"Buruan bang, tarik lagi gasnya" pekik Shishi dengan raut wajah panik, seraya tangan nya tiada henti memukul mukul helm Vino
"Iya-iya sabar dek, ini kejebak macet gimana mau balap coba"
Umpatan serta makian hanya bisa dikeluarkan Shishi didalam hati,
Ia masih cukup waspada untuk mengeluarkan nya, jaga-jaga takut jika Vino justru akan menurunkan nya di tengah jalanSebisa mungkin Shishi berusaha untuk tidak panik, namun apa lah daya saat matanya tak sengaja melirik jam di pergelangan tangannya, itu semua tak bisa untuk tertahankan.
Pukul 07.27 yang artinya hanya ada waktu 3 menit lagi untuk Shishi agar bisa sampai kesekolah tepat waktu sebelum bel masuk dibunyikan.
Sangat disayangkan sekali lagi, kemacetan di kota Jakarta yang tiada surut membuat upaya Shishi untuk sampai tepat waktu harus terhambat.
"Ya Allah, hamba mohon tolong sekali ini macet dibubarkan. Kali ini saja ya Allah, hamba takut kalau sampai sekolah sudah bel, pasti sudah jelas dapat hukuman dari pak Jef, ya Allah hamba hanya hamba mu yang begitu lemah untuk menerima hukuman itu, hamba takut ya Allah, tolong ya Allah bantu hamba"
Ingin sekali rasanya Vino tertawa mendengar adik kecilnya itu yang pokus dalam berdoa dibalik boncengan nya itu,
Memantau Shishi dari kaca spion motor, raut wajah adiknya itu begitu lucu dengan ekspresi sok tenang seraya memejamkan matanya untuk lebih memperkhusyuk do'anyaJreng jrenggggg
"Bangke Anying, lo pikir nih jalanan punya bapak lo yang bisa sesuka hati lo " tuh kan baru juga selesai berdoa, anak gadis nya bapak Anggika itu sudah berkata kasar saat segerombolan pelajar SMA yang datang dengan suara bising dari kenalpot oblong nya
"Your lambe dek, baru juga tobat berdoa kok udah toxic aja"
"Greget aku bang, mereka seenaknya aja ngegeber geber gitu udah lh suara motor nya gak enak didengar telinga"
Vino menggeleng geleng kan kepala nya melihat tingkat ajaib adik perempuan nya ini yang selalu bisa berubah sikap dalam satu detik sekali.
Alhamdulillah doa anak sholeh+cantik selalu cepat terijabah~ itu lah kata-kata Shishi saat motor mereka sudah hendak hampir sampai diperantaran sekolah, terlebih Shishi juga sempat melirik jam yang menunjukkan waktu masih ada waktu 1 menit lagi sebelum bel masuk dibunyikan.
Tutud tutud...
"Eh apa-apaan ini bang? "
Belum sempat Vino menjawab, motor mereka tiba-tiba saja berhenti dengan sendirinya disaat kecepetan gas tengah naik.
"Jangan bilang nih motor mogok?" tanya Shishi dengan raut wajah mulai cemas
Jarak gerbang sekolah memang tinggal beberapa meter lagi, tapi jika seperti ini cerita nya sama saja ia pasti akan tetep terlambat
"Bentar, nih kok kabel businya bisa putus sih"
Vino mulai turun dari motor nya, memeriksa penyebab motor nya itu tiba-tiba mogok.
Wajah Shishi memerah menahan berbagai makian serta umpatan yang seperti nya akan segera keluar,
"Sebentar, ini gw periksa dulu"
Shishi mengeratkan giginya, merasa semakin kesal dengan ulah abangnya ini, sampai-sampai ia keceplosan berkata dengan tidak sopan
"Gigi lo pakai periksa segala? Kagak lihat sekarang udah jam berapa yang ada gw jadi telat gara lo, udah deh bang gw capek dari tadi harus nahan kesel gara-gara ulah lo yang buat gw jadi harus telat gini, lo tahu gak lo itu nyebelin bangettt" selepas mengeluarkan unek-unek kekeselan hatinya, Shishi langsung pergi meninggalkan Vino yang masih menatap nya dengan cengo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi Yang Luas
Teen FictionShishi, sigadis ba-bar yang tak pernah menyerah untuk mencuri perhatian Aiden, kakak kelas tempat ia bersekolah. Meski penolakan sering kali ia dapatkan, tapi tak kunjung membuat semangat nya untuk padam. Justru Shishi semakin merasa tertantang unt...