Epilog

87 8 0
                                    

Diluc menjemput Kaeya dari apartemennya untuk mengajaknya makan malam. Menyerahkan buket bunga, membuat Kaeya menghela nafas panjang. Dia meletakkan buket itu di kamarnya kemudian pergi bersama Diluc.

"Kau pergi ke Floral Whisper lagi?" Kaeya berjalan beriringan dengan Diluc, menggenggam tangannya. "Apakah kau berharap aku memetik bunga itu dari hutan?" gurau Diluc.

"Bukan begitu," Kaeya tertawa. "Bagaimana kabar Donna?" tanyanya. "Dia baik-baik saja, untung saja dia tidak menolak keberadaanku di toko. Bahkan dia yang membungkus bunga tadi," jawab Diluc.

"Syukurlah. Kau sampai sekarang belum menceritakan kepadaku mengapa kau menerima ajakan Donna waktu itu."

"Apakah penting?"

"Ah tidak juga."

"Aku menerima ajakannya karena kau yang membawanya. Sama sepertimu, waktu itu aku juga sudah mulai putus asa, dan aku berpikir kau ingin aku mengiyakan ajakan Donna, itulah alasannya. Tetapi ketika berbicara dan bertemu dirinya, aku hanya bisa membayangkan dirimu," jelas Diluc membuat wajah Kaeya menghangat.

"Setelah pertemuan itu, aku langsung pulang. Aku terkejut ketika meja resepsionis mengatakan ada kiriman untukku, saat itulah aku menerima coklatmu. Aku sontak menghubungi dirimu tapi gagal, aku ke apartemenmu hanya untuk mengetahui kau pergi," ujar Diluc kecewa.

"Kemudian pilihan terakhirnya kau mendatangi Jean?" tebak Kaeya. "Benar sekali, aku panik sekali ketika mengetahui kau pergi, aku merasa tiba-tiba kehilangan dirimu," sahut Diluc. "Aw, manis sekali," goda Kaeya.

"Tapi mungkin jika kau tidak mengambil langkah gegabah seperti itu, sepertinya aku tidak akan memiliki keberanian untuk mengutarakan perasaanku," Diluc menoleh dan menatap kedua mata Kaeya.

"Kurasa ada untungnya aku pergi ke Sumeru," ucap Kaeya dengan bangga. "Kau ini menyebalkan," Diluc memutar bola matanya.

"Tapi aku sayang padamu, Kae."

~Das ende (tamat)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Liebe Am ValentinstagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang