38 (End)

7.9K 359 36
                                    

"Sebaiknya kita ke dokter saja, aku takut terjadi sesuatu padamu"

Yang manis menggeleng ribut. "Aku tidak apa-apa, jangan khawatir. Aku hanya kelelahan" ujarnya.

Itu tidak membuat rasa khawatir Jeno mengurang. Semakin Jaemin berbicara seolah tak apa, akan menambah rasa khawatirnya. "Kita ke rumah sakit saja" tegasnya.

...

Jeno, Jisung serta Chenle duduk di depan ruang periksa. Sementara Jaemin sedang menjalani pemeriksaan setelah mereka memutuskan untuk membawa Jaemin ke rumah sakit.

Wajah yang begitu resah sangat jelas di wajah Jeno. Dia tak berhenti menjentikan jarinya ke dinding dengan wajah tertekuk. Sedangkan Chenle dan Jisung hanya saling pandang menatap yang lebih tua.

"Jangan Khawatir Hyung" Ujar Chenle.

Jeno menghela nafasnya. "Sulit bagiku untuk tidak khawatir. Jaemin punya riwayat penyakit, aku hanya takut dia mengalami masa sulitnya setelah kebahagian kami"

"Jangan pernah berpikir negatif, mungkin benar katanya. Dia hanya lelah" timpal si jakung.

Itu tak membuat Jeno membaik, dia semakin cemas palagi mereka harus menunggu beberapa menit lamanya di depan ruang pemeriksaan.

Beberapa saat kemudian, pintu berkaca buram terbuka. Seseorang dengan jas putih memakai maskter menyapa mereka dengan ramah.

Jeno maju satu langkah dengan cemas. "Bagaimana keadaan suami saya dok?" Yang lain menunggu jawaban sang dokter.

"Dia hanya mengalami kelelahan..."

Mendengar itu membuat ketiganya menghembuskan nafas lega setelah merasa perasaan campur aduk di situasi yang sama.

"Tapi saya perlu menegaskan anda untuk menjaga kesehatan suami anda. Apalagi dia sedang mengandung, itu cukup berbahaya untuk melakukan aktifitas yang cukup berat"

"S-Sebentar...Mengandung?" Ujar Jeno mengoreksi.

"Ya, suami anda mengandung dengan usia kandungan dua minggu kan? Apa anda tidak tahu itu?"

Wajah nya me-merah, jantungnya seakan berhenti. Seperti ada sekelompok burung dan Kupu-kupu melintas di hatinya.

"Aih, Tunggu. Nana Hyung mengandung?" Chenle menganga tak percaya, tapi selanjutnya dia tertawa. "Ah~kalian kan sering melakukanya sebelum menikah, iyakan?"

Apa seperti ini rasanya kebahagiaan seorang pria yang mengetahui suaminya sedang hamil?

Jantung Jeno berdebar kencang, wajahnya tidak mampu menahan rasa gembiranya. "Bolehkah saya menemui suami saya dok?" Ujar Jeno.

"Silahkan" sang dokter hanya bisa menggeser diri dari pintu masuk.

Dengan begitu, ketiganya masuk ke dalam ruangan. Saat ini mereka melihat betapa merahnya wajah Jaemin, tidur lemas di atas brankar dengan wajah polosnya.

Jeno berjalan dengan tergesa-gesa langsung duduk di samping Jaemin dan mengusap rambutnya. "Sayang..." lirihnya, tangan lainya turun ke perut dan membelainya perlahan.

"J-Jeno, aku tidak tau kalau ini akan terjadi" ujar Jaemin dengan Malu-malu.

"Kenapa? Harusnya kita bahagia karena kamu mengandung anak kita"

Jaemin menggeleng. "Bukan itu, Maksudku bukankah kita baru saja menikah? Dan tiba-tiba aku mengandung, apa kata orang tua kita nanti?"

"Mereka akan senang tentu saja, jangan khawatir. Orang tua kota sudah percaya pada hubungan kita saat ini. Sekarang aku harus benar-benar menjagamu sampai anak kita lahir dengan selamat...

...Terima kasih sayang" lanjutnya sambil mengecup singkat kepala Jaemin.

Melihat interaksi keduanya, Chenle hanya bisa tersenyum dan menggeleng gemas, lalu dia tatap Jisung yang menatap kearahnya dengan wajah polos.

"Kau tau? Apa yang lebih bahagia dari pada keluarga kecil yang mereka nanti?" Bisik Chenle dengan alis terangkat untuk menggoda sang kekasih.

Jisung menaikan bahunya sambil menatap Chenle dengan penasaran. "Entah?"

"Bahagia itu, saat kamu tiba-tiba memberiku sekotak cincin dan berkata maukah kau menikah denganku? "

Pupil mata Jisung membulat, pipinya berwarna merah kontras. Jisung tidak bisa menahan senyum dan bahagianya saat Chenle terang-terangan mengungkapkan kemauanya.

"Kalian menikah saja, aku dukung!" Saut Jaemin.

Jeno dan Jaemin menatap kearah pasangan muda itu dengan kilatan geli dan juga senang.

"Jisung, kalau kau serius dengan adiku. Maka seriuskan dia di atas Aisle " Timpal Jeno dengan kekehan, sedangkan Jaemin tertawa terbahak bahak.

End
S2?

Love With Boss | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang