5.

721 38 1
                                    

Setelah Rony keluar dari ruangan Salma. Tiba tiba ruangan terasa sepi,tidak ada obrolan dari Kaka beradik itu. Yang ada hanya tatapan tanya dari Salma dan tatapan yang tampak sangat kesal dari Nabila.

" Apasi nab ngeliatnya gitu banget. Ka Caca salah ngomong gitu? Lagian nih ya ka Caca cuman tanya aja apa ka Caca perlu bayar dia karena dia udah nyanyi disini? Si Rony nya aja yang sewot salah nangkep omongan ka Caca."

" ya lagian nada bicara ka Caca gitu si. Harusnya ka Caca seneng ka Rony mau nyanyi di cafe ini dengan gratis coba. Dan kalau ka Caca mau bayar ka Rony untuk manggung di sini emang ka Caca punya uang untuk bayar ka Rony?"

"Padahal nadanya biasa aja deh emang dianya aja keknya yang baperan. Kalau penampilan yang tadi harus ka Caca bayar paling ka Caca bayar setengahnya,bukan karena ga mampu buat bayar dia ya nab. Tapi kwalitas dia tadi kurang oke kek orang linglung ngangong-ngangong di depan tadi. Ka Caca juga heran kenapa cewe-cewe yang liat si Rony kek begitu heboh. Terlalu lebay" ucap Salma menunjukan rasa tak sukanya ketika Nabila malah lebih mendukung Rony

" dih mata ka Caca keknya harus di cek ulang deh. Ka Rony yang ganteng,keren banget banget dibilang biasa aja? Ka Caca harus liat ketika dia keringetan pas lagi manggung kaa,ketika ka Rony pake kemeja terus 2 kancing atasnya di buka,ketika ka Rony pake baju yg keliatan keteknya beuhh." Ucap Nabila membanggakan Rony kepada Salma. Salma yang mendengar penuturan Nabila hanya memutar bola matanya malas dan memasang ekspresi ingin muntah.

" Udah lah kita pulang. Ngapain juga jadi bahas si Rony yang b aja. Mending kita pulang,Ayah udah pulang kerumah soalnya. "

Didalam mobil hanya ada keheningan lagi dan lagi. Akhirnya Nabila menyalakan radio agar tidak terlalu sepi pikirnya.

" halo sobat ardun kali ini kita mau kepo nih sama roker yang sangat terkenal ini hahah. Kali ini gue ditemenin sama roker keren,Rony Darendra. Gimana kabarnya ka Rony? Ucap penyiar radio disana

Ketika mendengar nama Rony disebut oleh sang penyiar radio,Salma langsung memindahkan siaran radionya. Nabila yang melihat itu tentu saja tidak tinggal diam,dia kembali memindahkan siaran radio ke semula hingga terjadilah sedikit pertengkaran diantara mereka berdua. Dan akhirnya Salma hanya bisa pasrah dengan kemauan Nabila untuk tetep mendengarkan siaran radio ardun. Sepanjang percakapan Rony dengan sang penyiar perempuan itu Salma bergedik geli karena si penyiar itu terus memuji Rony. Sesekali dia juga menampilkan ekspresi muntah didepan wajah Nabila yang dibalas tamparan kecil.

" Turun nab. Kamu mau tidur di dalam mobil sambil terus dengerin suara si Rony Rony itu?" Ucap Salma sambil membuka self belt dan membawa beberapa barang.

" turun duluan aja ka ca. Nab Masi pengen dengerin suaranya ka Rony. Nanti nab yang kunci mobilnya."

" astagfirullah ada aja kelakuannya." Ucap Salma menutup keras pintu mobil

" Assalamualaikum mahh ayahhh. " sambil memeluk kedua orangtuanya

" waalaikumsalam anak ayahh gimana kabarnya sayang? " ucap sang ayah

"Kabar baik dong ayah,gimana kabar ayah selama di Bandung?" Tanya Salma pada sang ayah

" baik juga dong kan selalu di doain sama anak anak ayah dan istri ayah. Jadi ayah pasti selalu baik. " ucap sang ayah sambil memeluk sang anak dan mengusap kepala.

Saat menyadari sang anaknya kurang satu Mahendra mulai bertanya kepada Salma.

"Sayang adik kamu kemana? Bukanya tadi kata mama mu dia pergi bareng kamu?"

" oh Masi di mobil Nabila yah. Caca ke kamar dulu ya yah. " 

Sebelum menuju ke kamar,Salma menghampiri sang mama yang sedang sibuk menata makanan di meja makan.
Dia memeluk dan mencium sang mama sekilas dan melanjutkan jalannya menuju kamarnya.

Di dalam kamar Salma mengecek beberapa pekerjaannya. Setelah itu dia packing dan menyiapkan beberapa baju juga perlengkapan lain untuk pergi ke Surabaya besok.
Besok Salma akan menghadiri pertemuan dengan beberapa calon pengusaha muda. Yap dia akan mengisi semacam webinar untuk orang-orang yang akan memulai bisnis.

Setelah semuanya selesai Salma turun ke bawah untuk berkumpul bersama keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah semuanya selesai Salma turun ke bawah untuk berkumpul bersama keluarganya.
Salma duduk di pinggir sang ayah, menyingkirkan Nabila yang sedang memeluk ayahnya.

" ish apa si ka Caca ganggu aja."

" kalian ini kenapa si ngeributin ayah kalian? Gaada yang ngeributin mama gitu?" Ucap Fara sambil memanyunkan bibirnya

" aaaaa ga gitu maa. Yaudah Caca peluk mama aja yaa?." Sambil memeluk sang ibu dengan erat

"Caaa ini kamu sayang mama atau mau bunuh mama si? Ini mama susah nafas astagfirullah"

Malam itu dipenuhi dengan canda tawa dan obrolan random. Mereka melepaskan rindu kepada sang ayah. Ayahnya berada di di Solo tiga Minggu  kemarin dan di lanjut ke Bandung sekitar 10 hari jadi mereka sudah pasti merindukan laki-laki itu.

" sayang jadi ke Surabaya?" Tanya sang mama dan di balas anggukan kepala oleh Salma

" berangkat jam berapa ca?"

" jam 6 pagi maa." Salma

" kamu kesana jadi pake mobil sendirian sayang?" Tanya sang ayah
Dan lagi lagi dibalas anggukan kepala

" mending kamu ajak siapa gitu ca biar ada temennya. Ayah khawatir."

" iya sayang bener kata ayahmu. Atau ga kamu pake pesawat aja deh berangkatnya gimana ca?" Ucap Fara sang mama

" Caca bisa ko yah ma. Kalo cape nyetirnya Caca bisa istirahat dulu kan. Lagi pula kalo Caca ke Bandung,Caca juga selalu nyetir sendiri. Kalian jangan terlalu khawatir. "

" Di temenin adikmu aja yaa ca?"  Ucap sang mama

" gabisa ma nab besok ada janji sama ka Rony terus juga Seninnya nab harus sekolah." Nabila

" Udah yaa Caca bisa sendiri ko kalian gausah khawatir percaya aja sama Caca."


---------------------------------------------

Sorry guys baru update hari ini. Kemarin ide nya tiba-tiba lenyap entah kemana huaaa.

Terimakasih yang udah mau baca cerita aku love sekebun ini mah❤️❤️
Jangan lupa buat vote dan komen guys biar aku semangat nulisnya.

PragmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang