18.

342 10 0
                                    

Ruang piket...

" Assalamu'alaikum" ucap aira

" Waalaikumsalam" jawab ustadz alif dan ustadzah Alifah santri putri lain nya yang berada di ruang piket

" Aira kamu seperti biasa ya menyapu seluruh ruangan piket ini sama menyiram tanaman milik Gus ibra ya " ucap ustadzah Alifah

" Baik ustadzah ".

Aira yang masih memakai baju kebaya pun mau tak mau ia membersihkan ruangan piket sebab ini hari piket nya yang terakhir di pondok pesantren.

" Tumben kamu semangat banget Aira? " Tanya salah satu santri putri yang bernama harnum

" Emm iya num kan hari ini aku mau pulang gak mondok lagi " ujarnya

" Ha? Serius berarti kamu gak melanjutkan kuliah di pondok ini lagi dong "

" Gak num aku mau melanjutkan Kuliah di dekat rumah ku aja ".

" Ya sudah yang penting kamu sehat itu lebih dari cukup, jangan lupa juga jaga diri baik-baik ".

" Iyaa num " ucap aira sambil tersenyum ke arah harnum tanpa ia sadari dari se tadi Gus Ibrahim berada di ambang pintu dan mendengar semua ucapan Aira.

" Oh iya harnum aku mau lanjut siram tanaman dulu ya ".

" Oh iya Aira silakan, aku juga mau ngepel ini ".

.....

" Masya Allah bunga nya semakin banyak, bunga nanti kalo aku gak ada di pondok ini lagi semoga ada santri putri yang mau menyiram kamu ya semoga tumbuh yang banyak " ucap aira sambil mengelus bunga tersebut

" Memang nya mau kemana? " Ucap seorang dari belakang, Aira pun menengok ke belakang

" G-guss ".

" Mau kemana ? " Tanya nya lagi

Aira pun langsung pergi meninggalkan Gus ibra tapi langkahnya terhenti karena Gus ibra menghalangi nya.

" Kamu kenapa si ra? " Tanya Gus ibra

" Emm s-saya gak apa-apa kok Gus "

" Saya ada salah? " Tanya Ibrahim lagi

" Pikir aja sendiri " Aira pun langsung pergi begitu aja tanpa mengucapkan salam.

" Saya salah apa ya " gumam Gus Ibrahim sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

.....

" Jadi neng Aira mau pulang kerumah?  Baik kalo begitu karena sudah keputusan keluarga mu man jadi saya izin kan, jika ada kesalahan dari kamu tolong di maafkan ya man " ucap kyai Hamzah

" Iya A , maafkan kami juga ya jika ada salah dan maaf sudah merepotkan keluarga kalian zah ".

" Gak kok man itu sudah tugas kami mengurus santri di pondok pesantren ini ".

" Mau pulang kapan man? " Tanya umi zahro

" Sore ini mba "

" Ya sudah, semoga Aira tetap Istiqomah ya kamu titip juga ya man, nis titip Aira bimbing dia ya mau bagaimana pun Aira sudah kami anggap seperti anak kamu sendiri " ucap umi zahro

" Iya mba pasti ".

" Oh iya kami juga Minggu depan mau kerumah kalian ya mau menyebarkan undangan pernikahan gua Ibra  bulan besok ".

" Oh iya mba datang aja rumah kami selalu terbuka buat keluarga kalian " ucap Anisah

Setelah berbincang bincang mereka pun pergi ketempat Aira untuk menjemput anak nya itu.

" Yuk biar kamu antar kan ".

" Terimakasih banyak ".

.....

" Mba Aira jaga diri baik-baik ya, kami pasti bakal kangen banget sama mba Aira " ucap Zainab

Ning Fatimah dan teman lain nya pun langsung memeluk tubuh Aira.

" Iyaa aku pasti bakal jaga diri baik-baik kok, kalian jangan lupain aku ya ini nomer HP ku simpan ya ini juga alamat rumah ku mungkin siapa tau ada yang mau main kerumah ku silakan rumah ku selalu terbuka buat orang-orang baik seperti kalian, makasih ya udah mau temanan sama aku makasih juga kalian selalu support aku "

" Mbaaa hikss hikss " mereka semua pun nangis dalam pelukan Aira.

Tok tok tok tok

" Aira " panggil seseorang dari luar

Zainab pun langsung membuka pintu kamar nya.

" Assalamu'alaikum" ucap bunda Anisah

" Waalaikumsalam ".

" Yuk sudah rapih semua kan? " Tanya Anisah

" Sudah bunda ".

" Oh iya ini buat kalian semua ya baju gamis ada beberapa macam bunda tanya Aira kata nya di sini ada 7 orang jadi bunda beliin semua untuk kalian ".

" Terimakasih Tante "

" Panggil bunda aja ".

" Iya bunda " mereka pun langsung memeluk bunda Anisah

" Mbaa jangan lupa murojaah ya ".teriak Syifa

" Siappp".

Dengan berat hati aira pun pergi meninggalkan mereka semua.

.....

" A mba saya pamit ya " ucap Anisah

" Iya hati-hati ya ".

Dari arah belakang pun Gus Ibra lari ke arah aira dan keluarga nya.

" Assalamu'alaikum " ucap Ibrahim

" Waalaikumsalam ".

" Mau kemana Aira? " Tanya Ibrahim dengan nafas tidak terkontrol

" Aira mau pulang kerumah nya nak " ucap umi zahro Ibrahim pun terus menatap Aira dengan wajah sedih nya.

" Om Tante Ibra boleh bicara sebentar sama Aira? " Izin Ibrahim

" Tentu nak boleh " saut Abdurahman

" Aira boleh ikut saya sebentar ".

....

Aira dan Gus Ibrahim pun berada di belakang pondok tempat biasa Gus Ibrahim mencari angin.

" Kamu kenapa gak bilang sama saya kalo kamu mau pulang kerumah kamu ? " Tanya Ibrahim

" Kalo pun saya ngasih tahu Gus juga Gus gak bakal peduli " sahut nya

" Kamu kenapa si kamu berubah banget sikap nya kamu marah sama saya ?".

" Gus saya gak mau debat ".

" Jawab dulu".

" Oh iya Gus lupain semua kejadian dulu saya pernah mengutarakan perasaan saya ke Gus, dan selamat ya buat pernikahan Gus nanti semoga dilancarkan". Aira pun langsung pergi

" Airaa tunggu". Teriak Gus Ibrahim tapi Aira pura-pura tidak mendengar nya.

....

" Ayo Abah "

" Udah sudah memang nya ? " Tanya Anisah

" Sudah ".

" Oh ya sudah yuk, mba a pamit ya assalamu'alaikum".

" Waalaikumsalam hati-hati" ucap mereka berdua

Dari arah sana teman-teman Aira pun masih setia menunggu aira sampai mobil Aira keluar dari dalam pondok.

" Ning Fatimah kita gak bisa ketemu mba Aira lagi ya " ucap Zainab

" Insyaallah bisa "


CINTA PERTAMA GUS CUEK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang