Happy Reading guysss!!
Jangan lupa teken vote nya.Semua akan terasa indah, saat kita bisa berkumpul menjadi satu
Anastasia Crashie Gretta
.
.
.Kebahagiaan tentu saja tengah aku rasakan,
Aku menatap area aula yang saat ini sudah ramai dengan orang yang tak aku kenal.Aku tersenyum lebar melirik sebuah buket bunga yang berada dalam gendongan ku.
Hari ini adalah hari kepulangan anggota TNI-AU yang baru selesai bertugas dari Kalimantan usai 6 bulan lamanya.
Kulirik kearah samping dimana ada mama yang terlihat sangat cantik dan anggun dengan baju persit yang melekat pada tubuh nya, sedangkan disebelah nya ada ayah serta bang Vino yang sama-sama menggunakan seragam PDL.
"Assalamu'alaikum" kutatap seorang lelaki berbadan tegap dengan kulit coklat khas seorang prajurit TNI, lesung pipi yang menghiasi wajah tampan nya itu.
Lelaki dengan seragam PDL itu tersenyum menyalimi punggung tangan kedua orang tua ku, lalu beralih mencium kaki mama ku.
Ayah, bang Vino serta adiku Zio memeluk lelaki itu secara bergantian. Dan sekarang giliran ku, menatap lelaki itu dengan raut wajah yang menahan tangis."Untuk abang" ucap ku tersenyum menyerah kan buket bunga itu kepadanya.
Tanpa sadar setetes air mata ku jatuh yang membuat abang ku itu langsung dengan cepat mengelap air mataku.
Ia tersenyum lebar padaku, memamerkan sepasang lesung pipinya itu."Terimakasih"
Aku masii menatap wajah tampan abang ku itu, yang membuat bang Alfand gemas sampai menyubit pipiku ini.
"Kamu gak mau peluk abang? Gak rind___" belum sempat bang Alfand menyelesaikan perkataannya, aku sudah lebih dulu memeluk tubuh kekar nya itu dengan erat.
Air mata ku langsung pecah saat usapan lembut ku rasakan,
Hatiku begitu gemuruh, dapat melihat kembali sosok lelaki yang amat kusayangi usai 6 bulan kami berpisah.Bang Alfand tak henti-hentinya mencium kepala ku dengan penuh kasih sayang.
Suara ku terdengar gemetar, mungkin itu karena efek aku tengah menangis "Shishi rindu abang, sangat sangat rindu, rasanya kalau ayah mengijinkan Shishi mau nyusul abang ke kalimantan"
Mendengar perkataan ku, bang Vino seperti nya sudah siap untuk mengeluarkan kata-kata jahil nya.
"Hee bocah, enak bener lo ngomong, yang ada entar lo--- awss sakit mam" belum sempat bang Vino berbicara, mama sudah lebih dulu memberikan cubitan pada perut nya itu.
"Lemah banget sih lo bang, gitu aja ngeluh" cibir Zio.
"Hee lo bocah enak bener kalau ngomong"
"Vino Zio, kalian berdua bisa diam? Kamu lagi Vino udah gede juga kalau ngomong asal ceplos aja, mau ayah buat kamu gak bisa mingkem sekalian" Ayah memang jarang marah, tapi kalau sekalinya marah, beh rasanya tuh seluruh tulang pada rontok dah.
"Hust hust, bang lepasin dong pelukan lo itu, gw pengen peluk Shishi juga" bisik bang Vino yang membuat ku mengerucut kan bibir ku.
Mendengar hal itu aku semakin mempererat pelukan yang membuat bang Vino semakin cemberut.
Sudah aku tebak saat ini bang Vino tengah cemburu, karena aku lebih perhatian dengan bang Alfand.
Tak usah heran melihat nya, bang Vino memang begitu disaat aku mengacuhkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi Yang Luas
Teen FictionShishi, sigadis ba-bar yang tak pernah menyerah untuk mencuri perhatian Aiden, kakak kelas tempat ia bersekolah. Meski penolakan sering kali ia dapatkan, tapi tak kunjung membuat semangat nya untuk padam. Justru Shishi semakin merasa tertantang unt...