7.

643 29 0
                                    

Setelah selesai makan mereka akhirnya mengantarkan Nabila untuk pulang kerumahnya.

"Hati hati nab. Kalo ada apa-apa telpon gue." Ucap Rony

" telpon gue aja nab." Paul

" iya siap Kaka Kaka. Makasih banyak ya atas semuanya,kalo gitu nab masuk dulu ya. Dadahhh " ucap Nabila sambil melambaikan tangan ke arah Rony dan Paul yang kini sudah mulai menjauh dari hadapan Nabila.

Nabila menaiki tangga menuju kamarnya. Nabila mulai menghubungi ayah dan mamanya untuk menanyakan keadaan mereka.
Setelah Nabila memastikan bahwa keadaan orang tua dan sang Kaka aman dia mulai bersiap siap untuk mandi sore.

Nabila yang merasa gabut di rumahnya sendiri akhirnya memutuskan untuk menelpon Anggis sahabatnya untuk datang menemaninya tidur malam ini.
Sambil menunggu Anggis datang kerumah,Nabila memasak nasi goreng karena perutnya sudah mulai lapar kembali.

" Darrrr"

"Aaaaaaa Anggis bikin kaget aja kamu ini. Kalo masuk ke rumah orang tu salam dulu bukanya ngagetin ish." Ucap Nabila sambil terus mengelus dadanya yang Masi berdetak kencang.

" Haha maaf ya nab. Habisnya kamu fokus banget masaknya. Emang masak apa sih?" Ucap Anggis.

" aku masak nasi goreng buat kita makan tapi ini enak ga menurut kamu gis." Nabila

" mana coba. Emm ko rasanya gini sih nab?"

" hah gini gimana gis? Gaenak yaa? Apa keasinan sih?" Ucap Nabila sambil mencicipi nasi goreng buatannya

" ini enak ko gis."

" haha ini emang enak nab. Enak banget malah." Ucap Anggis mengerjai Nabila. Nabila yang dijahili Anggis pun akhirnya hanya memutar bola matanya malas.

Mereka duduk di depan tv sambil memakan nasi goreng buatan Nabila. Sesekali mereka berbincang tentang projek duet Nabila dengan Rony di salah satu acara.

Oiya aku belum memperkenalkan Anggis. Anggis Adeeva dia adalah salah satu sahabat Nabila. Mereka menjalin persahabatan sudah dari kelas 4 SD. Anggis adalah anak yang pintar namun tidak seberuntung Nabila. Karena dia tinggal hanya dengan sang Nene,ibunya sudah lama meninggal karena melahirkan adiknya. Keduanya meninggal dihari itu juga. Ayahnya menikah lagi dengan perempuan lain dan meninggalkan Anggis begitu saja.
Anggis juga bekerja part time di cafe milik Salma sebagai pelayan. Sesekali Anggis menggantikan Nabila bernyanyi.

Malam ini keduanya banyak menghabiskan waktu bersama dari mulai cerita tentang kehidupan, keluarga dan juga masa depan mereka.

" Gimana sekolah kamu nab?"

" baik ko. Kalo kamu gimana gis? Nanti kita kuliah harus bareng ya gis. Kamu jangan khawatir soal biaya kuliah kamu,keluarga aku pasti bantu kamu karena kamu juga bagian dari keluarga ini." Ucap Nabila memegang tangan Anggis

" Alhamdulillah baik juga ko nab. Aku gaenak sama keluarga kamu nab. Kalian Uda banyak banget bantu aku dan Nene aku."

" gapapa Anggis. Oiya kamu jadinya mau ngambil fakultas apa gis?"

" aku mau ambil fakultas ekonomi nab doain lolos beasiswa yaa."

" kamu ikut beasiswa gis? Ko ga cerita?"

"Sorry nab bukanya gamau cerita tapi aku nunggu waktu yang tepat,kalau lolos beasiswa jadikan nanti aku kasi surprise ke kalian. Jangan ngambek gitu nab,aku gamaksud buat ngerahasiain ini ko."

Mereka mengobrol hingga pukul 10 malam. Setelah itu mereka masuk ke dalam kamar Nabila dan tidur dengan posisi saling memeluk. Nabila sangat menyayangi Anggis begitu pula sebaliknya.

Sementara itu di tempat lain Salma baru selesai memberikan materinya. Salma kembali ke hotel dengan di antar oleh panitia acara.
Karena kelelahan Salma sampe lupa membersihkan mukanya dari sisa makeup dia juga Masi memakai kerudungnya.

Hingga cahaya pagi kini mulai menembus netra coklat kehitaman milik Salma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga cahaya pagi kini mulai menembus netra coklat kehitaman milik Salma. Salma ingin siap siap untuk mandi namun belum sempat dia berdiri dari tempat tidurnya, tiba-tiba kepalanya terasa sangat pusing dan darah keluar dari hidungnya. 

Dia mengambil tissu dan membersihkan sisa darah yang menetes pada baju dan wajahnya. Kemudia dia menelpon sang mama untuk mengabari bahwa dia tidak bisa pulang ke Jakarta hari ini.

Salma berbohong kepada keluarganya karena dia tidak mau orang tua dan adiknya khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salma berbohong kepada keluarganya karena dia tidak mau orang tua dan adiknya khawatir. Akhirnya dia memesan makanan online untuk sarapannya.

Sambil menunggu sarapannya di antar ke kamarnya. Salma hanya tiduran di kasur sambil memainkan handphonenya. Dia memeriksa perkembangan anak-anak didiknya dan juga memeriksa beberapa bisnisnya.

Ditempat lain Fara ibu dari Salma dan Nabila sedang berada di ruangan putih yang cukup luas. Dihadapannya kini duduk seorang dokter. Fara sedang memeriksa kesehatannya, beberapa bulan kemarin dia sebenarnya sering bolak-balik ke rumah sakit,namun tidak ada yang mengetahuinya. Karena Fara tidak mau membuat orang-orang kesayangannya khawatir.

"Begini Bu Fara,sudah ada beberapa tumor kecil di dalam hati Bu Fara atau bisa di bilang sudah memasuki stadium 2. Bu Fara saya sarankan untuk melakukan kemoterapi lebih rutin." Ucap dokter

"Baik dok,saya akan melakukan kemo lebih rutin dari bulan bulan sebelumnya. Terimakasih dok."

--------------------------------

Haiii terimksiii sudah mau baca tulisan aku!!! Semoga sukaa ya.
Jangan lupa komen dan vote biar aku semangat nulisnya ❤️❤️

PragmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang