Bagian 11

5 1 0
                                    

Happy Reading ❤
.
.

Waktu sore yang begitu indah sudah mulai datang. Menunggu kedatangan senja yang sebentar lagi akan segera tiba.
Tiga remaja dan satu pria dewasa menghabiskan waktu sore mereka dengan berlari bersama mengelilingi lapangan batalyon yonif XX/XC, tempat mereka menghabiskan hidupnya hingga kini.

"Udah akh bang, Shishi capek" lengus Shishi yang menyudahi larinya, disusul oleh Kenzo, Vino dan Zio .

"Ambilin abang minum dek" pintah Vino yang dibalas anggukan oleh Shishi.

"Kemana nih bocah nya pak somat? Kok gak ada keliatan" tanya Kenzo seraya meneguk tandas air mineral yang ia pegang

"Paling-paling juga kenak kurung bapaknya, kemarin bapaknya sempet dapat teguran  dari Ayah soal kelakuan anaknya yang ngeganggu Shishi terus" kata Vino yang dibalas manggut-manggut oleh ketiganya.

"Masih mau lanjut? " tantang Zio yang membenarkan tali sepatunya

"Gakkk, Shishi udah capek gak mau lanjut lagi. Kalau orang abang mau lanjut sok silakan, kalau aku mau nyantai aja. Udah tak berdaya mau lanjut latian lagi" tutur Shishi dengan nada dramatis nya.

"Ckk, lemah banget sih mbak. Biasanya juga sok ngatain Zio lemah, nah sekarang mbak sendiri yang lemah baru dua putaran aja udah ngeluh capek"

Shishi menatap tajam Zio, heyy enak saja adiknya ini kalau bicara. Dua kali putaran itu memang sangat melelahkan, apakah dia lupa jika besar lapangan Batalyon ini sangat sangat luas, ditambah sejak pulang sekolah tadi ia tidak ada istirahat dibantai latihan ekstra untuk eskul basket. Jadi apakah salah jika Shishi mengeluh karena lelah?

Belum urung Shishi menjawab ejekan adiknya itu, Kenzo sudah lebih dahulu menyela yang membuat Shishi tersenyum simpul

"Zii, gak boleh begitu sama mbak mu. Dia juga lelah tadi habis latian basket ekstra disekolah, jadi wajar mbak mu gak semangat kayak biasanya"

"Dek latian basket kok gak ngomong sama abang? Tahu gitu kamu gak usah ikut lari juga, udah kamu sini aja duduk gak usah latian lagi, badanmu pasti capek semua, kamu gak inget apa kata dokter kamu gak boleh terlalu kecapean loh dek, kamu ini gimana sih____"

Shishi mendengus sebal mendengarkan rentetan omelan dari Vino, jika tadi ia sempat bersyukur karena Kenzo membelanya. Maka sekarang tidak, jika bisa ia tarik kembali ucapan syukur yang tadi ia ucapkan itu.

"Iya-iya abang ku sayang, Shishi minta maaf deh. Janji gak diulangin lagi" cengir Shishi memberikan tanda V

Seraya menunggu kedatangan senja yang sebentar lagi akan tiba,
Ketiga lelaki itu kembali melanjutkan aktivitas olahraga mereka, terkecuali dengan Shishi yang memilih untuk menunggu dengan duduk di bangku yang ada dipinggir lapangan.

"Abang Ken, Shishi pinjem henphone nya yaaa" teriak Shishi yang dijawab acungan jempol oleh Kenzo.

Sedekat dan akrab nya ia kepada Kenzo, tapi Shishi tetap meminta ijin jika itu menyangkut privasi lelaki itu, hal itulah yang selalu diajarkan oleh sang mamah...

Dilandasi dengan kesiapan mental yang dimiliki, Shishi mulai membuka aircond aplikasi Instagram pada ponsel milik Kenzo.
Memulai dengan mengetik kan suatu hal pada bagian pencarian.

Bumi Yang LuasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang