27

373 18 2
                                    

t________t  happy reading gessz..
jan lups vote ya tante om..

~~~

malam ini gracia membatin kesal sembari merutuki kebodohannya kala itu. gracia membuat keputusan sekaligus larangan, gracia memutuskan bahwa tidak ada yang boleh tau hubungannya dengan shani. dan ia menentang semuanya, mau itu rekan ataupun sahabat shani.

dan pada kali ini, ia mengakui sifat bodohnya. karna tanpa shani ia hanya bisa mengikuti teman temannya saja.

ting!

suara dentingan nyaring yang dihasilkan dari segelas alkohol yang saling bergesekan satu sama lain. laura dan vincent meminumnya dengan cepat sembari memejamkan mata mereka dengan kuat seakan merasakan gairah dalam tubuh mereka, shani dan haydar menyesap alkohol itu dengan santai namun pasti. sedangkan wanita mungil di samping shani hanya menatap kosong kearah alkohol itu, mau tak mau ia harus merelakan bibir manisnya untuk bersentuhan dengan cairan pahit ini.

sesaat ia hampir membawa cangkir itu kedepan bibirnya, shani dengan cepat mengais gelas itu dari bawah meja. setelah tangan kiri shani menyesap alkohol di sana, tangan kanannya menyelinap di bawah meja dan mengarah kearah gracia. jari jemari wanita itu naik turun mengisyaratkan agar gracia memberikan gelas itu padanya.

dengan polos gracia memberikan gelas kecil yang berisi alkohol itu pada shani, tak berfikir panjang wanita lesung pipi tersebut langsung meneguk alkohol itu dan kembali  memberikan gelas itu kepada sang kekasih. ia melakukan hal itu agar gracia tak diolok oleh temannya karna belum bisa minum, meski hanya sedikit kadar alkohol pun ia memang tak larat minum. setelah berhasil mengurus persoalan alkohol, shani menaruh kedua tangannya diatas meja. dan memperkerjakan tangan kanannya untuk menopang dagu wanita mature itu.

sejujurnya disini gracia sedikit salah tingkah karna aksi shani, ia tak banyak bicara namun mengerti semua hal. shani tau bahwa gracia sama sekali tak bisa minum, dan ekspresinya itu seperti memberi tau bahwa tak terjadi apapun sebelumnya.

***

Sshh...huuh...

segumpal asap dengan kompak menguasai langit langit ruangan. jika dilihat keatas sana, asap itu terlihat seperti kabut dengan deru yang menggumpal ramai. haydar memainkan rambut vincent yang tertidur di pangkuannya, sesekali vincent menegakkan tubuhnya untuk menatap teman temannya dan kembali runtuh kedalam pangkuan haydar. pria itu menyesap rokoknya beberapa kali, tak lupa ia ajak lawan jenisnya untuk berbincang ringan.

laura dan yona kini sudah hilang ntah kemana. terakhir kali mereka pergi mengunjungi perkumpulan orang orang mabuk di sana, haydar tak habis fikir bahwa wanita bisa segila itu jika mabuk. yona membuka setengah kancing bajunya dan menari nari di tengah tengah sana, laura dengan pakaian seksinya bergabung dengan wanita dan pria asing berdarah australia disana saling bergurau dan tertawa dengan riuh.

fira tertidur pulas pada punggung vincent yang menghadap haydar. pria itu juga tak lupa membenarkan posisi fira agar tidak terjatuh dengan menyandarkannya pada sofa. sepertinya disini haydar memainkan peran seorang papah. sedangkan shani dan gracia hanya berbincang dengan haydar, merasa sedikit mabuk shani terus menghisap potongan lemon yang berbentuk bulan sabit pada minumannya.

tiba tiba saja, terdengar suara dering ponsel yang menuju pada ponsel shani.

"ah, maaf gw jawab telfon dulu." ucap shani.

shani mengambil posisi berdiri dan meninggalkan mereka ketempat yang lain. gracia dan haydar menatap langkah pergi shani, sebenarnya gracia ini mengikuti shani hanya untuk memastikan ia aman. karna di tempat seperti ini bisa saja ia di paksa atau di lecehkan. diam diam haydar menatap wajah samping gracia.

Atma trangganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang