Matahari pun sudah menyinari bumi pagi pun tiba keluarga Abdurahman pun bersiap-siap untuk pergi ke pondok untuk mengantarkan aira.
" Sudah rapi bah " ucap Anisah
" Ya sudah ayo kita berangkat"
"Astaghfirullah aira kamu kenapa pakai baju kaya gini si, kita mau ke pondok bukan mau dugem " tegur bunda Anisah
" Ya aku gak pantas aja pake gamis gerah lagi pula aku gak punya gamis Bun "
" Astaghfirullah ra gak apa-apa kamu kepanasan pake gamis sama kerudungan dari pada kamu panas terkena api neraka " ucap nayra
" Ya gua gak pantas aja "
" Kan belum di coba Ra, nih aku pinjam-in baju aku ke kamu pake ya "
" Ih kok warna nya hitam si gak ah "
" Aira wanita itu Bagusan pakai warna hitam Karena bunda Fatimah Az-Zahra aja pakaian nya serba hitam jadi kita harus meneladani sikap beliau sebagai seorang muslimah yang baik " jelas nayra
" Emm yaudah ia "
Aira pun mengganti baju yang ia pakai dengan baju gamis hitam milik nayra dan kerudungan warna coklat susu yang menambahkan kecantikan wajah aira, Aira pun sangat terlihat sangat sangat cantik dan anggun.
" MasyaAllah cantik nya anak bunda "
" Baguss cantik anak Abah "
" Nah gitu dong ini baru kembaran aku yang paling cantik " nayra pun mencubit pipi Aira dengan penuh kegemasan
" Ya sudah kita berangkat ".
****
Selama 2 jam perjalanan akhirnya sampai juga di pondok pesantren Al Istiqomah Bogor.
" Assalamu'alaikum pak kiyai" ucap keluarga Abdurahman
" Waalaikumsalam sudah sampai yuk duduk-duduk "
" Iya Hamza "
" Alhamdulillah kita bisa bertemu lagi man " ucap kiyai Hamzah sahabat Abdurahman
" Iya nih sudah lama tidak mengobrol juga "
" Di minum ya man, nis " ucap nyai zahro
" Iya za makasih "
" Ini Aira? Sudah besar MasyaAllah loh yang satu lagi gak ikut ? " Tanya zahro
" Gak zah lagi sekolah jadi gak ikut "
" Oh gitu, Aira sudah siap buat masuk pesantren ini ? "
" Emm aira gak siap bu " ucap aira
" Kenapa? "
" Karena ini bukan keinginan aira, lagi pula aira gak mau tidur berdesakan "
" Kok kamu sudah mikir begitu memangnya tau dari mana nak kalo tempat tidur nya sempit? "
" Kan biasa nya pondok-pondok tuh gitu Bu, maaf bukan mengina "
" Iya tidak apa-apa, coba nanti kamu umi perkenalkan kepada anak-anak yang akan sekamar dengan mu InsyaAllah di jamin kamu bakal betah nak "
" Tuh dengar " sambung bunda Anisah
Setelah berbincang-bincang akhirnya Anisah dan Abdurahman pun pulang.
" Bunda sama Abah pulang dulu ya, jaga diri baik-baik nak jangan nakal ikuti apa kata umi zahro ya, assalamu'alaikum"
" Bundaaaa abahhh aku gak mau di sini aku pengen ikut pulang jugaaaa " teriak Aira Aira pun ingin berontak tapi di cegah oleh umi zahro
" Nak harus ikhlas ya, kamu insyaallah bisa menjadi santri yang taat dan baik "
Aira pun langsung memeluk tubuh umi zahro dan menangis di dada umi zahro.
" Yuk kita masuk yuk sayang "
" Umi antarkan kamu ke kamar kamu yuk "
Aira pun menuruti apa kata umi zahro yang baik hati itu, tanpa sengaja ia bertemu laki-laki di tengah lapangan pondok pesantren yang sedang bertugas.
" Assalamu'alaikum umi " ucap laki-laki itu
" Waalaikumsalam nak "
" itu siapa mi? " Tanya Ibrahim dengan wajah datar nya.
" MasyaAllah ganteng nya " gumam Aira dalam hati dan terus memandang wajah tampan Ibrahim
" Oh ini nak anak teman umi sama Abi ia anak baru di pesantren ini, apakah kamu mau mengantarkan nya pergi ke kamar " melati " ? " Tanya umi nya
" Assalamu'alaikum umi " ucap ustadzah rania
" Waalaikumsalam " jawab mereka bertiga
" Loh umi ini siapa? " Tanya nya
" Ini santri baru nak, ustadzah dan gus tolong antarkan Aira ke kamar " melati" ya perkenalkan juga sama teman-teman nya " ujar umi zahro
" Siapp umi, ya udah ayo dek aku anterin "
Mereka berdua pun jalan sambil gandengan tangan dan di ikuti oleh Gus ibra dari arah belakang.
" Assalamu'alaikum " ucap mereka bertiga
" Waalaikumsalam " jawab mereka semua
Kebetulan kamar ini ada 6 orang sisa satu ranjang yang belum terpakai jadi kamu tidur di sana, di sini di jamin gak ada nyamuk kok di sini juga sudah tersedia kipas angin tapi aturan di pondok ini TIDAK BOLEH BAWA HP jadi kamu harus siap merasakan ke gelisahan tidak memegang hp.
" Emm lega juga ya gue pikir ini sempit ternyata kasur nya satu-satu " gumamnya dalam hati
" Baik ustadzah ".
" Ya sudah saya permisi dulu ya assalamu'alaikum "
" Waalaikumsalam ".
" Loh lo ngapain masih di sini? Ada yang kurang memangnya? " Tanya aira
" saya ada urusan sama Jasmin kamu keruangan saya ya " Gus ibra pun langsung pergi meninggalkan mereka semua.
" Yuk masuk mba "
" Hai mba perkenalkan nama aku Jihan, ini haura dan ini Zainab, ini juga Syifa dan ini Ning Fatimah " ujar Jihan
" Baik, gue aira Haura Malik panggil aja Aira "
" Oke mba "
" Jangan panggil gue mba gue ga suka!! "
" Kami memang gitu mba siapapun di sini kita panggil mba walaupun itu sepantaran " ucap Ning Fatimah
" Oh gitu, yaudah gak apa-apa "
"Oh iya gue mau nanya dong sama kalian, tadi tuh cowok siapa si cuek banget "
" Oh itu Gus Ibrahim panggil aja Gus ibra ia Abang nya Ning Fatimah " jelas Haura
" Oh jadi Abang kamu, emang nya cuek ya fa? "
" Ya gitu mba memang Gus ibra itu terkenal sangat cuek di pondok pesantren ini bahkan di juluki dengan Gus dingin " jelas Fatimah
" Oh gitu, kamu anak pemilik pondok ini? Kenapa di panggil Gus sama Ning ? "
" Gak tau itu, jadi Ning sama Gus itu sebutan buat anak kiyai mba "
" Oh gitu ya ya udah berarti gue manggil lu Ning nih? "
" Isss mba jangan dong aku kan tuaan mba aku baru umur 16 tahun ".
" Ya kan cuma beda 1 tahun aja "
" Panggil nama aja mba "
" Oh oke deh ".
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERTAMA GUS CUEK [ END ]
Teen FictionIbrahim Al Qadafi Salah satu Gus di pondok pesantren Al Istiqomah Bogor ia berusia 23 tahun ia baru lulus S1 di Jawa Timur tahun lalu, ia memilih mengabdi di pondok pesantren milik nya agar ia bisa membantu abi nya untuk mengurus pondok milik nya...