Haii, awali harimu dngn membaca karya kuu🌝
..
.
Happy Reading ✱✱
Pagi menyapa, Ellena sekarang tengah bersiap-siap untuk berangkat kesekolah, yang pastinya dijemput oleh Ezra. Tapi sampai sekarang tepatnya pada pukul setengah tujuh Ezra belum datang/me-ngechat bahwa ia sudah sampai.Tidak mungkin kan kalau Ezra datang terus terang kek "Elen ayok berangkat yukk " gak mungkin kayak gitu kan? Terlebih lagi kedua ortunya Ellena tak merestui nya. Pacaran aja gak ada yang restuin, kalo nikah kek mana?
"Belum ngechat juga dia? " gumam Ellena
Padahal bentar lagi bakal masuk kelas, tapi..
Malah belum di kabarain , mumpung ortunya Ellena lagi pergi kan /Kerja .
Tin
Tin
Tin
Bel dari arah depan rumah Ellena membuat Ellena mengukir senyum tipis, ia langsung bergegas mengambil tasnya , lalu ia berlari keluar menuju depan rumahnya.
"Ortumu? "
"Mereka lagi kerja tadi subuh, jadi gak apa apa. Kamu juga kenapa gak ngechat aku? " ucap Ellena dengn wajah masam
"Hihi, maaf ya, aku lagi buru-buru juga karna telat bangun. Daripada telat yuk naik! "
"Ughh nyebelin amat " -Ellena lalu Ellena pun mulai naik ke belakang jok motor Ezra.
"Pegangan yangg" ujar Ezra
"Kamu tuh suka benar cari kesempatan dalam kesempitan " ucap Ellena dengan sedikit memukul pelan bahu Ezra.
"Akh aduh yang, udah dong ! Sakit ini " ucap Ezra mengelus bahunya, Ellena mengernyitkan dahinya, sakit? Pikirinya padahal Ellena sama sekali tidak memakai kekuatan saat memukuli kekasihnya ini. Kenapa kekasihnya mengatakan sakit? Aneh
"Aku ga mukul kamu keras ya! Kenapa kamu mengeluh sakit? " tanya Ellena dengn wajah garangnya. Gak garang sih tapi kek campuran muka bertanya sama marah, kalian tau?
"Bercanda sayang jangan marah lahh "
"Kamu bikin aku emosi tau, dahlah cepet tancep gas " ujar Ellena lagi. Bila terus berdebat dengan Ezra itu hanya akan membuang waktu ,busa bisa ia kehabisan waktu dan berakhir telat .
"Gimana bisa aku jalan Peri, kamu aja gak pegangan " ucap Ezra menoleh menatap wajah Ellena yang sekarang sudah di penuhi tomat.
"Ihh, udh ah jalan aja cepet! " ucap Ellena menahan malunya, ia pun langsung saja melingkarkan tangannya di pinggang Ezra dan memeluknya erat. "Dan sekali lagi, jangan manggil aku peri Eza!! " -Ellena
"Loh kenapa memangnya? Itu panggilan khusus dan istimewa dari aku, kamu gak Suka? " tanya Ezra menoleh kmbali melihat Ellena yang berada di belakngnnya dengan muka Sedih . Ia pikir Nama khusus yang ia buat untuk Ellena akan disukai ternyata tidak 🥺

KAMU SEDANG MEMBACA
ELLENA [HIATUS dULU]
RastgeleHiatus dulu ya nih cerita, soalnya ide ku agak ngeleg🦋, semoga bisa aku lanjutkan. ___________ "Jika bukan kau, siapa lagi? Aku hanya ingin mengatakan terimakasih karna telah hadir di setengah hidupku" ________________________________________ Agak...