19

354 26 2
                                    

°
°
°
°

Langit tidak pernah bosan menayangkan kedamaian, burung burung yang terbang mengikuti iringan angin seolah mengartikan adanya kebebasan di atas langit yang tidak bisa dijumpai saat kaki berpijak pada tanah. saking damainya, langit biru pun mampu memberikan rumah permanen bagi mereka yang hilang di balik awan.

dua insan saling berhadapan dengan dua pasang wajah yang tidak mengenakan untuk di pandang. pria bertubuh tinggi terduduk di depannya sembari melipat kedua tangan kekarnya, wanita yang ia pandang hanya memamerkan ekspresi datarnya saja.

"mengapa kamu harus melakukan ini, shani." ucap pria itu dengan intonasi pelan namun ia tekan.

shani menyandarkan tubuhnya, tatapan sepasang mata tetap ia pertahankan.

"saya melakukan ini untuk menjaga keamanan gracia." ucap shani

pria itu menaikkan sebelah alisnya. ia merasa tak puas dengan jawaban lempeng yang di lontarkan oleh wanita di hadapannya.

"semua rencana ini kamu lakukan untuk menjaga gracia? bagaimana dengan mu. saya rasa gracia akan lebih hancur jika melihat kekasihnya tergores sedikit saja." ujar pria itu.

shani mendogakkan sedikit topi hitamnya karna merasa penglihatannya sedikit terhalang. lalu ia mengeluarkan suara

"saya tau, dan saya paham bahwa rencana ini membuahkan resiko yang sangat besar. tetapi mau bagaimana pun ini adalah keputusan saya." ucap shani yang begitu yakin dengan keputusannya tanpa berfikir panjang.

pria berkumis tipis itu hanya bisa tersenyum miris mendengar ucapan shani yang sangat memprioritaskan cahaya kehidupannya dari pada dirinya sendiri.

"jika boleh saya bertanya, mengapa kamu sangat mengutamakan gracia? bahkan dirimu sendiri kau singkirkan hanya untuk mengutamakan keselamatannya." tanya pria itu penasaran

sebelum menjawab pertanyaan ringan tersebut, shani memilih untuk meminum jus dingin yang sedari tadi ia diami karna sibuk dengan perbincangan itu. lalu ia berkata

"sebelum anda tanya mengapa begitu, pertama tama tanyakan pada diri anda sendiri. bagaimana anda memperlakukan seseorang yang anda sayangi dan cintai?." ucap shani.

"sekecil apapun bentuknya, pasti anda akan merasakan sesuatu yang tidak bisa anda kontrol. yaitu dengan melindunginya." ucap shani kembali.

hati pria itu luluh saat mendengar kalimat pendek shani. bukankah sangat beruntung di cintai oleh seseorang yang sangat ingin menjaga dan melindungi kita? pria itu melontarkan senyuman hangat dengan tatapan sendu yang mengiringinya.

"kamu sangat mencintainya pasti ya, shani." ucap pria itu

"tentu, itu sangat sudah jelas." balas shani

"Jangan menggenggam terlalu erat, nanti cepat bosan." ucapnya

"Jangan terlalu diberi bebas, nanti bisa lepas." balas shani

setelah berucap sedemikian rupa, mereka berdua tertawa ringan karena merasa absurd akan ucapan mereka masing masing yang terdengar seperti memancing.

"jadi kamu akan sendiri kesana?" tanya pria kumis itu

"tentunya tidak. saya pasti membutuhkan seseorang yang terpercaya untuk saya andalkan di sana" balas shani

"siapa saja?"

"kiel, feni dan nathan"

"ah, saya kenal mereka bertiga. tetapi bukankah feni itu musuh kamu?" ucapnya

Atma trangganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang