Bab 20

65 8 0
                                    

Semenjak pacaran dengan Kaeya, Diluc semakin sering menjambangi Floral Whisper untuk membelikan bunga untuk kekasihnya itu. Kaeya pernah mengeluh bahwa apartemennya sudah seperti taman kecil-kecilan karena terdapat banyak bunga. Tapi itu tidak menghentikan Diluc dari membeli lebih banyak bunga.

"Ini bungamu," Donna menyerahkan sebuket bunga calla lily dan lamp grass kepada Diluc. Pemilik Angel's Share itu menyerahkan beberapa mora sebagai pembayaran.

"Kau jadi sering datang kemari," ucap Donna murung. "Ah iya, aku sering memberikan Kaeya bunga," sahut Diluc terus terang. "Aku ikut bahagia untuk kalian, kalian berdua pasangan yang serasi," Donna mendongak dan mengulas senyum tipis.

"Terima kasih, dan aku berharap kau akan segera bertemu seseorang yang tepat untukmu," ujar Diluc tulus. "Aku juga berharap begitu," jawab Donna.

Sudah dua bulan semenjak Diluc menolak dirinya, tapi dia belajar untuk mulai ikhlas. Perasaan tidak bisa dipaksakan, tidak peduli apapun yang dia lakukan, hati Diluc akan berada pada Kaeya.

"Ah, bunga lagi, tuan Diluc?" Flora yang baru saja kembali dari pengiriman bunga berkomentar melihat Diluc yang akhir-akhir ini menjadi pelanggan setianya. "Dalam rangka apa sekarang?" tanya Flora penasaran.

"Satu bulan bersama Kaeya," Diluc tersenyum. "Ya ampun, sudah sebulan, ya? Selamat ya untuk kalian berdua, semoga langgeng," seru Flora senang. "Terima kasih," sahut Diluc.

"Selamat untuk kalian berdua," Donna turut mengucapkan selamat. Diluc manggut kemudian melangkah keluar.

"Ah kapan kau akan punya pacar, Donna?" ejek Flora. "Flora, kumohon," Donna cemberut mendengar kata-kata bosnya itu.

Liebe Am ValentinstagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang