°
°
°
°"AGHHHH! BANGSAT"
serempak teriakkan kesal memenuhi himpunan setiap sudut ruangan itu. ruangan yang didominasikan dengan cat putih redup, bersama keempat insan yang kini tak bergeming, diam mematung. seolah olah tubuh mereka tersengat oleh sengatan listrik. dengan sedikit paksaan, salah satu pria terpaksa mengeluarkan suara berniat menjelaskan sesuatu kepadanya.
"mau gimana pun jalannya kita ga boleh ego-
"diem lo anjing."
ah, dasar wanita jalang.
pria jangkung itu mengulum kesal bibir tipisnya. mungkin jika boleh melontarkan emosinya, detik itu juga akan ia lakukan. namun, beruntung pria di sampingnya dengan cepat menepuk pelan pundaknya bertujuan menyadarkan pria itu agar tak tersulut emosi yang menjadi jadi.
"shani, pikirkan semua ini dengan kepala dingin. jangan jadikan rekan mu sebagai pelampiasan emosi mu."
ucap pria itu.sayangnya, bukannya terhanyut dengan kata kata penenang lelaki itu
shani malah melakukan hal yang tak terduga.BRUUG
"mas chiro!"
seisi ruangan memuncak kebisingan, kecuali wanita manik coklat gila itu.
"BRENGSEK! GA SEHARUSNYA LO CELAKAIN MAS CHIRO KARNA ORANG LAIN BANGSAT!"
ck, rasanya suara pria ini lebih cempreng dari pada cabe cabean. shani bisa stres jika mendengar irama rusak ini. bodohnya, pria itu dan wanita yang bersamanya malah sibuk memerhatikan keadaan chiro. yang membuat ruang shani semakin besar untuk mencelakai mereka. tanpa berfikir panjang, ia raih dengan cepat semua benda keras yang tergeletak di hadapannya dan melemparkan kasar kearah ketiga insan itu.
shani bahkan tidak memperdulikan keberadaan wanita di dalam lingkaran kecil itu. chiro mendapatkan luka yang cukup parah pada wajah serta betisnya, pria di sampingnya yang lain tak bukan adalah rekan chiro mendapat luka lebar pada bagian pelipis dan pergelangan tangannya karna harus menerima dan melindungi semua lemparan benda yang mendarat kearah mereka menggunakan lengannya. sedangkan perempuan itu jauh dari kata luka, ia hanya mendapat segores sayatan pada lengan dan wajahnya.
melihat ketiganya mendekati kata tak berdaya membuat potensi shani semakin besar untuk menyiksa mereka. dengan riuh shani mendekati ketiga korbannya tanpa berniat mengudang ukiran senyuman pada wajah orientalnya. kaki jenjang mendarat kencang pada pipi tirus pria yang sedari tadi menatap tak senang kearahnya, adhan. shani menegakkan tubuhnya dan meraih rantai dan memasang pada pergelangan tangan mereka bertiga, namun. aneh rasanya, rantai milik chiro dan vinsa memiliki nomor urut di rantau itu, sebaliknya dengan adhan dengan rantai silver polos tanpa nomor yang tercantum di sana. ntah apa motif dari itu semua?
"maksut lo apaan bangsat! kita semua udah sama lo sejak lo kecil!" segumpal protes adhan masuk kedalam penjuru telinga shani, namun ia tak menanggapinya dan hanya menatap acuh kearahnya.
kesal mendengar sederet celotehan adhan, shani meninggalkan tempatnya dan beralih menghampiri kotak usang yang berjarak beberapa meter dengan ketiga insan itu. chiro menatap sendu gerak shani tanpa berniat memberontak bahkan mengeluarkan satu kalimat saja ia membisu. adhan sebenarnya kian bingung melihat chiro dan vinsa yang sedari tadi hanya berdiam diri.
Brug
shani menjatuhkan kotak usang itu di bawah lantai sehingga tanpa sengaja sesuatu di dalam sana berserakan begitu saja, katak itu hidup. mungkin jumlahnya sedikit, namun besar mereka sangat tidak normal. apakah wanita ini menyuntikkan zat kimia ataupun cairan monster kedalam perut katak hijau itu? mungkin rasa jijik shani sudah tertutupi oleh seburat emosinya, ia raih satu katak besar di sampingnya dengan posisi menangkupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atma tranggana
Mystery / Thrillersinoptis ~ kehidupan mampu membutakan penglihatan manusia, kehidupan berwarna biru akan terlihat jika mereka mengetahui mu, dan kehidupan hitam, akan terlihat jika mereka mengkhawatirkan mu. shani seorang wanita yang hidup bersama jutaan prasaan kel...