Cerita ini hanya fiktif belaka yang saya buat hanya sebagai hiburan semata. Mohon maaf sebelumnya jika nantinya ada kesamaan nama tokoh beserta tempat, karena itu murni tanpa adanya nya unsur kesengajaan yang tercapai.
.
.
Happy Reading, semoga sukaaa...
Jangan lupa berikan vote kalian!!
Hari Rabu, ialah hari yang paling dinanti-nanti oleh anak SMANSA KUSUMA BANGSA.
Pada hari itu mereka lebih leluasa datang agak terlambat kesekolah, dikarenakan pada hari itu juga ditiadakan nya apel pagi
dilapangan.Suara bel berbunyi bersamaan dengan instruksi dari suara guru piket, yang menandakan jika ini sudah masuk les ketiga.
"Okey anak-anak, karena les ibu sudah habis jadi pembelajaran akan kita lanjutkan diminggu depan" ucap seorang guru paruh Bayah dengan kaca mata yang melekat pada hidungnya itu.
Seluruh siswa-siswi X soekarno yang sedang menulis, langsung menghentikan kegiatan nya.
"Bukannya hari sabtu ibu ada les juga di kelas ini? " celetuk Lia.
"Oh iya, ibu lupa. Berarti tugas ini kalian selesai kan, dan dikumpulkan di hari sabtu"
Mendengar itu, dengan raut wajah kesalnya Shishi melemparkan gulungan kertas kearah Lia, dan tepat mengenai sasaran.
Karena posisinya mereka duduk saling berhadapan, membentuk seperti sebuah lingkaran.
Mendapatkan perlakuan seperti itu membuat Lia menatap Shishi tajam, yang ditatap justru tak kalah tajam nya "nyocot lo Li, pakek ngingetin segala hari sabtu ada les bu Jannah, udah tahu gw paling mager ngerjain tugas"
"Dih, gayanya mau jadi istri Taecyeon, tapi lo belajar aja males" nyinyir Lia yang membuat Shishi menatap nya malas.
"Kagak usah bawa-bawa calon lakik gw lo nyet"sungut Shishi menatapnya sinis.
"Habis ini lesnya siapa? " tanya Larissa sambil memasukkan buku paket milik nya kedalam tas.
"Pak Aji sih kalau enggak salah" jawab Zahra.
"Aduhh, engga sabar deh mau ketemu sicalon" Larissa sudah senyam senyum mendengar nama pak Aji yang akan masuk setelah ini.
"Astagfirullah ris, mending lo sadar deh! Pak Aji itu udah beristri woy, belum lagi dia juga udah ada buntut. Bisa-bisanya lo demen ama lakik otak, kagak habis pikir deh gw, bener-bener herman sumpah" nyinyir Lia.
"Udah deh Li, lo kayak engga kenal Larissa aja. Mau diingetin kayak gimana pun, nih anak tetep kagak berubah untuk cinta ke suami orang" timpal Zahra yang membuat raut wajah Larissa berubah cemberut.
Shishi sendiri diam tak ikut gabung dalam perdebatan ketiga sahabat nya itu, yang menurut dia sangat sangat unfaedah.
Lebih baik ia memilih untuk berselancar dalam dunia medsos, mencari updaten yang dilakukan oleh gebetan tercinta.Suara dumelan keluar dari bibir Shishi, saat melihat sambungan internet dari Wifi kelas yang terputus.
Mata sipit gadis itu menatap lekat kearah Lia, yang dilanjut senyum miring pada wajahnya.
"Liaaa" panggil Shishi yang membuat sahabat nya itu menatap dengan tatapan garang.
Lia sudah sangat hapal dengan perilaku sahabat nya yang satu itu, jika sudah memanggilnya dengan seperti itu. Itu artinya sikawan tengah dalam mode ada maunya.Alis Lia terangkat sebelah, sambil menatap Shishi dengan mata memicing. Yang ditatap justru semakin memamerkan senyuman termanis nya.
"Wih tolong deh, Shi. Agk geli gw liat cara lo senyan-senyum begitu" cibir Larissa yang tak diperdulikan oleh Shishi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi Yang Luas
Teen FictionShishi, sigadis ba-bar yang tak pernah menyerah untuk mencuri perhatian Aiden, kakak kelas tempat ia bersekolah. Meski penolakan sering kali ia dapatkan, tapi tak kunjung membuat semangat nya untuk padam. Justru Shishi semakin merasa tertantang unt...