bab 13

1 1 0
                                    

Suara teriakan serta sorakan mendominasi sebuah lapangan basket yang dipenuhi oleh para manusiawi.

Tepat pada hari ini, titik puncak dari latian keras tim Shishi akan diperlihatkan.
Setiap tim peserta lomba berusaha memperebutkan juara dari perlombaan ini, membawa pulang piala sebagai hadiah latian keras mereka selama ini.

"Shishi Shishi Shishi pasti menang"

"Semangat ayang-ayang akohh"

"SMANSA KUSUMABANGSA PASTI JAYAA"

"AYO SEMANGAT ANAK SMANSA KUSUMABANGSA"

"KALIAN HEBATT, KALIAN PASTI MENANG"

"Buat Shishi Lovyu sekebon kalau tim lo bisa menang"

"Raquel lo cantik banget sumpah"

"Icha awas lo kalau kalah, gw getok palah bapak lo"

"Woyy lo para primadona SMANSA KUSUMABANGSA, pokoknya harus bisa cetak poin tinggi"

"Kalau berhasil menang, bakal gw traktir liburan ke Bali"

Puncak dari kehebohan para suporter terhenti ketika si Sultan SMANSA KUSUMABANGSA sudah berbicara.

Seluruh pasang mata menatap minat pada si bocah tengil yang gayanya selalu mencuri perhatian itu.

"Iya deh yang anak wali kota itu mah bebas, mau buat apa aja" sahut Dini siketua Dancer SMANSA KUSUMABANGSA. Kembali suara tepukan heboh terdengar saat tim basket memasuki are lapangan

Sedari awal senyum mengembangnya anak gadis bapak Anggika itu tiada luntur, bahkan saat ini dengan tawa bahagia ia melambaikan tangan kearah para suporrter.
Bukan Shishi namanya jika tidak membuat heboh satu tempat, buktinya saja saat ini disaat suara peluit dari wasit terdengar, gadis tengil itu malah justru asik memberikan tanda cintanya itu pada sosok Aiden yang selalu memberikan ekspresi datar and coolnya.

"Gilakk anjer, Aiden yang digituin tapi gw yang baper"

"Fiks sih, habis ini pokoknya couple gools gw harus berjalan"

"Rela banget dah gw Aiden sama Shishi jadian"

"Apa an sih tuh si Shishi, caper banget jadi cewek"

"Sok cakep lo anjing, muka pas-pasan juga"

"Dih tinggi amat tuh mimpi mau jadi pacar Aiden"

"Shishi pokusssss" teriakan dari buk Fitri nyatanya mampu membuat para penonton yang berada di tribun langsung terdiam

Kembali pokus pada pertandingan yang sedang berlangsung,
Menit demi menit telah berlalu yang membawa ketegangan oleh para pemain terlebih para penonton yang ikut menyaksikan.

Permasalahan nya saat ini, tim SMANSA mengalami kalah unggul dari tim lawan yang sudah mencetak poin lebih dulu.

"Pokus anak-anak, kalian tidak boleh lengah dengan lawan main kalian saat ini, kembali kan pokus dan semangat kalian seperti pada saat latihann" sedari tadi buk Fitri serta para suporrter tiada henti memberikan semangat

"Ambil Shii" teriak Serly melemparkan bola kearah Shishi

Niat awal ingin menerima bola tersebut, justru yang ada kalah telak oleh lawan yang sudah lebih dulu menerima nya. Belum lagi nyatanya tim lawan melakukan kecurangan dengan mendorong tubuh Shishi dengan kuat, nyaris saja gadis tengil itu hendak terpental. Namun tak urung, luka goresan mengenai lutut dan pergelangan tangannya.

Bumi Yang LuasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang