11

505 27 0
                                    

°
°
°
°

kini gracia menginap di rumah shani. karna frans dan naomi sedang pergi berkunjung kerumah orang tua naomi. untuk membicarakan soal pernikahan sepertinya. gracia sangat bersemangat karna ia akan berduaan saja dengan gadisnya.

"sini aku yang bawain" ucap shani meraih tas yang berisi baju gracia.

"hehe makasih sayaang" ucap gracia menggoda shani.

shani menghiraukan gracia dan hanya fokus berjalan. Namun dari belakang gracia dapat melihat kuping dan pipi sang empu yang merona. gemas memang.

"malam non." ucap bi ani seraya menampilkan senyum tipis.

"eh ada non gracia." ucap ani yang melihat gracia di samping shani.

"hehe iya bii" ucap gracia mengembangkan senyum manisnya

"bi, siapin makan malem ya. saya mau keatas dulu." ucap shani dang langsung meraih tangan gracia untuk ia genggam

"baik non." ucap bi ani menunduk dan diikuti beberapa pelayan di sampingnya.

sebenarnya mereka semua ingin bertanya. siapa gracia itu? mengapa ia bisa sedekat itu dengan non shani yang super bodoamatan itu. ah tapi pertanyaan pertanyaan mereka hanya bisa di tanyakan di dalam hati.

"gre, aku mandi dulu ya. kamu taro aja bajunya di lemari." ucap shani yang kini berjalan menuju kamar mandi.

gracia mengangguk.

gracia tidur di kamar shani. padalhan di rumahnya ada banyak kamar kosong. tetapi shani memintanya untuk tidur dengannya. gracia sebenarnya takut memunculkan pikiran pikiran aneh dari pelayan shani. namun ia tak peduli. toh shani sekarang pacarnya dan pacarnya itu shani yang tak bisa tak di turuti perintahnya.

"mandi gih ge" ucap shani yang sudah memakai bajunya. dengan celana short pants dan T-shirt polos berwarna putih.

"okee" ucap gracia yang langsung meluncur kekamar mandi.

setelah keduannya bersih. mereka beranjak untuk menuju ke ruang tamu dan menyantap makanan.

"bi ani ada udang?" ucap shani

"oh ada non, itu di sebelah kanan gracia" ucap bi ani.

pelayan pelayan lainnya tetap berdiri tegak di depan shani dan gracia. gracia sedikit canggung karna ia juga tak pernah di perlakukan seperti tuan putri di kerajaan.

"Buang bi." ucap shani

bi ani kebingungan. mengapa shani menyuruhnya membuang udang yang adalah makanan favoritnya. tapi pertanyaannya ia urungkan. karna bi ani tau sifat shani. shani tak menyukai seseorang yang banyak bertanya. (kecuali gracia mwhehehe)

"baik non." ucap bi ani menghampiri piring itu dan membawanya ke dapur.

shani dan gracia melanjutkan acara makannya.

"ge, aaa" ucap shani menyendokkan nasi dan hendak menyuapinya.

gracia pasrah, dan menurutinya. shani tersenyum tipis.

pelayan rumah itu hanya melirik sekilas dan langsung menundukkan wajahnya kembali.

"bi ani, mamah kapan pulang." tanya shani pada wanita tua yang terlihat sudah berumur 42 tahun itu

"nyonya bilang bakal pulang lusa non." ucap bi ani

shani mangut mangut paham

shani meminta gracia keatas terlebih dahulu. gracia sebenarnya ingin kekamar bersama shani. Namun dilihat lihat makanan yang berada di piring shani masih ada beberapa sisa. mungkin shani tipe orang yang selalu menghabiskan makanannya pikir gracia.

Atma trangganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang