9.

652 51 0
                                    

pagi paginya Nabila langsung terbangun dan melihat handphonya. dia sangat khawatir dengan keadaan Salma. tak ada balasan ataupun telpon dari Salma. nabila yang melihat itupun langsung menelpon Salma. harapannya semoga saja kali ini Salma mengangkat Telpon darinya. namun tetap saja nihil,Salma tetap tidak aktif. akhirnya dia memutuskan untuk menelpon Roni untuk meminta tolong.

" hallo ka roni. maaf Nab ganggu waktu ka Roni lagi."

" gapapa Nab. kaka kamu belum bales chat dari kamu nab?" tanya Roni

" iya ka Ron belum. Nab minta tolong buat cek keadaan ka Salma ke ka Roni. Nab gatau mau minta tolong ke siapa lagi. ka Roni tolong pastiin keadaan ka Salma aja. Nab hari ini mau izin dulu ke sekolah buat ga masuk sekolah."

" Kamu ngapain ga sekolah Nab? biar ka Roni yang cek keadaan kaka kamu, kamu pergi ke sekolah aja nab."

" Nab siang ini mu nyusul ke Surabaya ka Ron. Nab bener-bener khawatir sama keadaan ka Salma. Nab uda beli tiket pesawat juga buat pergi ke Surabaya."

" yaudah terserah kamu Nab. hati-hati ya. ka Roni mandi dulu." ucap Roni

akhirnya sambungan telpon pun diputuskan oleh Nabila. jadwal penerbangan pesawat yang akan di tumpangi Nabila sekitar pukul 10 siang. Nabila bersiap-siap untuk mandi dan berangkat ke sekolahnya untuk meminta izin. setelah selesai mandi dan memakai baju ,Nabila turun ke bawah sambil membawa tas yang lumayan besar berisikan baju dan beberapa perlengkapan dia.

Di meja makan Nabila pamit kepada kedua orang tuanya untuk menyusul Salma ke Surabaya. namun Nabila tidak berbicara kalau dia menyusul sang kaka untuk memastikan keadaan Salma yang mendadak sakit karena takut akan membuat khawatir kedua orang tuanya.

Nabila membuat alasan lain untuk mendapatkan izin dari orangtuanya. setelah mendapatkan izin dari orangtuanya Nabila berangkat ke sekolahnya di antar oleh sang ayah. Nabila berbicara dengan wali kelasnya,setelah selesai Nabila kembaali masuk kedalam mobil.

" ayo yah, kita langsung ke bandara aja. "

" tapi ini masi jam 9 sayang. kamu gapapa nunggu lama di bandara sendiri?" ucap sang ayah yang khawatir karena Nabila menunggu keberangkatan ke Surabayanya sendiri.

" gapapa yah Nab kan udah besar." ucap Nabila sedikit tertawa membuat suasana sedikit tenang

Mereka sampai di Bandara Soekarno Hatta, Nabila keluar dari mobil dan mencium tangan sang ayah terlebih dahulu. dia melakukan check-in dan pemeriksaan barang bawaan.

Di tempat lain Roni baru saja sampai di hotel yang semalam Salma masuki. dia kemudian berjalan kearah resepsionis untuk menanyakan kamar yang di booking oleh Salma. Awalnya sang resepsionis hotel enggan untuk memberitahu karena itu adalah privasi dan aturannya memang seperti itu.

Namun Roni berusaha untuk meyakinkan resepsionis itu dengan menyebutkan bahwa dia adalah tunangannya Salma, hingga akhirnya dia di izinkan untuk masuk kedalam kamar Salma namun harus tetap di temani oleh petugas hotel tersebut. setelah mendapatkan kunci hotel Roni dan petugas hotel pun menuju lift untuk segera menuju kamar 234.

Petugas hotel wanita itu menekan bel beberapa kali namun masi tetep saja tidak ada jawaban dari dalam. Hingga akhirnya petugas perempuan itu membuka kamar 234 dan masuk terlebih dahulu dan disusul oleh Roni kemudian.

Perempuan dengan kerudung yang masih terpakai dengan selimut yang menutupi hampir seluruh badannya itu tertidur dengan badan yang terlihat menggigil hebat. Roni berfikiran bahwa setelah membeli obat dan mengobrol sebentar dengannya Salma langsung istirahat tanpa melepaskan kerudungnya.

Melihat Salma yang kini tengah menggigil hebat pun Roni langsung menghampirinya dan memegang kening Salma untuk mengetahui apakah wanita itu suhu badannya panas atau tidak.

PragmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang