°
°
°
°"tante ve, ada gracia?" tanya shani yang kini berada di ruang tamu rumah itu.
"ada shan dikamar. tante gatau kayaknya dia lagi sensi shan" ucap veranda dengan cengiran khasnya
shani hanya membalasnya dengan senyuman, dan langsung melangkah kearah kamar gracia.
TOK TOK TOK
"gee"
"....."
TOK TOK
"gracia, ini aku shani ge."
hening.
karna tak mendapat jawaban apapun. shani memutar knop pintu dan mendorongnya perlahan.
pemandangan yang pertama ia lihatCantik banget sih.
gumam shani yang kini terpesona dengan kecantikan gracia. rahang tajamnya, bibir merah mudanya. shani meneliti dengan intens semua ukiran wajah gracia."eungh, shan.?" gracia bangun. merasa tidurnya terusik karna shani terus mengelus pucuk kepalanya dan mencium pipinya sesekali.
shani tersenyum.
"iya ge, maaf ya aku ganggu bobo kamu" ucap shani sambil menegakkan tubuhnya.
gracia bangkit dari tidurnya, ia duduk dengan selimut ungu yang masih berada di pinggulnya. shani merasa gemas sekarang. melihat wajah bantal gracia yang sangat lucu itu rasanya shani ingin menerkamnya dengan ribuan ciuman.
CUP
CUP
CUP
CUP
CUP
CUP
shani tak tahan lagi. ia mencium pipi kanannya dan kirinya, kening, kelopak mata dan hidungnya
"ihh shan, aku baru bangun" ucap gracia menatap shani sinis.
"hehehehe" shani tersipu malu. dan menenggelamkan kan wajahnya pada ceruk leher gracia
meski tlah di ganggu tidurnya, gracia tak marah. mungkin saja gracia aja mengamuk jika yang mengusiknya itu remi. tetapi shani? mana bisa ia marah pada gadis ini. malahan sekarang ia memperlakukan gracia dengan manis. Gracia tak bisa membayangkan jika shani melakukan itu semua dengan orang lain.
"shan" gracia memanggil shani pelan, nada bicaranya itu seakan sedang berbisik.
"hmm?" shani menegakkan wajahnya.
"Jauhin aku ya, shan."
DEG.
apa ini maksudnya? gracia? meminta shani menjauhinya..? setelah sejauh ini!? setega itu gracia padanya? sungguh.
"apa maksud kamu ge?" ucap shani memelas.
"kita udah sejauh ini, kamu minta aku ngejauhin kamu ge?" ucap shani dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.
shani ingin menangis rasanya. matanya sudah memerah, dan gracia tau itu.
"shan, mamah tau. mamah udah tau hubungan kita." ucap gracia
"dia minta aku buat jauhin kamu. kalo kita begini terus, mamah mau bawa aku kek surabaya shan." ucap gracia. terlihat juga pupil matanya sudah di penuhi oleh bulir air bening.
"tapi ge, mamah kamu tapi baik baik aja sama aku." ucap shani
"iya shan, karna kamu lah yang menyatukan ayah dan mamah aku shan. tapi tetap. mamah menentang semua ini shan." ucap gracia
KAMU SEDANG MEMBACA
Atma tranggana
Mystery / Thrillersinoptis ~ kehidupan mampu membutakan penglihatan manusia, kehidupan berwarna biru akan terlihat jika mereka mengetahui mu, dan kehidupan hitam, akan terlihat jika mereka mengkhawatirkan mu. shani seorang wanita yang hidup bersama jutaan prasaan kel...