</BAB 7>

81 49 7
                                    

Enjoy reading

Seperti biasa jangan lupa vote dan komennya yaa, ily

---------------


"Jatuh cintalah sampai rasa cintamu berubah menjadi rasa gila"

Entah sudah sampai jam ke berapa Reva kini bergumam-gumam sendiri layaknya orang tersesat. Kepala samping nya menyender pada dinding rumah Naretta disertai tatapan kosongnya menatap kearah teman gila nya itu yang sedang guling guling sendiri di teras rumahnya.

"Lo kenapa sih Taaa, ngeri gue liatnya"

Naretta yang masih berbaring memiringkan kepalanya menatap Reva dengan senyum lebar. Tak peduli rambutnya sudah berantakan dan menutupi seluruh wajahnya "Ngeri kenapa?"

"Mbak kunti aja sujud kayaknya liat kelakuan lo kalau lagi tantrum" ucap Reva jengah, ia kemudian menyimpan ponselnya diatas karpet "Dan lagi, sana keramas lu! Kek gembel tau diacak-acak gitu, lo mau ngegoda siapa?"

"Gue kayaknya gaakan keramas seminggu Va" tawa kecil Naretta kemudian menggelengkan kepalanya, masih salting perihal kejadian di sore hari.

Reva menatapnya semakin aneh "Kenapa? Gamau jadi duta shampo lain lo?"

Naretta melemparkan jaket yang tergeletak di karpet kearah temannya "Ga nyambung banget sih loo. Apa hubungannya coba?"

Yang dilempari jaket hanya mengendikkan kedua bahunya "Gatau, iklan lewat doang"

Naretta yang masih tiduran berdecih melihatnya "Kayak lo setia aja sama satu shampo"

"Perbedaan itu indah Ta, keberagaman shampo juga harus kita hargai"

"Ah itu mah rambut lo nya aja yang terlalu friendly. Saking friendly nya sampai tidak berkepri-rambutan"

"Dihhh? Kapan gue cobaa?"

"Pikun kan lo! Dulu siapa coba yang iseng nyampurin shampo sama deterjen katanya biar rambutnya ada glowing-glowing gitu?" sindir Naretta

Reva seketika tertawa sambil memukul mukul bahu temannya "Masih inget aja loo"

"Ya gimana gue ga inget, rambut lo sampai berbentuk jadi brokoli spek batu gitu"

"Brokoli spek batu anjirr, bisa bisanya lo" Reva masih ngakak dengan perkataan temannya, dengan wajah memerah karena kebanyakan tertawa gadis itu menunjuk tepat ke depan wajah Naretta "Heh lo juga ga inget hah? Pas ulang tahun, gue sama anak-anak se-Rt ini dorong lo ke kolam ikan depan gang malemnya lo langsung mandi pake sabun cair oplos sama sabun mama lemon" tawanya kembali meledak mengingat kejadian masa lalu "Kata lo biar bau anyir ikan nya ilang dari tubuh lo"

Sekarang mengerti kan mengapa mereka bisa menjadi teman?

"Itu kan bau badan gue anyir banget Reva, ya gue juga ga nyangka dari banyaknya sungai lo malah jeburin gue ke kolam ikan" sebal Naretta

Reva menatap gadis itu dengan tatapan menyebalkan "Kan kalau gue jeburin lo ke sungai yang di pinggir sawah pak Rt, ntar gue gabisa bedain mana lo, mana belut"

Naretta bangkit dari tidurnya kemudian melempar jaket ke kepala temannya part 2 "Gue disamain sama belut, emang kurang ajar"

"Kurang ajar masih bisa diajarin, kalau kurang waras bisa diwarasin ga?" sindir Reva kemudian menyentil dahi temannya "Udah lah, sekarang jelasin lo ini kenapa tiba-tiba kerasukan hah?"

Naretta terdiam sebentar kemudian memandang Reva sambil tersenyum aneh

"Heh! Gue masih waras ya!" seru Reva yang tiba-tiba merinding melihat senyuman mesum milik Naretta itu. gadis itu menyerap ilmu mistis mana sampai kehilangan jati dirinya?

LOVE PROGRAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang